Ekonomi dan Potensi Desa

4.3 Ekonomi dan Potensi Desa

Masyarakat Desa Candimulyo umumnya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Berikut ini disajikan tabel komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian: Tabel 4. Penduduk Desa Candimulyo Menurut Jenis Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah Penduduk Persentase 1 Buruh tani 1287 38.5 2 Petani maropenggarap 213 6.4 3 Petani sendiri 853 25.5 4 Peternak ayam pedagang 11 0.3 5 Peternak sapi 10 3 0.1 6 Penggalian batu, pasir, dsb 234 7.0 7 Bangunan 164 4.9 8 pedagang 341 10.2 9 Ojek 53 1.6 10 Sopirkernet 43 1.3 11 Industri kecil 11 0.3 12 PNS 12 0.4 13 Pensiunan 8 0.2 14 Lainnya 112 3.3 Jumlah 3344 100 Sumber: Daftar Isian Tingkat Perkembangan Desa Candimulyo Tahun 2007 Tabel 2 menunjukan bahwa persentase petani, petani penggarapmaro, dan buruh tani sebesar 70,4 persen. Oleh karena itu, hasil pertanian menjadi sangat dominan antara lain padi, jagung, cabe, dan kubis lihat Lampiran 2. Sebenarnya angka ini telah mengalami penurunan akibat maraknya galian pasir dan batu sejak beberapa tahun lalu sehingga para buruh tani dan petani banyak yang beralih profesi menjadi buruh serta pengusaha pasir dan batu. Dengan hasil pertanian yang demikian, berimbas kepada makanan pokok bagi penduduk desa ini. Ternyata, sebagian besar penduduk memilih nasi jagung sebagai makanan pokok yaitu sebesar 1028 KK, sedangkan yang memilih nasi beras hanya 421 KK. Di Desa Candimulyo, suatu hal yang menjadi ukuran ekonomi dan kebanggaan penduduk adalah rumah, lahan, dan kendaraan. Kesadaran untuk investasi terhadap pendidikan bagi anak-anaknya masih belum membudaya. Kondisi rumah di Desa Candimulyo secara keseluruhan cukup bagus, dengan artian, sudah tidak terlalu banyak penduduk yang rumahnya berlantai tanah dan berdinding anyaman. Umumnya yang bekerja adalah kepala rumahtangga. Tiap kepala rumahtangga menanggung empat sampai delapan orang. Kondisi rumahtangga yang tidak mampu akan mendorong tenaga kerja dari pihak istri dan anak-anak untuk mencari uang. Tinggi rendahnya taraf hidup sebuah rumahtangga ditentukan oleh pendapatan perkapita rumahtangga tersebut. Namun, mengingat sulitnya memperoleh data pendapatan rumahtangga secara akurat, masyarakat menggolongkan taraf hidup mereka berdasarkan indikator kesejahteraan yang dibuat mereka sendiri. Sebuah rumahtangga dapat dikatakan sejahtera apabila dalam rumahtangga tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, memiliki kendaraan bermotor, serta mampu menyekolahkan anak-anak mereka.

4.4 Masalah Utama