rumahtangga tersebut. Rumahtangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi makanan mengindikasikan rumahtangga yang
berpenghasilan rendah. Makin tinggi tingkat penghasilan rumahtangga, makin kecil proporsi pengeluaran untuk makanan terhadap seluruh pengeluaran
rumahtangga. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rumahtanggakeluarga akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran untuk makanan jauh lebih
kecil dibandingkan persentase pengeluaran untuk non makanan
13
.
2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konversi Lahan Pertanian ke Penggunaan Non Pertanian
Solihah 2002 dalam penelitiannya mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian baik
di tingkat wilayah maupun di tingkat petani. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji regresi linear berganda. Berdasarkan analisis tersebut, peubah
yang berpengaruh positif terhadap penurunan luas lahan jika dilihat dari sudut pandang pembangunan wilayah adalah jumlah penduduk, panjang jalan
kabupaten, dan jumlah sarana pendidikan. Sementara peubah yang berpengaruh negatif adalah penurunan produktivitas padi sawah.
Analisis kemudian dilanjutkan dengan menggunakan dugaan fungsi logit tentang faktor-faktor yang mempengaruhi petani mengkonversikan lahannya.
Dugaan fungsi logistik digunakan p-value 0,2. Hasil analisis tersebut menyatakan bahwa peubah yang berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan petani
untuk mengkonversi lahannya adalah tingkat pendidikan, umur, jumlah tanggungan anggota keluarga, persentase pendapatan pertanian terhadap
13
Dikutip dari Badan Pusat Statistik terkait cara menghitung pola konsumsi rumahtangga dan diakses melalui www.datastatistik-indonesia.com. Diakses tanggal 3 Maret 2008.
pendapatan total, jarak lahan dari pusat pertumbuhan ekonomi, dan pengaruh tetangga petani yang mengalih fungsi lahannya. Sedangkan peubah yang tidak
berhubungan dengan keputusan petani untuk mengkonversi lahannya adalah usia petani,luas lahan yang dimiliki, serta jarak lahan dari jalan raya. Terkait dengan
pengaruh konversi lahan tersebut, Solihah 2002 menemukan fenomena bahwa pertanian lebih menguntungkan dibanding usaha lain di luar pertanian yang belum
mereka kuasai, artinya, konversi lahan berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan petani.
2.7 Pengaruh Konversi Lahan terhadap Pola Nafkah Rumahtangga
Agus Subali 2005 dalam penelitiannya menggunakan analisis kualitatif untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi konversi lahan. Pada penelitian
tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang berpengaruh positif terhadap konversi lahan pertanian ke penggunaan non pertanian terdiri dari dua yaitu faktor intern
dan ekstern. Faktor intern meliputi tingkat pendidikan, pengalaman kerja, tingkat pendapatan rumahtangga, dan tingkat ketergantungan pada lahan. Sedangkan
faktor eksternal meliputi investor, pemerintah desa, calo, dan tetangga. Dalam penelitian ini tidak menganalisis pengaruh konversi lahan tersebut terhadap
kesejahteraan rumahtangga petani namun lebih kepada perubahan pola nafkah dalam sebuah rumahtangga.
2.8 Kerangka Pemikiran Operasional