Latihan Kesegaran Jasmani LANDASAN TEORI

Prisip latihan spesifik bahwa adalah latihan harus mirip atau menyerupai gerakan-gerakan olah raga yang dilakukan, juga dalam latihan fisik. 3. Progresif Latihan secara progresif adalah suatu latihan dimana pembenanan yang diberikan pada seorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur disesuaikan kemajuan dan kemampuan atlet. Peningkatan beban latihan yang terlalu cepat dapat mempersulit proses adaptasi fisiologis dan dapat mengakibatkan kerusakan fisik. Perbedaan volume dan intensitas harus ditambahkan pada latihan umum maupun latihan spesifik. 4. Individual Sebenarnya tidak ada program latihan yang langsung cocok pada semua atlet. Masing-masing latihan harus dibuat yang cocok bagi individu atau perorangan Karena tidak ada dua orang yang persis sama, yang ada adalah mendekati sama. Untuk memberikan yang terbaik dalam proses individu ini, perlu diperhatikan penyusunan latihan sebagai berikut: 1 Bagaimana individual tersebut mempunyai respon terhadap traning latihan itu? 2 Pembebanan latihan traning tidak akan menimbulkan ketegangan stain. 3 Badan tidak akan kehilangan kemampuannya untuk dapat menyesuaikan diri. Di samping 3 hal tersebut di atas, perlu diperhatikan pula faktor-faktor berikut ini: 1 Jenis kelamin 2 usia 26 3 tingkat kesegaran jasmani 4 komposisi tubuh 5 tipe tubuh 6 karakter pesikologi 7 komponen kesegaran jasmani yang akan diperbaiki atau dikembangkan. Pada prakteknya sulit untuk melatih seseorang secara indifidual, tetapi masih dapat diatasi dengan latihan secara kelompok homogen. Dalam hal ini pengaturan jadwal latian harus diprogram untuk masing-masing kelompok homogeny yang berlatih tertentu. 2.1.6.2. Tahap Latihan Respon peserta terhadap latihan oleh tahap latihan. Peserta pemula sebaiknya dimulai dengan dosis beban latihan sedang, semakin lama semakin dosisnya ditingkatkan. Untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani yang baik maka perlu memperhatikan hal-hal di bawah ini: 1 Periodisasi Yang disebut periodisasi program latihan adalah program jangka pendek dengan berjangka dan bertahap period. Jangka waktu program jangka pendek harus dibuat bertahap sepanjang tahun. Bentuk-bentuk latihan dan komponennya harus menurut tingkat dan jenjang yang bertahap dan meningkat menuju prestasi puncak dalam tahap dan periode pertandingan. 2 Kestatisan Pada saat awal tahun secara teratur dalam prestasi, prestasi dapat meningkat cepat, namun setelah mencapai tingkatan tertentu, terasa bahwa prestasi sulit meningkat lagi. 27 2.1.7.2. Pembebanan latihan Aktivitas fisik dilakukan seseorang berpengaruh terhadap kondisi fisiologis, anatomis, biomekanik dan psikologi. Dalam proses latihan efektif dan efisieansi sangat penting, kedua unsure itu dipengaruhi oleh : 1 Volume latihan adalah sejumlah kegiatan olahraga yang harus dilakukan seseorang untuk mewujudkan bermacam-macam gerakan yang intensitas dan lama waktu yang berbeda-beda. Kalau sejumlah tenaga dipergunakan untuk melakukan aktivitas olahraga tertentu dengan intensitas yang tinggi , maka lama waktu latihan pelaksanaannya hanya sedikit saja, sebaliknya bila intensitas rendah maka maka perlu latihan dengan waktu yang lama. 2 Intensitas latihan merupakan komponen kualitas yang mengacu pada sejumlah kera yang dilakukan dalam unit watu tertentu. Makin banyak kerja yang dilakukan, maka tinggi intensitas kerjanya. Intensitas tercermin dari kuatnya stimuli rangsangan syaraf dalam latihan. Kuatnya stimuli tergantung dari beban, kecepatan gerakan dan variasi interval atau istirahat antar ulangan. Kuatnya stimuli berpengaruh terhadap kuatnya peningkatan. Antara intensitas latihan dengan volume latihan sulit untuk dipisahan. Karena latihan selalu mengkaitkan antara kuantitas dan kualitas latihan. Intensitas latihan dapat diklasifikasikan tinggi rendahnya berdasarkan beberapa indikator, antara lain: 1 berdasarkan persentase kecepatan atau kekuatan yang digunakan dalam latihan, 2 berdasarkan jmlah denyut nadi dalam mereaksi beban latihan. 3 Densitas latihan adalah frekuensi kekerapan dalam melakukan rangkaian stimuli rangsangan harus dilakukan dalam setiap unit waktu dalam latihan. Densitas menunjukan hubungan yang mencerminkan dalam waktu antara 28 aktifitas dan pemulihan. Perimbangan ini berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan seseorang. Lama waktu istirahat atau interval antar aktivitas tergantung pada berbagai faktor seperti: intensitas latihan, status kemampuan peserta, fase latihan, serta kemampuan spesifik yang ditingkatkan. 4 Kompleksitas latihan menunjukkan tingkat keragaman unsure yang dilakukan dalam latihan. 2.1.7.3. Prinsip-prinsip latihan: Tahap Latihan yaitu pada tingkatan untuk mencapai kesegaran jasmani yang baik perlu dosis yang cukup berat. Tahapan latihan itu antara lain : 1 periodesasi maksudnya adalah program latihan jangka pendek dengan berjangka dan bertahap, 2 kestatisan artinya pada awal tahun secara teratur dalam olahraga prestasi dapat meningkat, namun mencapai tingkatan prestasi tertentu Depdiknas 2000:103 2.1.8. Tes Kesegaran Jasmani Tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat diketahui, maka perlu dilakukan evaluasi pengukuran secara berkala dan berkelanjutan dengan metode yang sama. Tes pengukukuran kesegaran jasmani ada bermacam-macam antara lain: 1 pengukuran daya tahan jantung – paru dengan tes: a tes lari 2,4 Km, b Tes lari 15 menit, c Tes Lari multi Tahap, 2 Pengukuran kekuatan otot dites dengan a tes genggaman grip streng test, b tes kekuatan tarik dan dorong pull and push strength test, c tes kekuatan otot punggung back streng test Depdiknas 63-75. Tingkat kesegaran jasmani sseorang dapat diketahui dengan mengadakan tes kesegaran jasmani. Tes kesegaran jasmani dalam penelitian ini digunakan Tes 29 Kesegaran Jasmani yang sesuai dengan kondisi atlet di Indonesia maka disebut Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 6-9 tahun dan usia 10 – 12 tahun Khomsin,2010:3. Tes kesegaran jasmani untuk anak usia sekolah dasar adalah untuk umur 6-9 tahun dengan tes lari 30 meter, tes gantung siku tekuk, tes baring duduk, tes loncat tegak, tes lari 600 m, dan untuk umur 10-12 tahun tes lari 40 meter, tes gantung siku tekuk, tes baring duduk, tes loncat tegak, tes lari 600 m. Alasan pemilihan tes ini adalah : a. siswa tidak terlalu sulit dalam melaksanakan tes, karena tidak dituntut kemampuan khusus yang berupa ketangkasan dan ketrampilan istimewa. b. Mudah dalam penggunaan alat tes, karena dengan stop wacth dan roll meter. Untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani tidak terlalu besar resiko kesalahannya dibanding dengan alat tes lainnya. c. Tes kesegaran jasmani telah disepakati dan ditetapkan menjadi tolok ukur kelompok umur tertentu yang berlaku di Indonesia dengan pertimbangan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia. Tes Kesegaran jasmani ini dilakukan untuk siswa putera kelas IV dan kelas V SD Negeri dan Madrasah Ibtidaiyah Wirun Kecamatan Winong Kabupaten Pati tahun 20102011, dan tidak dalam keadaan sakit, sehingga mampu melakukan tes ini dengan baik.

2.1.9. Manfaat Kesegaran Jasmani

Kesegaran Jasmani selain untuk menunjukkan kondisi fisik juga berfungsi untuk meningkatkan mutu kehidupan seseorang sesuai dengan keadaanya masing- masing. Manfaat kesegaran jasmani diantara adalah sebagai berikut : 30 1. Manfaat fisiologi: a Dampak langsung: 1 mengatur kadar gula darah, 2 merangsang adrenalin dan noradrenalin, 3 peningkatan kualitas dan kuantitas tidur, b dampak jangka panjang dpt meningkatkan: 1 daya tahan aerobikkardiovaskuler, 2 kekuatan otot rangka, 3 kelenturan, 4 keseimbangan dan koordinasi gerak , 5 kelincahan gerak 2. Manfaat Psikologi: a dampak langsung: 1 memberi perasaan santai, 2 mengurangi ketegangan dan kecemasan, 3 meningkatkan perasaan senang. b dampak jangka panjang dpt meningkatkan: 1 kesegaran jasmani dan rohani secara utuh 2 kesehatan jiwa. 3. Fungsi kognitif : 1 penampilan dan fungsi motorik, 2 ketrampilan. 4. Manfaat sosial a dampak langsung dpt membantu: 1 pemberdayaan usia lanjut, 2 peningkatan integritas sosial, b dampak jangka panjang meningkatakan: 1 keterpaduan, 2 hubungan kesetiakawanan sosial, 3 jaringan kerja sama sosial budaya, 4 pertahanan peranan dan pembentukan peran baru, 5 kegiatan antar generasi. 5.

2.1.10. Profil Sekolah Dasar Negeri Mangunrekso 01

Sekolah Dasar Negeri Mangunrekso 01 adalah salah satu sekolah yang terletak di Desa Mangunrekso. Desa Mangunrekso yang merupakan daerah pedesaan jauh dari kota kabupaten kira-kira 17 Km dari kota Kabupaten dan 5 Km dari kota kecamatan. Gedung sekolah terdiri dari 6 ruang untuk belajar mengajar, 1 ruang kantor guru, satu ruang UKS, satu ruang gudang, dan ada juga ruang untuk kegiatan olahraga ruang untuk tenis meja dan senam. Untuk tenaga pendidik ada 31 6 rang , satu kepala sekolah, satu guru agama, satu guru olahraga, dibantu guru mata pelajaran yang lain guru komputer, guru Bahasa Inggris, satu penjaga. Sarana prasarana khususnya untuk mata pelajaran olahraga adalah ada satu lapangan takrow dan sekaligus menjadi lapangan bulutangkis karena memang halaman Sekolah Dasar Negeri Mangunrekso 01 agak sempit. Untuk melakukan olahraga permainan bola besar dilaksanakan di lapangan milik Desa mangunrekso yang jaraknya dari sekolah kira-kira 500 meter. Untuk peralatan olahraga yang sudah dimiliki adalah: bola sepak, bola voli, bola takrow, meja tenis beserta bad dan bola, ada juga raket, net dan sutle kok. Sebagai sekolah dasar yang terletak di pedesaan tahun pelajaran 20102011 ini untuk prestasi tidak mengecewakan baik di bidang akademik lomba olympiade Ilmu Pengetahuan Alam maupun Matematika pernah menjadi juara tiga tingkat kecamatan, untuk lomba sekolah sehat pernah menjadi juara satu tingkat kecamatan. Untuk prestasi di bidang olahraga pernah menjadi juara satu tingkat kecamatan untuk tenis meja dan bulutangkis, lomba catur menduduki juara dua tingkat kecamatan. Untuk lomba cabang sepak bola, bola voli, dan takrow siswa sekolah ini selalu mewakili menjadi tim kecamatan dalam kegiatan POPDA tingkat Kabupaten Pati. Kebiasaan siswa yang berangkat sekolah di Sekolah Dasar Negeri Mangunrekso 01 Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati sebagian besar mengendarai sepeda dan adajuga yang berjalan kaki. Mata pencaharian penduduk Desa Mangunrekso beragam, tetapi yang banyak adalah sebagai buruh tani . Siswa yang bersekolah disini rata-rata berasal dari keluarga yang tingkat kesejahteraannya ekonomi dalam kategori sedang dan banyk warga miskin berdasarkan hasil 32