13
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian pembelajaran menyimak telah banyak dikaji dan dilakukan. Akan tetapi, hal tersebut masih menarik untuk diadakan penelitian lebih lanjut
lagi, baik penelitian yang bersifat melengkapi maupun yang bersifat baru. Keterampilan menyimak harus dikuasai setiap orang karena bermanfaat dalam
berbagai bidang kehidupan. Untuk itu, menyimak menarik sebagai bahan penelitian. Beberapa penelitian yang dapat dijadikan kajian dalam penelitian
adalah penelitian Pangestu, Rahmawati, Risqiyya, dan Darmawan. Pangestu 2005 melakukan penelitian Peningkatan Keterampilan
Menyimak Dongeng dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIID SMP Negeri 30 Semarang. Setelah dilakukan penelitian dengan media audio visual,
ternyata ada peningkatan pada keterampilan menyimak siswa. Peningkatan ini dibuktikan dengan hasil penelitian pada siklus I terjadi peningkatan sebesar 11,9
dengan nilai rata-rata 79,6 dan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 10,1 dengan nilai rata-rata kelas sebesar79,7.Penelitian ini memiliki persamaan
yaitu menyimak dongeng. Perbedaannya pada subjek penelitiannya, penelitian Pangestu subjeknya siswa SMP, sedangkan penelitian ini subjeknya siswa SD.
Penelitian menyimak
yang lain
dilakukan Rahmawati2007
yangberjudul Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita menggunakan Media Audio Visual dengan Teknik Dengar-Jawab pada Siswa Kelas VIIIA SMP Negeri
13
14 1 Tersono Batang.Berdasarkan analisis data penelitian keterampilan menyimak
berita siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II menunjukkan peningkatan nilai rata-rata kelas sebesar 62,9. Pada pratindakan nilai rata-rata kelas sebesar
53,9. Pada siklus I terjadi peningkatan dari nilai rata-rata pratindakan sebesar13,3 poin atau 24,7 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 67,2 dan pada siklus II
mengalami peningkatan dari nilai rata-rata siklus I sebesar 10,6 poin atau 15,8 dengan nilai rata-rata 77,8. Untuk peningkatan pada pratindakan ke siklus II
adalah 23,9 poin atau 62,9 . Peningkatan keterampilan menyimak berita pada tiap siklus diikuti dengan perubahan perilaku siswa kearah positif.Dari penelitian
itu terdapat persamaan yaitu pada media audio visual. Perbedaannya pada bahan materi simakan dan subjeknya, pada penelitian Rahmawati menyimak berita pada
siswa SMP, sedangkan peneliti menyimak dongeng pada siwa SD. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Rizqiyya 2007 dengan judul
Peningkatan Keterampilan Menyimak Dongeng dengan Pendekatan Integratif melalui Teknik Dengar-Ceritapada Siswa Kelas II SD Negeri 4 Mlati Norowito
Kudus. Pada hasil penelitian itu menunjukkan nilai rata-rata kelas pada tahap pratindakan sebesar 61 dan mengalami peningkatan sebesar 6,1 menjadi sebesar
67,1. Selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 76,3.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan integratif melalui teknik
dengar-cerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas II SD Negeri 4 Mlati Norowito Kudus. Dari penelitian yang dilakukan Rizqiyya ada
persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu menyimak dongeng. Perbedaannya terdapat pada pendekatan dan media. Risqiyya menggunakan
15
pendekatan Integratif melalui teknik dengar-cerita sedangkan peneliti menggunakan media audio visual.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Darmawan 2001 dengan judul Peningkatan KeterampilanMenyimak dengan Menggunakan Media Audio pada Siswa Kelas II SLTP
2Kaliwungu Kudus. Setelah dilaksanakan penelitian menggunakan mediaaudio atau radio FM, ternyata ada peningkatan pada keterampilan menyimaksiswa. Peningkatan ini dapat
dibuktikan dengan hasil penelitian pada siklus I nilairata-rata sebesar 64,38 dan pada siklus II mencapai 70,15, sehinggamengalami peningkatan sebesar 6,27.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak menggunakan media audio atau radio dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa kelas II SLTP 2 Kaliwungu Kudus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Darmawan, peneliti ingin meneliti tentang kemampuan menyimak dongeng pada siswa kelas V SDN Sikayu 02 Comal dengan
menggunakan media audio visual. Penelitian ini memiliki persamaan yaitu menyimak. Perbedaannya terdapat pada penggunaan media, penelitian Darmawan menggunakan
media audio, sedangkan penelitian ini menggunakan media audio visual. Berdasarkan pengamatan peneliti tentang kajian terdahulu yang berkenaan
dengan penelitian pembelajaran menyimak yang menggunakan media audio visual di SD sampai sekarang ini belum pernah dijumpai. Kajian terdahulu kebanyakan mengupas
mengenai media pembelajaran yang hanya menggunakan media audio atau media visual saja. Sehingga peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan
menggabungkan kedua media tersebut yaitu media audio visual.
2.2 Landasan Teoretis