Budidaya Daphnia
7.3.1 Budidaya Daphnia
Wadah dan Peralatan Budidaya Daphnia
Peralatan dan wadah yang dapat digunakan dalam mengkultur pakan alami Daphnia ada beberapa macam. Jenis-jenis wadah yang dapat digunakan antara lain bak semen, tangki plastik, bak beton, bak fiber, dan kolam tanah. Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya Daphnia antara lain aerator/blower, selang
aerasi, batu aerasi, selang air, timbangan, kantong plastik, tali rafia, saringan halus/ seser, ember, gayung, dan gelas ukur kaca.
Pemilihan wadah yang akan diguna- kan dalam membudidayakan Daphnia sangat bergantung kepada tujuannya. Wadah yang terbuat dari bak semen, bak beton, bak fiber, dan tangki plastik biasa- nya digunakan untuk membudidayakan Daphnia secara selektif yaitu membudi- dayakan pakan alami di tempat terpisah dari ikan yang akan mengkonsumsi pakan alami. Wadah budidaya kolam tanah biasanya dilakukan untuk membudidaya- kan pakan alami nonselektif, yaitu mem- budidayakan pakan alami secara bersama- sama dengan ikan yang akan meng- komsumsi pakan alami tersebut. Oleh karena itu, ukuran wadah yang akan digunakan sangat menentukan kapasitas produksi dari pakan alami Daphnia.
Peralatan yang digunakan untuk budidaya pakan alami Daphnia mempunyai fungsi yang berbeda- beda, misalnya aera tor digunakan untuk mensuplai oksigen pada saat membudidayakan pakan alami skala kecil dan menengah, tetapi apabila sudah dilakukan budidaya secara massal/skala besar maka peralatan yang digunakan untuk mensuplai oksigen ke dalam wadah budidaya menggunakan blower. Peralatan selang aerasi berfungsi untuk menyalurkan oksigen dari tabung oksigen ke dalam wadah budidaya, sedangkan batu aerasi digunakan untuk menyebarkan oksigen yang terdapat dalam selang aerasi ke seluruh permukaan air yang terdapat di dalam wadah budidaya.
Selang air digunakan untuk memasuk- kan air bersih dari tempat penampungan air ke dalam wadah budidaya. Peralatan ini digunakan juga untuk mengeluarkan kotoran dan air pada saat dilakukan Selang air digunakan untuk memasuk- kan air bersih dari tempat penampungan air ke dalam wadah budidaya. Peralatan ini digunakan juga untuk mengeluarkan kotoran dan air pada saat dilakukan
Daphnia yang dipelihara di dalam wadah pemeliharaan akan tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, harus dipantau kepadatan populasi Daphnia di dalam wadah. Alat yang digunakan adalah gelas ukur kaca yang berfungsi untuk melihat kepadatan populasi Daphnia yang dibudidayakan di dalam wadah pe- meliharaan. Selain itu, diperlukan juga seser atau saringan halus pada saat akan melakukan pemanenan Daphnia. Daphnia yang telah dipanen tersebut dimasukkan ke dalam ember plastik untuk memudah- kan dalam pengangkutan dan digunakan juga gayung plastik untuk mengambil media air budidaya Daphnia yang telah diukur kepadatannya. Setelah berbagai macam peralatan dan wadah yang digunakan dalam membudidayakan pakan alami Daphnia diidentifikasi dan dijelaskan fungsi dan cara kerjanya, langkah selanjut- nya melakukan persiapan terhadap wadah tersebut. Langkah pertama, peralatan dan wadah yang akan digunakan ditentukan sesuai dengan skala produksi dan ke-
butuhan. Peralatan dan wadah disiapkan untuk digunakan dalam budi daya Daphnia. Wadah yang akan digunakan dibersihkan dengan menggunakan sikat dan diberikan desinfektan untuk meng- hindari terjadinya kontaminasi dengan mikroorganisme yang lain. Wadah yang telah dibersihkan selanjutnya dapat diairi dengan air bersih. Wadah budidaya yang telah diairi dapat digunakan untuk me- melihara Daphnia. Air yang dimasukkan ke dalam wadah budidaya harus bebas dari kontaminan seperti pestisida, deterjen, dan chlor. Air yang digunakan sebaiknya diberi oksigen dengan meng- gunakan aerator dan batu aerasi yang disambungkan dengan selang aerasi. Aerasi ini dapat digunakan pula untuk menetralkan chlor atau menghilangkan karbon dioksida di dalam air. Kedalaman air di dalam wadah budidaya yang optimum adalah 50 cm dan maksimum
90 cm.
Langkah kerja dalam menyiapkan wadah budidaya Daphnia sebagai berikut.
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dan sebutkan fungsi dan cara kerja peralatan tersebut.
2. Tentukan wadah yang akan digunakan untuk membudidayakan Daphnia.
3. Bersihkan wadah dengan mengguna- kan sikat dan disiram dengan air bersih, kemudian lakukan pensucihamaan wadah dengan menggunakan desinfektan sesuai dengan dosisnya.
4. Bilaslah wadah yang telah dibersihkan dengan menggunakan air bersih.
5. Pasanglah peralatan aerasi dengan merangkaikan antara aerator, selang aerasi dan batu aerasi, masukkan ke dalam wadah budidaya. Ceklah ke- 5. Pasanglah peralatan aerasi dengan merangkaikan antara aerator, selang aerasi dan batu aerasi, masukkan ke dalam wadah budidaya. Ceklah ke-
alami Daphnia? Berdasarkan pengalaman beberapa pembudidaya dosis yang
6. Masukkan air bersih yang tidak ter- digunakan untuk pupuk kandang adalah
kontaminasi ke dalam wadah budidaya dengan menggunakan 1.500 gram/m 3 , atau 1,5 gram/liter. Dosis pupuk kandang yang berasal dari kotoran
selang plastik dengan ke dalaman ayam kering berdasarkan hasil penelitian
air yang telah ditentukan, misalnya dan memberikan pertumbuhan populasi
60 cm. Daphnia yang optimal adalah 450g/1.000 liter media kultur atau 0,45 gram/liter.
Media Budidaya Daphnia
Dosis yang digunakan untuk pupuk Bagaimanakah Anda melakukan anorganik harus dihitung berdasarkan penyiapan media kultur yang akan kebutuhan unsur hara yang dibutuhkan.
digunakan untuk membudidayakan pakan Beberapa pembudidaya ada yang meng- alami Daphnia secara terkontrol? Apakah gunakan pupuk Nitrat dan Phosphat
media kultur itu? Untuk menjawab per- sebagai unsur hara yang dimasukkan ke tanyaan tersebut, mari kita diskusikan dan dalam media kultur pakan alami. pelajari buku ini. Media adalah bahan atau
Dosis yang digunakan dihitung ber- zat sebagai tempat hidup pakan alami. dasarkan kandungan unsur hara yang
Kultur adalah kata lain dari budidaya yang terdapat dalam pupuk anorganik, misalnya merupakan suatu kegiatan pemeliharaan pupuk yang akan digunakan adalah Urea organisme. Jadi, media kultur adalah dan ZA. Kadar unsur N dalam Urea adalah bahan yang digunakan oleh suatu
46%, artinya dalam setiap 100 kg Urea organisme sebagai tempat hidupnya mengandung unsur N sebanyak 46 kg.
selama proses pemeliharaan. Dalam hal Untuk ZA kadar N-nya 21%, artinya kadar ini pakan alami pada umumnya merupa- N dalam pupuk ZA adalah 21 kg. Sedangkan kan organisme air, yang hidupnya ada di pupuk kandang yang baik mengandung dalam air. Oleh karena itu, untuk dapat unsur N sebanyak 1,5–2%. Oleh karena membudidayakan pakan alami Daphnia dalam menghitung jumlah pupuk anorganik kita harus menyiapkan media yang tepat yang dibutuhkan dalam media kultur pakan untuk pakan alami tersebut agar dapat alami dilakukan perhitungan matematis. tumbuh dan berkembang.
Misalnya kebutuhan Urea adalah V 1 N 1 = Pupuk yang dimasukkan ke dalam V 2 N 2 , 2 × 1,5 = V × 46, maka kebutuhan media kultur pakan alami Daphnia ini Urea adalah 3 : 46 = 0,065 kg.
berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, fungi, detritus, dan beragam phytoplankton
Pupuk yang telah ditentukan akan sebagai makanan utama Daphnia. Dengan digunakan sebagai sumber unsur hara
tumbuhnya pakan Daphnia di dalam dalam media kultur pakan alami selanjut- media kultur maka pakan alami yang akan nya dihitung dan ditimbang sesuai dengan dipelihara di dalam wadah budidaya dosis yang dibutuhkan. Penimbangan tersebut akan tumbuh dan berkembang.
dilakukan setelah wadah budidaya disiapkan. Kemudian, pupuk tersebut
Berapakah dosis pupuk yang harus dimasukkan ke dalam kantong plastik atau Berapakah dosis pupuk yang harus dimasukkan ke dalam kantong plastik atau
dasarkan fungsi dan kegunaan. pupuk tersebut dapat mudah larut di dalam
3. Hitunglah dosis pupuk yang telah media kultur pakan alami Daphnia. Pupuk
ditentukan pada point 2 berdasarkan tersebut akan berproses di dalam media
kebutuhan unsur hara yang diinginkan dan akan tumbuh mikroorganisme sebagai
dalam pembuatan media kultur. makanan utama dari Daphnia. Waktu yang
dibutuhkan oleh proses dekomposisi
4. Lakukan penimbangan dengan tepat pupuk di dalam media kultur pakan alami
berdasarkan perhitungan dosis pupuk Daphnia ini berkisar antara 7–14 hari.
pada point 3.
Setelah itu, baru bisa dilakukan penebaran
5. Masukkanlah pupuk yang telah bibit Daphnia ke dalam media kultur.
ditimbang ke dalam kantong/karung Selama dalam pemeliharaan harus
plastik dan ikatlah dengan karet. terus dilakukan pemupukan susulan
6. Lubangilah kantong/karung plastik seminggu sekali dengan dosis setengah
tersebut dengan paku atau gunting dari pemupukan awal. Pakan alami
untuk memudahkan pelarutan pupuk Daphnia mempunyai siklus hidup yang
di dalam media kultur. relatif singkat, yaitu 28–33 hari. Oleh karena
7. Masukkanlah kantong/karung plastik langsung terus harus selalu diberikan
itu, agar pembudidayaannya bisa ber-
ke dalam wadah budidaya dan pemupukan susulan. Dalam memberikan
letakkan ke dalam media kultur pemupukan susulan ini caranya hampir
sampai posisi karung/kantong plastik sama dengan pemupukan awal dan ada
tersebut terendam di dalamnya. juga yang memberikan pemupukan
8. Ikatlah dengan menggunakan tali rafia susulannya dalam bentuk larutan pupuk
agar posisinya aman tidak terlepas. yang dicairkan. Parameter kualitas air di
9. Biarkan selama 7–14 hari agar media dalam media kultur pakan alami Daphnia kultur tersebut siap untuk ditebari bibit juga harus dilakukan pengukuran.
Daphnia.
Daphnia akan tumbuh dan berkembang pada media kultur yang mempunyai
kandungan Oksigen terlarut sebanyak >4 Inokulasi Bibit Daphnia
ppm, kandungan amonia <1 ppm, suhu air berkisar antara 28–30°C, dan pH air antara
Apakah inokulasi itu? Bagaimana 6,3–8,5.
Anda melakukan inokulasi/menanam bibit pakan alami Daphnia pada media kultur?
Langkah kerja dalam menyiapkan Dalam buku ini akan diuraikan secara media budidaya Daphnia sebagai berikut.
singkat tentang identifikasi Daphnia,
1. Siapkan alat dan bahan yang akan pemilihan bibit Daphnia yang akan digunakan sebelum menyiapkan diinokulasi dan cara melakukan inokulasi media kultur pakan alami Daphnia.
pada media kultur pakan alami Daphnia.
2. Tentukan jenis pupuk yang akan Ada beberapa langkah yang harus digunakan sebagai unsur hara dalam dilakukan sebelum melakukan inokulasi
pembuatan media kultur berdasarkan bibit pakan alami ke dalam media kultur pembuatan media kultur berdasarkan bibit pakan alami ke dalam media kultur
lakukan seleksi terhadap bibit pakan alami Ruang antara cangkang dan tubuh bagian Daphnia, ketiga melakukan inokulasi bibit dorsal merupakan tempat pengeraman pakan alami sesuai dengan prosedur. telur. Pada ujung post abdomen terdapat Identifikasi Daphnia perlu dilakukan agar dua kuku yang berduri kecil-kecil. tidak terjadi kesalahan dalam melakukan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada inokulasi. Daphnia merupakan salah satu Gambar 7.20. jenis zooplankton yang hidup diperairan tawar didaerah tropis dan subtropis. Di alam ada banyak genus Daphnia, ber- dasarkan pengamatan para ahli genus ini terdapat lebih dari 20 jenis, sedangkan didaerah tropis ada 6 jenis. Berdasarkan klasifikasinya Daphnia sp. dapat dimasuk- kan ke dalam:
Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea
Subklas : Branchiopoda
A : Otak
Divisi : Oligobranchiopoda
B : Ruang pengeraman Ordo : Cladocera
C : Caecum Pencernaan Famili : Daphnidae
D : Mata
E : Fornix
Genus : Daphnia
F : Antena Pertama
Spesies : Daphnia sp.
G : Usus
Morfologi Daphnia dapat dilihat secara
I : Jantung J : Ocellus
langsung di bawah mikroskop, bentuk
K : Ovarium
tubuhnya lonjong, pipih, dan segmen L : Paruh badan tidak terlihat. Pada bagian ventral M : Kelenjar Kulit kepala terdapat paruh. Pada bagian kepala terdapat lima pasang apendik atau
Langkah selanjutnya setelah dapat mengidentifikasi jenis Daphnia yang akan
alat tambahan, yang pertama disebut antenna pertama (antennule), yang kedua ditebar ke dalam media kultur adalah disebut antena kedua yang mempunyai melakukan pemilihan terhadap bibit
Daphnia. Pemilihan bibit Daphnia yang fungsi utama sebagai alat gerak. Tiga
pasang alat tambahan lainnya merupakan akan ditebar ke dalam media kultur harus alat tambahan yang merupakan bagian- dilakukan dengan tepat. Bibit yang akan bagian dari mulut.
ditebar ke dalam media kultur harus yang sudah dewasa. Daphnia dewasa berukuran
Tubuh Daphnia ditutupi oleh cangkang 2,5 mm, anak pertama sebesar 0,8 mm dari kutikula yang mengandung khitin yang dihasilkan secara parthenogenesis. transparan, di bagian dorsal (punggung)
Perkembangbiakan Daphnia di dalam bersatu tetapi di bagian ventral (perut)
media kultur dapat dilakukan dengan dua media kultur dapat dilakukan dengan dua
dewasa pertama, sekelompok telur pertama dilepaskan ke dalam ruang
Pada lingkungan yang baik hanya pengeraman. Selama instar dewasa
terbentuk individu betina tanpa individu pertama, kelompok telur kedua ber-
jantan. Pada kondisi ini, telur dierami di kembang di ovarium dan seterusnya.
dalam kantong pengeraman sampai menetas dan anak Daphnia dikeluarkan
Setelah dapat membedakan antara pada waktu pergantian kulit. Pada kondisi individu Daphnia yang telur, anak, remaja perairan yang mulai memburuk di samping dan dewasa maka selanjutnya memilih individu betina dihasilkan individu jantan individu yang dewasa sebagai calon bibit yang dapat mendominasi populasi dengan yang akan ditebarkan ke dalam media perbandingan 1 : 27. Dengan munculnya kultur. Jumlah bibit yang akan ditebarkan individu jantan, populasi yang bereproduksi ke dalam media kultur sangat bergantung secara sexual akan membentuk efipia atau kepada volume media kultur. Padat resting egg disebut juga siste yang akan penebaran bibit yang akan diinokulasi ke menetas jika kondisi perairan baik kembali.
dalam media kultur biasanya adalah 20–25 individu per liter.
Daphnia mempunyai umur hidup yang relatif singkat yaitu antara 28–33 hari.
Cara yang dilakukan dalam melaku- Pada umur empat hari individu Daphnia kan inokulasi adalah dengan menebarkan- sudah menjadi dewasa dan akan mulai nya secara hati-hati ke dalam media kultur menghasilkan anak pertamanya pada sesuai dengan padat tebar yang telah umur 4 – 6 hari. Daphnia ini akan beranak ditentukan. Penebaran bibit Daphnia ini dengan selang waktu selama dua hari, sebaiknya dilakukan pada saat suhu jumlah anak yang dihasilkan dalam sekali perairan tidak terlalu tinggi yaitu pada pagi reproduksi 29–30 ekor.
dan sore hari.
Selama hidupnya Daphnia mengalami Langkah kerja dalam menginokulasi/ empat periode, yaitu telur, anak, remaja menanam bibit pakan alami Daphnia dan dewasa. Pertambahan ukuran terjadi sebagai berikut. sesaat setelah telur menetas di dalam
1. Siapkan alat dan bahan yang akan ruang pengeraman. Setelah dua kali
digunakan sebelum melakukan instar pertama, anak Daphnia yang
inokulasi/penanaman bibit pakan bentuknya mirip dengan Daphnia dewasa
alami Daphnia.
dilepas pada ruang pengeraman. Jumlah
2. Siapkan mikroskop dan peralatannya instar pada stadium anak ini hanya dua
untuk mengidentifikasi jenis Daphnia yang akan dibudidayakan.
sampai lima kali, tetapi tingkat per-
3. Ambillah seekor Daphnia dengan tumbuhan tertinggi terjadi pada stadium
menggunakan pipet dan letakkan di menggunakan pipet dan letakkan di
Selama dalam pemeliharaan tersebut
4. Letakkan objec glass di bawah mikroskop dan amati morfologi harus terus dilakukan pemupukan susulan Daphnia serta cocokkan dengan seminggu sekali atau dua minggu sekali gambar 1.
dengan dosis yang bergantung kepada
5. Lakukan pengamatan terhadap kondisi media kultur, biasanya dosis yang individu Daphnia beberapa kali digunakan adalah setengah dari pemupukan ulangan agar dapat membedakan awal. Pakan alami Daphnia mempunyai tahapan stadia pada Daphnia yang siklus hidup yang relatif singkat, yaitu sedang diamati di bawah mikroskop.
28–33 hari. Oleh karena itu, agar pem-
6. Hitunglah panjang tubuh individu budidayaannya bisa berlangsung terus- Daphnia dewasa beberapa ulangan menerus harus selalu diberikan pemupukan dan perhatikan ukuran tersebut
susulan. Dalam memberikan pemupukan dengan kasat mata. susulan ini caranya hampir sama dengan
7. Lakukanlah pemilihan bibit yang akan ditebarkan ke dalam media kultur dan pemupukan awal. Ada juga yang memberi- letakkan dalam wadah yang terpisah.
kan pemupukan susulannya dalam bentuk
8. Tentukan padat penebaran yang akan larutan pupuk yang dicairkan. digunakan dalam budidaya pakan
Fungsi utama pemupukan susulan alami Daphnia tersebut sebelum untuk menumbuhkan pakan yang dibutuh-
dilakukan penebaran. kan oleh Daphnia agar tumbuh dan
9. Hitunglah jumlah bibit yang akan ditebar tersebut sesuai dengan point 8.
berkembang. Berdasarkan kebutuhan pakan bagi Daphnia tersebut ada dua
10. Lakukan penebaran bibit pakan alami metode yang biasa dilakukan oleh Daphnia pada pagi atau sore hari pembudidaya, yaitu Detrital system dan dengan cara menebarkannya secara Autotrophic system. Detrital system adalah perlahan-lahan ke dalam media kultur.
penggunaan pupuk kandang kering yang dimasukkan dalam media kultur Daphnia
Pemeliharaan Budidaya Daphnia
sebanyak 450 gram dalam 1.000 liter air dan dilakukan pemupukan susulan
Agar Daphnia yang dipelihara dalam dengan dosis 50–100% dari pemupukan wadah budidaya tumbuh dan berkembang pertama yang diberikan seminggu sekali.
harus dilakukan pemberian pupuk susulan Selain itu, untuk mempercepat tumbuhnya
yang berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, fungi, detritus, dan beragam mikroorganisme sebagai makanan phytoplankton ditambahkan dedak dan
Daphnia. Pemupukan susulan adalah ragi dosis yang digunakan adalah
pemupukan yang dimasukkan ke dalam 450 gram kotoran ayam kering ditambah
media kultur selama pemeliharaan pakan 112 gram dedak dan 22 gram ragi ke alami Daphnia dengan dosis 50–100% dari dalam 1.000 liter media kultur.
dosis pemupukan pertama yang sangat bergantung kepada kondisi media kultur.
Autotrophic system adalah sistem Pemupukan tersebut sangat berguna bagi dalam budidaya Daphnia di mana pakan pertumbuhan phytoplankton, detritus, yang dibutuhkan untuk tumbuh dan ber- fungi, dan bakteri yang merupakan makan- kembangnya Daphnia tersebut dikultur Autotrophic system adalah sistem Pemupukan tersebut sangat berguna bagi dalam budidaya Daphnia di mana pakan pertumbuhan phytoplankton, detritus, yang dibutuhkan untuk tumbuh dan ber- fungi, dan bakteri yang merupakan makan- kembangnya Daphnia tersebut dikultur
Langkah kerja dalam melakukan media kultur Daphnia tersebut ditambah-
pemupukan susulan seperti berikut. kan campuran beberapa vitamin dan
ditambahkan dedak. Komposisi campuran
1. Siapkan alat dan bahan yang akan vitamin dapat dilihat pada Tabel 7.6. Dosis
digunakan sebelum melakukan pe- campuran vitamin tersebut adalah satu
mupukan susulan.
mililiter larutan digunakan untuk satu liter
2. Amati warna air di dalam media kultur, media kultur. Selain campuran vitamin di
catat, dan diskusikan. dalam media kultur pakan alami Daphnia
3. Tentukan jenis pupuk dan dosis yang dosis 50 gram dedak ditambahkan dengan
juga ditambahkan larutan dedak dengan
akan digunakan dalam pemupukan
1 liter air lalu diblender dan diaduk selama
susulan.
satu menit. Larutan tersebut disaring
4. Hitunglah kebutuhan pupuk yang akan dengan menggunakan saringan kain yang
digunakan sesuai dengan dosis yang berdiameter 60 µm. Suspensi tersebut
telah ditetapkan.
diberikan ke wadah yang berisi media
5. Timbanglah pupuk sesuai dengan kultur Daphnia. Satu gram dedak biasanya dosis pupuk yang telah dihitung. digunakan untuk 500 ekor Daphnia setiap
dua hari sekali.
6. Masukkan pupuk ke dalam kantong/ karung plastik dan ikat serta dimasuk-
kan ke dalam media kultur, jika pe- Tabel 7.6 Komposisi Campuran Vitamin
mupukan susulan akan dilakukan pada Media Daphnia dengan membuat larutan suspensi
Jenis Vitamin Konsentrasi (µg/l) pupuk juga dapat dilakukan. Cara pembuatan larutan suspensi pupuk ini
Biotin
5 dengan menambahkan air ke dalam Thiamine
Pyridoxine
3 pupuk dan disaring lalu ditebarkan Ca Panthothenate
larutan tersebut ke dalam media kultur. B 12
Nicotinic acid
Nicotinamide
50 Pemantauan Pertumbuhan Daphnia
Folic acid
Riboflavin
30 Mengapa pertumbuhan populasi Inositol 90 pakan alami Daphnia harus dipantau?
Kapan waktu yang tepat dilakukan Frekuensi pemupukan susulan di- pemantauan populasi pakan alami
tentukan dengan melihat sampel air di Daphnia yang dibudidayakan di dalam dalam media kultur. Parameter yang media kultur? Bagaimana kita menghitung mudah dilihat jika transparansi kurang dari kepadatan populasi pakan alami Daphnia 0,3 m di dalam media kultur. Hal ini dapat di dalam media kultur? Mari kita jawab dilihat dari warna air media yang berwarna pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan keruh atau warna bening. Jika hal tersebut mempelajari buku ini selanjutnya. Di dalam terjadi, segera dilakukan pemupukan buku ini akan diuraikan secara singkat tentukan dengan melihat sampel air di Daphnia yang dibudidayakan di dalam dalam media kultur. Parameter yang media kultur? Bagaimana kita menghitung mudah dilihat jika transparansi kurang dari kepadatan populasi pakan alami Daphnia 0,3 m di dalam media kultur. Hal ini dapat di dalam media kultur? Mari kita jawab dilihat dari warna air media yang berwarna pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan keruh atau warna bening. Jika hal tersebut mempelajari buku ini selanjutnya. Di dalam terjadi, segera dilakukan pemupukan buku ini akan diuraikan secara singkat
Untuk mengukur tingkat kepadatan pemantauannya.
populasi Daphnia di dalam media kultur Daphnia yang dipelihara dalam media dilakukan dengan cara sampling beberapa kultur yang tepat akan mengalami titik dari media, minimal tiga kali sampling. pertumbuhan yang cepat. Secara biologis Sampling dilakukan dengan cara meng- Daphnia akan tumbuh dewasa pada umur ambil air media kultur yang berisi empat hari. Jika pada saat inokulasi yang Daphnia dengan menggunakan baker ditebarkan adalah bibit Daphnia yang glass atau erlenmeyer. Hitunglah jumlah
dewasa, dalam waktu dua hari bibit Daphnia yang terdapat dalam botol contoh Daphnia tersebut sudah mulai beranak, tersebut. Data tersebut dapat dikonversi- karena periode maturasi Daphnia pada kan dengan volume media kultur. media yang mempunyai suhu 25° C adalah
Langkah kerja dalam memantau dua hari. Jumlah anak yang dikeluarkan
pertumbuhan populasi pakan alami dari satu induk bibit Daphnia sebanyak
Daphnia sebagai berikut. 29–30 ekor, yang dikeluarkan dengan
selang waktu dua hari. Daur hidup
1. Siapkan alat dan bahan yang akan Daphnia 28–33 hari dan Daphnia menjadi
digunakan sebelum melakukan dewasa hanya dalam waktu empat hari
pemantauan pertumbuhan populasi sehingga bisa diperhitungkan prediksi
pakan alami Daphnia. populasi Daphnia di dalam media kultur.
2. Tentukan waktu pemantauan ke- Berdasarkan siklus hidup Daphnia
padatan populasi sesuai dengan maka kita dapat menentukan waktu yang
prediksi tingkat pertumbuhan Daphnia tepat untuk dilakukan pemanenan sesuai
di media kultur.
dengan kebutuhan larva atau benih ikan
3. Ambillah sampel air di media kultur yang akan mengkonsumsi pakan alami
dengan menggunakan baker glass/ Daphnia. Ukuran Daphnia yang dewasa
erlenmeyer, amati dengan saksama dan anak-anak berbeda. Oleh karena itu,
dan teliti.
perbedaan ukuran tersebut sangat ber-
4. Hitunglah jumlah Daphnia yang ter- manfaat bagi ikan yang akan meng-
dapat dalam baker glass tersebut. konsumsi dan disesuaikan dengan ukuran
5. Lakukanlah kegiatan tersebut minimal bukaan mulut larva.
tiga kali ulangan dan catat apakah Pemantauan pertumbuhan pakan
terjadi perbedaan nilai pengukuran alami Daphnia di media kultur harus
dari ketiga lokasi yang berbeda. dilakukan agar tidak terjadi kapadatan
6. Hitunglah rata-rata nilai populasi dari populasi yang mengakibatkan tingkat
ketiga sampel yang berbeda lokasi. kematian yang tinggi di dalam media. Hal
Nilai rata-rata ini akan dipergunakan tersebut diakibatkan oleh kurangnya
untuk menghitung kepadatan populasi oksigen di dalam media kultur. Tingkat
pakan alami Daphnia di media kultur. kepadatan populasi yang maksimal di
7. Catat volume air sampel dan jumlah dalam media kultur adalah 1.500 individu
Daphnia dari data point 6. Lakukan per liter, walaupun ada juga yang mencapai
konversi nilai perhitungan tersebut konversi nilai perhitungan tersebut
1.000 ml. Dari gelas 1.000 ml, lalu diambil
8. Diskusikan nilai perhitungan tersebut sebanyak 100 ml. Daphnia yang ada dengan temanmu.
dihitung seperti cara di atas, lalu kepadatan di dalam wadah budidaya dapat diketahui
Pemanenan Daphnia
dengan cara mengalikan 10 kali jumlah di dalam gelas 100 ml. Sebagai contoh,
Pakan alami yang telah dibudidayakan apabila di dalam gelas piala 100 ml terdapat
di media kultur bertujuan untuk diberikan 200 ekor Daphnia, maka kepadatan
kepada larva/benih yang dipelihara. Daphnia di wadah budidaya adalah
Kebutuhan larva/benih ikan akan pakan
10 × 200 ekor = 2.000 individu per 100 ml. alami Daphnia selama pemeliharaan
adalah setiap hari. Oleh karena itu waktu Pemanenan Daphnia dapat dilakukan pemanenan pakan alami itu sangat berdasarkan siklus reproduksinya.
bergantung kepada kebutuhan larva/benih Daphnia akan menjadi dewasa pada umur akan pakan alami Daphnia. Pemanenan empat hari dan dapat beranak selang dua pakan alami Daphnia ini dapat dilakukan hari sekali maka dapat diprediksi setiap hari atau seminggu sekali atau dua kepadatan populasi Daphnia di dalam minggu sekali. Hal tersebut bergantung media kultur jika padat tebar awal pada kebutuhan suatu usaha terhadap dilakukan pencatatan. Daphnia dapat ketersediaan pakan alami Daphnia.
berkembang biak tanpa kawin dan usianya relatif singkat yaitu 28–33 hari.
Pemanenan pakan alami Daphnia yang dilakukan setiap hari biasanya jumlah
Pemanenan dapat dilakukan pada hari yang dipanen kurang dari 20%. Pemanen- ke tujuh–sepuluh jika populasinya sudah
an Daphnia dapat juga dilakukan mencukupi. Pemanenan tersebut dilaku- seminggu sekali atau dua minggu sekali kan dengan cara menggunakan seser bergantung pada kelimpahan populasi halus. Waktu pemanenan dilakukan pada Daphnia di dalam media kultur.
pagi hari di saat matahari terbit. Pada waktu tersebut Daphnia akan banyak
Untuk menghitung kepadatan Daphnia mengumpul di bagian permukaan media pada saat akan dilakukan pemanenan, untuk mencari sinar. Dengan tingkah
dapat dilakukan tanpa menggunakan alat lakunya tersebut akan sangat mudah bagi
pembesar atau mikroskop. Daphnia diambil para pembudidaya untuk melakukan
dari dalam wadah yang telah diaerasi agak pemanenan. Daphnia yang baru dipanen besar sehingga Daphnia merata berada di tersebut dapat digunakan langsung untuk
seluruh kolom air, dengan memakai gelas konsumsi larva atau benih ikan.
piala volume 100 ml. Daphnia dan air di dalam gelas piala selanjutnya dituangkan
Daphnia yang sudah dipanen dapat secara perlahan-lahan sambil dihitung tidak secara langsung diberikan pada larva jumlah Daphnia yang keluar bersama air.
dan benih ikan hias yang dibudidayakan, Apabila jumlah Daphnia yang ada tetapi dilakukan penyimpanan. Cara
sangat banyak, maka dari gelas piala 100 penyimpanan Daphnia yang dipanen ml dapat diencerkan. Caranya dengan berlebih dapat dilakukan pengolahan
Daphnia segar menjadi beku. Proses Pemanenan dilakukan dengan cara tersebut dilakukan dengan menyaring
menyeser pakan alami Daphnia pada Daphnia dengan air dan Daphnianya saja
saat pagi hari.
yang dimasukkan dalam wadah plastik dan disimpan di dalam lemari pembeku
Kumpulkan Daphnia yang sudah diambil dari media kultur dan letakkan
(Freezer). Langkah kerja dalam memanen dalam wadah terpisah, siap untuk pakan alami Daphnia sebagai berikut. diberikan kepada larva dan benih ikan.
Siapkan alat dan bahan yang akan
digunakan sebelum melakukan pemanenan pakan alami Daphnia.
7.3.2 Budidaya Artemia
Tentukan waktu pemanenan pakan Artemia merupakan salah satu jenis alami Daphnia jika kepadatan populasi zooplankton yang hidup di perairan asin
sesuai dengan prediksi tingkat yang dapat digunakan pada larva dan pertumbuhan Daphnia di media kultur.
benih ikan air tawar, payau, dan laut. Saat ini kebutuhan hatchery akan Artemia
Ambillah sampel air di media kultur masih impor dari berbagai negara dengan menggunakan baker glass/ penghasil. Produk ini dibeli dalam bentuk erlenmeyer, amati dengan saksama kemasan kaleng dengan berbagai merek, dan teliti.
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Hitunglah jumlah Daphnia yang Gambar 7.21.
terdapat dalam baker glass tersebut. Lakukanlah kegiatan tersebut minimal
tiga kali ulangan dan catat apakah terjadi perbedaan nilai pengukuran dari ketiga lokasi yang berbeda.
Hitunglah rata-rata nilai populasi dari Gambar 7.21 Kemasan cyst Artemia
ketiga sampel yang berbeda lokasi. Menurut Balai Besar Pengembangan
Nilai rata-rata ini akan dipergunakan Budidaya Air Payau Jepara (2003) sudah
untuk menghitung kepadatan populasi dapat memproduksi Artemia ini secara
pakan alami Daphnia di media kultur. massal pada tambak bersamaan dengan
Catat volume air sampel dan jumlah produksi garam. Dalam satu musim kering Daphnia dari data point 6. Lakukan diproduksi sedikitnya 6 bulan dan meng-
konversi nilai perhitungan tersebut hasilkan kista basah sebanyak 40 kg dari untuk menduga kepadatan populasi luas tambak 1.500 m 2 dan garam 56 ton. pakan alami Daphnia di dalam media Budidaya Artemia dapat dilakukan dengan kultur.
beberapa kegiatan yaitu mulai dari Jika kepadatan populasi Daphnia persiapan tambak, penebaran benih, sudah mencapai 3.000–5.000 individu penumbuhan makanan alami, pemelihara- per liter maka pakan alami Daphnia an, pemanenan, dan prosesing. Tambak siap dilakukan pemanenan.
yang dapat digunakan untuk mem- budidayakan Artemia adalah tambak garam yang dapat digunakan untuk mem- budidayakan Artemia adalah tambak garam
70 cm. Sebelum digunakan, tambak garam Budidaya Artemia dapat dilakukan
ini dilakukan persiapan seperti berikut. pada lokasi yang memiliki salinitas cukup
Penjemuran/pengeringan dasar tinggi yaitu lebih dari 50 promill, menurut tambak.
hasil penelitian salinitas di tambak budidaya
Pengapuran tambak dengan dosis pada saat penebaran nauplii Artemia adalah 70
Artemia
00 kg/ha. ppt dan untuk menghasilkan kista
Pemupukan organik 500 kg/ha. dengan hasil yang optimum
Pemupukan TSP/Urea 200 kg (1:3). dibutuhkan salinitas antara 20–140
ppt sedangkan peningkatan salinitas
Pengisian air tambak dengan salinitas hingga 150 ppt akan menghasil- kan
0 ppt sedalam 70 cm. produktivitas telur menjadi menurun. Oleh karena itu, pada tambak budidaya
Setelah tambak dipersiapkan, langkah Artemia setelah dilakukan penebaran nau-
selanjutnya melakukan penebaran benih yaitu nauplii Artemia sebanyak 200 ekor plii Artemia salinitas tambak secara per liter pada stadia instar I, yaitu Artemia bertahap terus ditingkatkan dari 70 ppt
menjadi 80 ppt terus secara bertahap yang baru menetas. Penebaran ini harus
dilakukan pada saat suhu rendah. dinaikkan sampai 120–140 ppt. Artemia yang dipelihara di dalam
Pada usaha hatchery air tawar, payau, maupun laut yang membutuhkan Artemia
tambak garam untuk tumbuh dan ber- sebagai pakan alami larva dan benihnya,
kembang biak harus terdapat makanan yang dapat dikonsumsi oleh Artemia biasanya mereka membeli produk cyst tersebut. Oleh karena itu, harus dilakukan Artemia dan hanya melakukan kegiatan
penetasan cyst/kista Artemia yang sudah penumbuhan makanan alami untuk
Artemia tersebut dengan cara melakukan cukup banyak dijual dalam kemasan pemupukan secara kontinu dengan meng- kaleng tersebut. gunakan pupuk organik atau anorganik
Dalam menetaskan cyst Artemia ada sebanyak 10% dari dosis awal pemupukan dua metode yang dapat dilakukan, yaitu an dilakukan inokulasi pakan alami. metoda dekapsulasi dan metode tanpa Makanan Artemia di perairan alami adalah dekapsulasi. Metode penetasan dengan material partikel detritus organik dan ekapsulasi adalah suatu cara penetasan organisme hidup seperti algae mikroskopik kista Artemia dengan melakukan proses dan bakteri. Selain itu, Artemia dapat penghilangan lapisan luar kista dengan diberikan pakan tambahan berupa dedak menggunakan larutan hipokhlorit tanpa yang diperkaya dengan vi tamin dan mempengaruhi kelangsungan hidup embrio. mineral atau bungkil kelapa, silase ikan, Metode penetasan tanpa dekapsulasi maupun tepung terigu. Oleh karena itu, adalah suatu cara penetasan Artemia tanpa pada tambak pemeliharaan Artemia melakukan proses penghilangan lapisan luar diberikan pakan tambahan berupa bungkil kista, tetapi secara langsung ditetaskan kelapa yang sebelumnya (2 jam) direndam dalam wadah penetasan.
Prosedur yang harus dilakukan dalam saringan kasa dimasukkan ke dalam menetaskan cyst Artemia dengan metode
media larutan hipoklorit dan diaduk Dekapsulasi seperti berikut.
secara manual serta diaerasi secara kuat-kuat. Suhu dipertahankan di
1. Ambil kista Artemia sejumlah yang
bawah 40°C.
telah ditentukan dan harus diketahui bobotnya. Kemudian, kista tersebut
5. Proses penghilangan lapisan luar kista dimasukkan ke dalam wadah yang
dilakukan selama 5–15 menit yang berbentuk kerucut dan dilakukan
ditandai dengan terjadinya perubahan hidrasi selama 1–2 jam dengan
warna kista dari cokelat gelap menjadi menggunakan air tawar atau air laut
abu-abu, kemudian oranye. dengan salinitas maksimum 35 per mil
6. Kista disaring dengan menggunakan serta diberi aerasi dari dasar wadah.
saringan 120 mikron dan dilakukan
2. Dilakukan penghentian aerasi pencucian kista dengan mengguna- sebelum kista tersebut disaring
kan air laut secara berulang-ulang dengan menggunakan saringan kasa
sampai bau klorin itu hilang. yang berdiameter 120 mikron.
7. Kista Artemia tersebut dicelupkan ke Kemudian, kista tersebut dicuci
dalam larutan HCl 0,1 N sebanyak dua dengan air bersih.
kali dan dicuci dengan air bersih dan
3. Larutan hipoklorit yaitu larutan yang siap untuk ditetaskan dengan meng- mengandung HClO disiapkan yang
gunakan larutan penetasan. akan digunakan untuk melakukan
8. Proses penetasan yang dilakukan proses penghilangan lapisan luar
sama dengan proses penetasan tanpa kista. Larutan hipoklorit yang
dekapsulasi.
digunakan dapat diperoleh dari dua macam senyawa yang banyak dijual
Prosedur yang dilakukan dalam di pasaran, yaitu Natrium hipoklorit menetaskan cyst Artemia dengan metode (Na O Cl) dengan dosis 10 cc Na O Cl tanpa dekapsulasi seperti berikut. untuk satu gram kista dan Kalsium
1. Cyst/kista yang akan ditetaskan
ditimbang sesuai dengan dosis yang 0,67 gram untuk satu gram kista. Dari
hipoklorit (Ca (Ocl) 2 dengan dosis
digunakan misalnya 5 gram kista per kedua senyawa larutan hipoklorit ini
liter air media penetasan. Kalsium hipoklorit lebih mudah didapat
2. Wadah dan media penetasan disiap- dan harganya relatif lebih murah kan sesuai persyaratan teknis. daripada Natrium hipoklorit. Dalam
dunia perdagangan dan bahasa
3. Cyst/kista Artemia dimasukkan ke sehari-hari Kalsium hipoklorit dikenal
dalam media penetasan yang diberi sebagai kaporit (berupa bubuk),
aerasi dengan kecepatan 10–20 liter sedangkan Natrium hipoklorit dijual
udara/menit, suhu dipertahankan berupa cairan dan dikenal sebagai
25–30°C dan pH sekitar 8–9. klorin.
4. Media penetasan diberi sinar yang
4. Kista yang telah disaring dengan berasal dari lampu TL dengan 4. Kista yang telah disaring dengan berasal dari lampu TL dengan
Oleh karena itu, ukuran wadah yang akan digunakan sangat menentukan kapasitas
5. Penetasan cyst Artemia akan produksi dari pakan alami Artemia.
berlangsung selama 24–48 jam kemudian.
Setelah berbagai macam peralatan dan wadah yang digunakan dalam
Pemilihan metode penetasan cyst membudidayakan pakan alami Artemia
Artemia sangat bergantung kepada jenis diidentifikasi dan dijelaskan fungsi dan
Artemia yang digunakan dan spesifikasi cara kerjanya, langkah selanjutnya me-
dari jenis Artemia tersebut. Artemia yang lakukan persiapan terhadap wadah
ditetaskan dari hasil dekapsulasi dapat tersebut. Langkah pertama, peralatan dan
langsung diberikan pada benih ikan atau wadah yang akan digunakan ditentukan
ditetaskan terlebih dahulu baru diberikan sesuai dengan skala produksi dan
kepada benih ikan. kebutuhan. Peralatan dan wadah disiap-
kan untuk digunakan dalam budidaya
Wadah Penetasan Cyst Artemia
Artemia.
Peralatan dan wadah yang dapat Wadah yang akan digunakan di- digunakan dalam mengkultur pakan alami bersihkan dengan menggunakan sikat dan
Artemia ada beberapa macam. Jenis-jenis diberikan desinfektan untuk menghindari wadah yang dapat digunakan antara lain terjadinya kontaminasi dengan mikro- kantong plastik berbentuk kerucut, botol organisme yang lain. Wadah yang telah aqua, ember plastik, dan bentuk wadah dibersihkan selanjutnya dapat diari dengan lainnya yang didesain berbentuk kerucut air bersih. pada bagian bawahnya agar memudahkan pada waktu panen. Peralatan yang
Wadah budidaya yang telah diairi dibutuhkan untuk melakukan budidaya dapat digunakan untuk memelihara
Artemia antara lain aerator/blower, selang Artemia. Air yang dimasukkan ke dalam aerasi, batu aerasi, selang air, timbangan, wadah budi daya harus bebas dari saringan halus/seser, ember, gayung, kontaminan seperti pestisida, deterjen, gelas ukur kaca, dan refraktometer.
dan chlor. Air yang digunakan sebaiknya diberi oksigen dengan menggunakan
Pemilihan wadah yang akan di- aerator dan batu aerasi yang disambung- gunakan dalam membudidayakan Artemia kan dengan selang aerasi. Aerasi ini dapat sangat bergantung pada tujuannya. digunakan pula untuk menetralkan chlor Wadah yang terbuat dari bak semen, bak atau menghilangkan karbon dioksida di beton, bak fiber dan tangki plastik biasa- dalam air. nya digunakan untuk menetaskan cyst
Artemia secara massal dan merupakan
budidaya Artemia secara selektif yaitu
Media Penetasan Cyst Artemia
ditetaskan pada media yang mempunyai salinitas 5 per mil sampai dengan
Untuk dapat menetaskan cyst Artemia
35 per mil, walaupun pada habitat aslinya kita harus menyiapkan media yang tepat
dapat hidup pada salinitas yang sangat untuk pakan alami tersebut agar dapat
tinggi. Media penetasan tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Media seperti
dipergunakan air laut biasa atau membuat apakah yang dapat digunakan untuk
air laut tiruan. Air laut tiruan ini dapat dibuat tumbuh dan berkembang pakan alami
dengan menggunakan air tawar ditambah- Artemia? Artemia merupakan hewan air
kan unsur-unsur mineral yang sangat yang hidup di perairan laut yang memiliki
dibutuhkan untuk media penetasan . salinitas berkisar antara 42–316 per mil.
Organisme ini banyak terdapat di daerah Apabila garam-garam mineral ini Australia, Asia, Afrika, Eropa, Amerika sulit untuk diperoleh dapat digunakan air Utara, Amerika Tengah, dan Amerika tawar biasa ditambahkan dengan garam Selatan di mana pada daerah tersebut dapur dan diukur salinitas media tersebut memiliki salinitas yang cukup pekat. dengan menggunakan refraktometer. Dosis Berdasarkan habitat alaminya pakan alami garam dapur yang digunakan untuk Artemia ini dapat hidup pada perairan yang membuat air laut dengan salinitas 35 per mengandung salinitas cukup tinggi, mil berkisar 30 gram–35 gram per liter walaupun tidak menutup kemungkinan air. Untuk membuat air laut tiruan untuk hidup di perairan yang bersalinitas dengan garam mineralnya dapat dilihat rendah karena Artemia memiliki adaptasi pada Tabel 7.7 dan 7.8. yang cukup luas terhadap salinitas. Bagaimanakah mempersiapkan media yang akan dipergunakan untuk menetas- kan cyst Artemia? Cyst Artemia dapat
Tabel 7.7 Komposisi Bahan Kimia untuk Membuat Air Laut Kadar Garam 5 per mil
No. Jenis Bahan Jumlah
1. Garam Dapur (NaCl) 50 gram
13 gram 3. Magnesium Chlorida (MgCl )
2. Magnesium Sulfat (MgSO 4 )
10 gram 4. 2 Kalsium Chlorida (CaCl )
3 gram 5. 2 Kalium Chlorida (KCl)
2 gram 6. Natrium Hidrokarbonat (NaHCO
20 gram