ANALISA KELAYAKAN BUDIDAYA IKAN

BAB X ANALISA KELAYAKAN BUDIDAYA IKAN

10.1. PENGERTIAN STUDI

1. Pengertian Perencanaan Biaya

KELAYAKAN Operasional Produksi

Setiap proses produksi agar dapat Dalam budidaya ikan air peran studi

berjalan sesuai dengan yang diharap- kelayakan memegang peranan penting kan, maka sebelum melakukan proses apalagi dikaitkan dengan investasi yang produksi diperlukan perencanaan. Peren- begitu besar. Tanpa kajian dari studi ke-

canaan tersebut menyangkut bagaimana layakan yang terdiri dari berbagai disiplin

produksi bisa berlangsung dengan biaya ilmu tentu usaha yang didirikan tidak akan seoptimal mungkin dengan hasil yang op- berjalan sesuai yang diharapkan. Ber-

timal pula. Dengan demikian pengertian dasarkan pengertiannya Studi kelayakan

perencanaan biaya operasional produksi adalah suatu seni cara merangkai, meng- adalah perencanaan mengelola dari mu- gabungkan dan menganalisa suatu ren- lai input, proses sampai dengan output cana investasi secara keseluruhan atas

yang berupa produk tersebut dihasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi antara

dengan penekanan kepada penggunaan multi disiplin ilmu, sehingga menghasilkan biaya seefisien mungkin dengan meng- keluaran (output) yang diinginkan yakni

hasilkan produk yang optimal. layak dan tidak layak investasi tersebut.

Dengan demikian usaha budidaya ikan

harus ada studi kelayakannnya baik itu

2. Identifikasi Dokumentasi

pembenihan maupun pembesaran.

Perencanaan Biaya Operasional Produksi yang diperlukan

Aspek Umum dan Legalitas

Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam operasional produksi budidaya

Aspek umum meliputi hal hal yang

ikan air tawar adalah :

berkaitan dengan latar belakang usaha itu dilakukan siapa pemrakarsa perusahaan,

Dokumen tentang biaya investasi kepemilikan perusahaan serta yang me-

Dokumen tentang biaya operasional nyangkut susunan pengurus perusahaan

produksi

tersebut. Struktur permodalan adalah Modal dasar yang tercantum dalam akte

Dokumen tentang hasil produksi dan notaris, sedangkan aspek legalitas me-

pendapatan

nyangkut pendirian perusahaan. Dokumen tentang biaya perawatan dan pemeliharaan gedung serta peralatan

Dokumen tentang target dan realisasi 3. Penyusunan Cash Flow dan

yang hendak dicapai

Proposal

Dokumen tentang gaji staf dan Dalam kaitannya dengan perenca- karyawan

naan biaya operasional produksi, cash flow dan proposal merupakan dua hal

Dokumen tentang data pasar yang serat kaitannya dengan kelayakan

Buku tentang ekspedisi atau surat suatu usaha/produksi yang akan dilaku- masuk dan keluar

kan. Cash flow adalah tahapan dana Buku kas besar yang dikeluarkan serta mengalir ber- dasarkan waktu yang ditentukan serta Buku tentang utang piutang

jumlahnya sesuai dengan tahapan waktu Dokumen perjanjian kerjasama serta keperluan produksi. Pada cash flow dapat dilihat pada bulan atau tahun bera- Kuitansi dan catatan lain yang pa produksi mencapai titik impas (break dianggap perlu

even point) dan pada bulan atau tahun berapa keuntungan optimal bisa dica-

Semua dokumen tersebut adalah untuk memudahkan dalam kaitannya pai. Sedangkan proposal berguna untuk mendapatkan dana baik pinjaman dari

dengan penyusunan perencanaan biaya perbankan, koperasi, maupun investor

operasional produksi sehingga dapat diketahui dengan mudah keuntungan yang mau menanamkan modalnya dalam optimal dari perusahaan tersebut.

kegiatan produksi tersebut. Berikut ini dapat dilihat contoh format cash flow dan

proposal yang dapat dilakukan dalam menyusun biaya operasional produksi.

Contoh format cash flow

A. Sumber Dana

1. Modal investasi

2. Modal operasional

3. Hasil penjualan

JUMLAH

B. Penggunaan Dana

1. Investasi

2. Operasional 2. Operasional

b. Biaya variabel

c. Bunga bank

d. Pengembalian

JUMLAH

C. Balance (A – B)

D. Kas Awal

E. Kas Akhir

Contoh Format Proposal Surat Ijin Usaha Perusahaan

(SIUP)

1. Gambaran umum, yang meliputi antara lain :

Surat tanda pendaftaran Biodata pengusaha industri kecil

Nomor Peserta Wajib Pajak Alamat usaha

(NPWP)

Alamat pemilik Kartu penduduk

Data usaha, meliputi :

Kartu keluarga

o Sektor usaha

4. Aspek manajemen

o Jenis produksi Riwayat pengelola perusahaan o Tahun mulai produksi Susunan organisasi perusahaan o Usaha lain yang meliputi susunan :

2. Hubungan dengan perbankan

o Ketua

Sebagai pemilik rekening o Wakil ketua Sebagai pemilik tabungan o Sekretaris Sebagai nasabah/peminjam

o bendahara Data yang diperlukan, meliputi: Nama Bank, Nomor rekening,

Sistem pengendalian dan Fasilitas yang sedang

o Keuangan dinikmati

o Produksi

3. Aspek legalitas o pemasaran

Ijin domisili usaha

5. Aspek teknis produksi

Catatan :

Gambaran tentang produk NPV dan IRR dilakukan apabila keg- iatan usaha dilakukan lebih dari satu ta-

Teknis produksi hun, namun kalau kurang dari satu tahun

Lokasi analisa usaha cukup menggunakan R/C

atau B/C serta Break Event Point (BEP).

Fasilitas yang sekarang diguna- kan

Perencanaan studi kelayakan yang baik akan menentukan keberhasilan usaha

Tenaga kerja selanjutnya. Pada perencanaan studi

6. Aspek pemasaran kelayakan yang dituangkan dalam usaha meliputi : Aspek Umum dan Legalilitas,

Segmen pasar Pemasaran, Teknik Perencanaan, Manaje-

Target/sasaran produksi men dan Organisasi, serta Keuangan. Stu- Omset penjualan

di kelayakan biasanya merupakan usaha jangka panjang yang memerlukan investasi Perkembangan pasar

yang cukup tinggi. Kajian yang meliputi as- System pemasaran dan cara

pek umum dan legalitas, pemasaran, teknik pembayaran

perencanaan, serta keuangan merupakan suatu rangkaian yang tertuang dalam

7. Aspek keuangan bentuk proporsal. Di mana proporsal ini Rincian biaya investasi, modal

sebagai bahan untuk memberi gambaran kerja, struktur biaya (biaya tentang asset dari perusahaan yang akan produksi dan operasional produk-

dibuat guna mendapatkan modal dari si, rincian investasi/penyusutan)

lembaga perbankan atau pengusaha lain yang punya modal ingin menanam di pe-

Penjualan rusahaan yang bersangkutan.

Cash flow dan kelayakan usaha Hal tersebut butuh perencanaan yang

Analisa rugi laba matang agar pelaksanaan berjalan lancar sesuai yang diinginkan. Untuk itu

8. Kelayakan usaha tentunya perlu ada perencanaan biaya. Pemasaran

Perencanaan biaya operasional produksi adalah perumusan usaha yang dilakukan

Penggunaan teknologi dalam kaitannya dengan menghitung bi-

Kelayakan bahan baku aya yang diperlukan selama produksi Profitabilitas, yang meliputi : itu berlangsung. Investasi sifatnya tetap oleh sebab itu biaya investasi disebut o Net Present Value (NPV)

juga biaya tetap (fixed cost) sedangkan o Internal Rate Return (IRR)

biaya operasional sifatnya berubah ubah dan sering pula disebut biaya variabel

o Return On Invesment (ROI) (variabel Cost). Kedua biaya tersebut di- o Payback Period (PP)

perlukan untuk menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kegiatan produk- perlukan untuk menghitung keuntungan yang diperoleh dalam kegiatan produk-

gian yang mana, apakah berupa benih, erti : kapan usaha tersebut mengalami

ikan konsumsi atau yang lainnya, titik impas (BEP) serta menghitung RC dan B/C Ratio dan termasuk dalam per-

persyaratan produk yang akan di- hasilkan harus sesuai dengan mutu

encanaan biaya operasional produksi. produk yang dinginkan konsumen

Hal-hal yang perlu di dimasukan dalam perencanaan biaya operasional

penentuan pengujian mutu yang di- hasilkan, seperti : ukuran, kesehatan,

untuk budidaya ikan antara lain adalah :

dan lain-lain.

1. Kegiatan-kegiatan yang perlu di-

lakukan dalam kegiatan produksi

erat kaitannya dengan penggunaan Pelaksanaan Produksi

metode perencanaan biaya opera- Sebelum tahap pelaksanaan produk-

sional produksi si dilakukan perlu diperhatikan apakah

2. Penyusunan perencanaan biaya op- sarana (input) produksi yaitu 5 M (man,

erasional produksi money, machine, material, and method) sudah tersedia, karena kegiatan produksi

3. Pengadministrasian perencanaan bi- merupakan aliran yang dimulai dari input

aya operasional produksi sampai dengan proses. Secara sederha-

na kegiatan produksi dapat digambarkan

Perencanaan Produksi

sebagai berikut :

Langkah awal dalam pelaksanaan

proses produksi adalah merencanakan Masukan Proses Hasil produk atau komoditi apa yang akan di-

usahakan, misalnya : komoditi ikan mas, (Input) (Output) ikan nila, ikan hias, dan lain-lain, dengan

harapan produk tersebut dapat dipasar-

Penentuan Bahan

kan, serta hasilnya memberikan keun- tungan, juga dapat berlangsung dalam

Setelah penentuan produk yang akan

jangka panjang. Perencanaan produk ini dihasilkan, langkah selanjutnya adalah bukan hanya merencanakan fisik produk penentuan atau pemilihan bahan baku

saja, tetapi juga proses-proses yang me- yang akan digunakan, misalnya induk mungkinkan produk tersebut terwujud,

ikan yang harus disediakan dan jenis yakni :

pakan yang akan digunakan, agar proses produksi dapat berjalan dengan

produk yang akan di hasilkan harus lancar. Dengan demikian diharapkan

yang memungkinkan disenangi dan produk yang dihasilkan sesuai dengan

sesuai dengan selera konsumen, mutu yang diharapkan oleh konsumen, contohnya untuk ikan hias koki ban- sehingga akhirnya dapat mendatangkan

yak pilihan yang bisa ditawarkan, keuntungan yang yang memungkinkan

misalnya : red head, slayer, black usaha berkembang dengan baik. moli, dan lain-lain,

Beberapa persyaratan dalam memilih peralatan tersebut. Pertimbangan bahan baku seperti : ikan, induk ikan, ekonomis, yaitu pertim-bangan yang pakan ikan dan lain-lain yaitu :

berhubungan dengan biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk pengadaan,

1. Ikan yang dipilih sebaiknya ikan yang penggunaan dan perawatan tersebut.

mudah dipelihara, atau bila usaha itu Sedangkan pertim- bangan teknis, yaitu

merupakan usaha pembenihan ikan pertimbangan yang berhubungan dengan

maka sebaiknya ikan yang dipilih sifat teknis dari peralatan tersebut,

adalah ikan yang mudah dalam pe- antara lain : kapasitas peralatan,

mijahannya, serta diharapkan dalam keserbagunaan peralatan, ket- ersediaan

pelaksanaannya cukup mengguna- suku cadang, kemudahan untuk

kan peralatan yang tersedia, se- memperbaiki (konstruksi sederhana).

hingga kemungkinan besar biaya produksi akan lebih ringan.

Berdasarkan proses produksi yang telah ditentukan, peralatan yang dipakai,

2. Bahan baku yang disediakan ha- dan cara kerja yang ditentukan, maka

rus yang berkualitas, karena untuk dapat ditentukan pula tata letak (lay out) memperoleh suatu hasil produksi peralatan. Dalam menentukan tata letak

yang baik dibutuhkan bahan baku peralatan ada 7 (tujuh) prinsip dasar yang

yang baik pula, misalnya untuk mem-

harus diperhatikan, yaitu :

peroleh benih yang baik diperlukan induk ikan yang baik pula.

1. prinsip integrasi, artinya tata letak yang baik harus dapat diintegrasikan dengan

3. Bahan baku yang disediakan hendak- seluruh faktor produksi seperti tenaga

nya yang mudah diperoleh, artinya kerja, bahan, mesin, dan perlengkapan

bila sewaktu-waktu memerperlukan lainnya sehingga dapat menghasilkan

bahan baku tersebut secara men- kerja sama yang harmonis,

dadak maka dapat dengan mudah diperoleh atau tidak perlu menunggu

2. prinsip memperpendek gerak, lama, sehingga proses produksi tidak

3. prinsip memperlancar arus pekerjaan terhambat atau terganggu.

yang dapat menjamin kelancaran

4. Bahan baku yang tersedia hendaknya arus bahan tanpa hambatan, yang relatif murah, dengan demikian

4. prinsip penggunaan ruangan yang diharapkan usaha yang dijalankan

efektif dan efisien,

dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar.

5. prinsip keselamatan dan kepuasan

pekerjaan,

6. prinsip keluwesan, yaitu dapat di-

Penyediaan Peralatan

sesuaikan dengan keadaan jika di- Setelah proses produksi ditentukan

perlukan adanya perubahan-peruba- langkah selanjutnya yang perlu dilakukan

han, dan

adalah memilih peralatan yang akan di-

7. prinsip proses produksi berke- gunakan untuk proses produksi. Dalam sinambungan dan intermitten. pemilihan peralatan perlu dipertimbangkan

faktor ekonomi dan faktor teknis dari

Tata letak peralatan yang baik adalah serta hasil yang diperoleh sesuai dengan adalah bila peralatan dan tempat penyim- yang diharapkan, maka perlu dilakukan panan disusun urutannya sesuai dengan pengendalian terhadap berbagai hal yang keterkaitannya. Tata letak yang baik berkaitan dengan kelancaran usaha terse- adalah memungkinkannya mobilitas orang-

but. Pengendalian tersebut terdiri dari pen- orang yang bekerja di ruang tersebut tidak

gendalian bahan, pengendalian peralatan, terganggu, sehingga tidak mengurangi

pengendalian tenaga kerja, pengendalian efisiensi dan efektifitas pekerjaan.

biaya dan pengendalian kualitas. Selan- jutnya akan diuraikan secara detail tentang

setiap aspek dalam pengendalian tersebut

Penentuan Kebutuhan Tenaga Kerja

agar kegiatan usaha budidaya ikan dapat Untuk menentukan apakah kita berjalan sesuai rencana dan mengun- membutuhkan tenaga kerja atau tidak,

tungkan sehingga dapat memberikan nilai maka ada beberapa hal yang perlu

tambah bagi para pembudidaya ikan yang dipertimbangkan, yaitu :

menggantungkan hidupnya dari uasaha budidaya ikan ini.

1. Apakah seluruh kegiatan dalam pelaksanaan usaha tersebut dapat

kita lakukan sendiri

1. Pengendalian Bahan

2. Bila ”tidak” berarti kita harus merekrut Pengendalian bahan yang biasa digu- tenaga kerja sesuai dengan tingkat nakan dalam proses produksi pada umum-

kebutuhan nya terdiri dari pengendalian penggunaan

3. Lalu apakah keuangan usaha kita bahan dan pengendlian persediaan bahan. mampu memberikan upah bagi tenaga

Pengendalian semacam ini merupakan kerja tersebut, ataukah kita menggu- suatu pengendalian yang dilakukan agar nakan anggota keluarga kita sendiri.

bahan dapat digunakan secara efektif dan efisien, sehingga dapat menekan kemung-

Apabila kita sudah memutuskan untuk

kinan risiko kerugian.

menggunakan tenaga kerja, terlepas dari tenaga kerja tersebut merupakan tenaga

Bahan perlu disediakan secukupnya, kerja upahan atau keluarga (pekerja

dengan kata lain bila persediaan bahan keluarga), maka pertimbangan berikut

yang terlalu banyak akan mengakibatkan yang perlu dilakukan adalah :

penggunaan modal yang tidak efisien, se- baliknya bila bahan yang disediakan terlalu

1. Jenis pekerjaan/jabatan apa yang sedikit akan mengganggu kelangsungan akan mereka isi

kegiatan produksi, kerena bisa terjadi

2. Apa persyaratan yang harus dipenuhi kehabisan persediaan bahan sebelum untuk mengisi pekerjaan/jabatan ter- waktunya. Kejadian ini dapat menyebab- sebut, dan

kan peningkatan biaya produksi. Selain itu bila bahan yang diperlukan tersedia dalam

3. Berapa jumlah tenaga kerja yang jumlah yang cukup serta waktu yang tepat dibutuhkan maka pengendaliannya akan lebih mudah,

Agar pelaksanaan kegiatan usaha ses- karena tidak memerlukan gudang penyim- uai dengan jadwal yang telah ditentukan panan yang yang besar dan waktu penyim- Agar pelaksanaan kegiatan usaha ses- karena tidak memerlukan gudang penyim- uai dengan jadwal yang telah ditentukan panan yang yang besar dan waktu penyim-

Suatu usaha pembesaran ikan di jaring tatalaksana penyimpanan, tatalaksana

apung sebanyak 1 unit (4 kolam) memerlu- pengeluaran barang, menentukan saat

kan pakan untuk satu kali periode produksi yang tepat untuk melakukan pemesanan

sebanyak 8 ton. Bila biaya sekali pesan bahan, dan menentukan jumlah pesanan

Rp. 5.000,- dan biaya penyimpanan Rp. yang paling ekonomis.

500 per kilogram, maka :

Biaya kali Pesan

Banyak Jumlah

Pesanan Total Dipesan

Penjelasan : Jika jumlah yang dipesan 1x untuk memenuhi kebutuhan satu kali periode

pemeliharaan, maka jumlah pakan yang harus dipesan sebanyak 8.000 kg. Jadi rata- rata jumlah barang yang harus disimpan di gudang sebanyak 8.000 kg : 2 = 4.000 kg, maka :

Biaya penyimpanan 4.000 kg x Rp. 500,- = Rp. 2.000.000,- Biaya satu kali pesan = Rp.

Biaya total = Rp. 2.005.000,-

Demikian pula dengan cara perhitungan

2. Pengendalian Peralatan

untuk 2 kali pesan, 3 kali pesan, dan Pengendalian peralatan juga ter-

seterusnya. masuk hal penting, karena merupakan

aset yang utama dalam suatu usaha. Manfaat dari pengendalian peralatan, aset yang utama dalam suatu usaha. Manfaat dari pengendalian peralatan,

2. membandingkan biaya standar

proses produksi akan sesuai dengan dengan biaya yang sesungguhnya

jadwal yang telah ditetapkan

3. menetapkan bagian yang bertang-

peralatan yang diperlukan sudah gung jawab untuk menangani jika

terjadi penyimpangan, dan tersedia dalam keadaan siap pakai

4. melaksanakan tindakan untuk me- terjaganya peralatan dalam kondisi

ngurangi atau mengakhiri penyim- baik,

pangan

berjalannya proses produksi dengan Setiap tahapan produksi selalu ada baik sehingga dengan demikian dapat biaya yang membuat biaya tersebut lebih terhindar dari kemungkinan risiko tinggi dari yang seharusnya, penyebab kerugian.

tingginya biaya tersebut antara lain adalah pemakaian bahan yang berlebi-

3. Pengendalian Tenaga Kerja

han, pemakaian jam tenaga kerja yang Agar pelaksanaan proses produksi

berlebihan, dan pemakaian dana untuk dapat berjalan sesuai dengan jadwal

investasi yang berlebihan. Pemakaian kegiatan yang telah ditetapkan harus di- yang berlebihan tersebut dinamakan

siapkan, maka perlu disiapkan pula tena- pemborosan (waste). Untuk mengatasi

ga kerja sesuai dengan yang diperlukan. pemborosan tersebut dapat diatasi me- Hal-hal yang perlu disiapkan berkaitan

lalui beberapa langkah sebagai berikut : dengan tenaga kerja ini, adalah : jumlah 1. Pembelian yang baik. Pembelian bah-

tenaga kerja yang diperlukan, syarat- an yang berkualitas baik dengan harga syarat ketrampilan, rencana latihan yang

yang lebih rendah berarti menekan diperlukan, menciptakan semangat dan

biaya bahan. Harga yang murah me- gairah kerja dengan jalan penentuan gaji/

mungkinkan pembelian bahan dalam upah, serta kondisi kerja yang baik dalam

jumlah yang banyak, sehingga dapat rangka perawatan tenaga kerja yang

dihasilkan produk jadi lebih banyak baik.

pula.

4. Pengendalian Biaya

2. Menekan pemborosan bahan. Usa- hakan agar bahan yang digunakan

Kegiatan pengendalian biaya perlu dilakukan agar biaya untuk membuat ba-

sesuai dengan kebutuhan sehingga rang sesuai dengan rencana yang telah

mengurangi bahan yang terbuang, ditetapkan sebelumnya. Seandainya ada

misalnya cara memberi pakan ikan penyimpangan biaya dari yang sudah

diusahakan jangan sampai ada direncanakan, maka hal itu sudah harus

pakan yang tidak termakan karena diperhitungkan sebelumnya. Pengen-

ikan sudah kenyang, tapi pakan tetap masih diberikan.

dalian biaya dapat dilakukan melalui 4 (empat) langkah, yaitu :

3. Menekan hasil produksi yang tidak

1. menetapkan standar untuk biaya- baik atau cacat. Dari sekian banyak biaya kegiatan produksi

produksi mungkin ada yang tidak baik atau cacat akibat kesalahan manusia, produksi mungkin ada yang tidak baik atau cacat akibat kesalahan manusia,

standar

menerapkan disiplin kerja yang

3. mengadakan tindakan koreksi selalu mematuhi prosedur kerja yang

sesuai dengan persyaratan teknis.

4. merencanakan perbaikan secara terus menerus untuk meniali standar

4. Menekan biaya tenaga kerja.

yang telah ditetapkan

Menekan biaya tenaga kerja artinya menekan jam kerja yang berlebihan

Pengendalian kualitas pada dasarnya

karena jam kerja menentukan upah adalah suatu kegiatan terpadu antar yang harus dibayarkan. Jam kerja bagian perusahaan, yaitu : yang berlebihan bisa terjadi karena

bagian pemasaran, mengadakan pe- tenaga kerja tersebut kurang efisien,

nilaian-penilaian tingkat kualitas yang misalnya mobilitas pekerja terganggu

dikehendaki oleh para konsumen, akibat dari tataletak peralatan yang

kurang baik. bagian perencanaan, merencanakan model produk sesuai dengan spesi-

5. Menekan biaya sediaan. Biaya se- fikasi yang disampaikan oleh bagian

diaan sebaiknya ditekan serendah

pemasaran,

mungkin, karena semakin besar biaya sediaan maka semakin besar

bagian pembelian bahan, memilih kemungkinan biaya lain yang harus

bahan sesuai dengan spesifikasi yang ditanggung oleh perusahaan, misal-

diminta oleh bagian perencanaan, nya : bunga pinjaman, asuransi,

bagian produksi, memilih peralatan sewa gudang, risiko kerusakan ba-

yang akan digunakan dan melakukan rang, dan opportunity cost yang seb-

proses produksi sesuai dengan etulnya bila di simpan di bank akan

spesifikasi yang ditentukan. menghasilkan bunga dengan risiko minimum. Meskipun demikian bahan

Ikan saat sediaan harus tetap ada karena un-

Kegiatan Budidaya

ini merupakan salah satu usaha yang tuk menjamin kontinuitas produksi.

sangat menjanjikan bagi masyarakat. Segmen usaha budidaya ikan

5. Pengendalian Kualitas

berdasarkan proses produksinya dibagi menjadi tiga kelom- pok yaitu usaha

Pengendalian kualitas merupakan pembenihan ikan, usaha pendederan ikan usaha memepertahankan dan mem- dan usaha pembesaran ikan. Usaha perbaiki kualitas produk. Pengendalian pembenihan ikan merupakan suatu usaha kualitas bertujuan agar hasil atau produk perikanan yang keluarannya (output) sesuai dengan spesifikasi yang telah adalah benih ikan. Usaha pembe- saran direncanakan (memuaskan konsumen). ikan merupakan suatu usaha peri- kanan Pengendalian kualitas dapat dilakukan yang keluarannya (output) adalah ikan dalam 4 (empat) langkah, yaitu : yang berukuran konsumsi. Usaha

1. menentukan standar kualitas produk pendederan ikan merupakan suatu usaha perikanan yang keluarannya (output)

2. menilai kesesuaian produk dengan adalah benih ikan tetapi ukurannya lebih 2. menilai kesesuaian produk dengan adalah benih ikan tetapi ukurannya lebih

Suatu usaha secara umum dikatakan baik apabila usaha tersebut sehat, men- guntungkan, dan mampu melakukan investasi-investasi secara jangka pendek dan jangka panjang. Dengan demikian suatu usaha harus layak ditinjau dari as- pek finansial, aspek finansial ini terutama menyangkut perbandingan antara penge- luaran (biaya) dengan pendapatan (rev- enue earning) dari aktivitas usaha, serta waktu didapatkannya hasil (returns).

Biaya adalah jumlah korbanan (in- put) yang diperlukan untuk menghasil- kan suatu produk (output) dalam suatu kegiatan produksi. Berdasarkan penge- lompokkannya biaya terdiri dari dua ba- gian yaitu biaya investasi dan biaya op- erasional. Biaya investasi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan mulai kegiatan itu berlangsung sampai kegiatan tersebut mulai berjalan contohnya : pendirian ban- gunan, pembelian peralatannya, tenaga kerja yang berhubungan biaya investasi, survey. Sedangkan

biaya

operasional

adalah seluruh biaya yang dikeluarkan selama produksi itu berlangsung : mis- alnya : pembelian induk, tenaga kerja, biaya listrik dan air, bahan bakar, over head cost dan lain-lain (Tabel 9.1 dan Tabel 9.2).

Tabel 9.1. Biaya investasi Usaha Pembenihan Ikan Gurami (Effendi, 2002)

No. Jenis barang Jumlah

Total Biaya Umur

Nilai sisa Penyusutan

satuan (Rp) ekonomis

(Rp) Pertahun (Tahun) (Rp)

1. Bangunan 1 unit 20.000.000

3. Pompa air&pipa

4. Rumah jaga

5. Induk Ikan

11. Tabung oksigen

13. Selang sipon

14. Selang aerasi

17. Rak akuarium

20. Pipa udara

21. Saringan 2 buah 40.000

1 tahun

Total 35.116.000 2.672.250 3.580.675

Tabel 9.2. Biaya Operasional Usaha Pembenihan Ikan Gurami (Effendi, 2002)

Biaya Tetap 3 bulan (Rp) 1 Tahun (Rp)

Sewa kolam

Gaji Karyawan

Jumlah Biaya Tetap 7.584.000

Biaya Variabel 3 bulan (Rp) 1 Tahun (Rp)

Pakan Larva

Kutu air

Cacing sutera

Pupuk kandang

Pupuk urea

Plastik packing

Karet gelang

Jumlah biaya variabel

Total Biaya Operasional 37.986.225

Untuk mengetahui secara kompre- hensif tentang kriteria layak atau tidaknya suatu aktivitas usaha dapat digunakan lima kriteria investasi, yaitu : Payback Period, Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net BCR), dan Internal Rate of Return (IRR). Namun tiga kriteria terakhir yang umum dipakai dan dipertanggungja- wabkan untuk penggunaan-penggunaan tertentu. Sebaliknya dua kriteria pertama didasarkan atas salah pengertian tentang sifat dasar biaya sehingga tidak menye- babkan kekeliruan dalam urutan peluang investasi. Kedua kriteria ini sering tidak dianjurkan untuk dipergunakan (Ernan R., S. Saefulhakim, dan D.R. Panuju, 2007).

Unsur-unsur penting dalam analisis kelayakan finansial adalah harga, pajak, subsidi, dan bunga. Dalam analisis fi- nansial, harga yang dipakai adalah harga pasar, pajak diperhitungkan sebagai bi- aya, subsidi dinilai mengurangi biaya (jadi merupakan benefit). Bunga dalam anali- sis finansial dibedakan atas bunga yang dibayarkan kepada orang-orang luar dan bunga atas modal sendiri (imputed atau paid to the entily). Bunga yang dibayarkan kepada orang-orang yang meminjamkan uangnya pada kegiatan usaha dianggap sebagai cost. Bunga atas modal send- iri tidak dianggap sebagai biaya karena bunga merupakan bagian dari finansial returns yang diterima.

Selain kriteria investasi yang digu- nakan untuk melihat kelayakan finan- sial suatu usaha adalah jangka waktu pengembalian modal dengan cara meng- hitung titik impas (Break Event Point). Perhitungan titik impas ini dilakukan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal usaha atau untuki mengetahui vol-

ume produksi (nilai penjualan) minimal yang harus dicapai agar kegiatan usaha tidak mengalami kerugian atau penghasi- lan penjualan yang diterima dikurangi bi- aya yang dikeluarkan sama dengan nol.

10.2. Net Present Value (NPV)

NPV merupakan nilai sekarang dari suatu usaha dikurangi dengan biaya seka- rang pada tahun tertentu. Seleksi formal terhadap NPV adalah bila nilai NPV berni- lai positif berarti usaha tersebut layak dan sudah melebihi Social Opportunity Cost of Capital sehingga usaha ini diprioritaskan pelaksanaannya, bila NPV bernilai 0 be- rarti usaha tersebut masih layak dan dapat mengembalikan persis sebesar Social Op- portunity Cost of Capital, dan bila nilai NPV bernilai negatif maka sebaiknya usaha tersebut jangan diteruskan.

NPV menghitung nilai sekarang dari aliran kas yaitu merupakan selisih antara Present Value (PV) manfaat dan Present Value (PV) biaya. Jadi jika nilai NPVnya positif (lebih dari 0) artinya nilai bersih sekarang menggambarkan keuntungan dan layak diaksanakan, namun bila nilai NPVnya sama dengan 0 artinya usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi (marginal), sehingga usaha diteruskan atau tidak terserah kepada pengambil keputusan, sedangkan bila nilai NPVnya negatif (kurang dari 0) artinya usaha tersebut merugikan sehingga lebih baik tidak dilaksanakan.

Rumus kriteria investasi ini adalah sebagai berikut :

Dimana : Bt = manfaat yang diperoleh sehubungan dengan suatu usaha pada time series

(tahun, bulan, dan sebagainya) ke-t (Rp) Ct = Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan suatu usaha pada time series ke-t tidak dilihat apakah biaya tersebut dianggap bersifat modal (pembelian peralatan, tanah, konstruksi dan sebagainya (Rp)

I = Merupakan tingkat suku bunga yang relevan T = Periode (1, 2, 3,……………, n)

negatif. Seleksi formal Net BCR adalah

10.3. Net Benefit Cost Ratio

bila Net BCR lebih besar dari 1 (Net

(NBC ratio)

BCR > 1) maka usaha tersebut menggambarkan keuntungan dan layak

BC ratio (BCR) merupakan cara eva- luasi usaha dengan membandingkan ni- untuk dilaksanakan, namun bila Net BCR lai sekarang seluruh hasil yang diperoleh sama dengan 1 (Net BCR = 1) maka

usaha tersebut tidak untuk dan tidak suatu usaha dengan nilai sekarang se-

rugi (marjinal) sehingga dilaksanakan luruh biaya usaha. Seleksi formal BCR

adalah bila BCR lebih besar dari 0 (BCR atau tidaknya usaha tersebut terserah

pengambil keputusan, sedangkan bila Net > 0) maka usaha tersebut menggambar-

BCR kurang dari 1 (Net BCR < 1) maka kan keuntungan dan layak dilaksanakan,

namun bila BCR sama dengan 0 (BCR = usaha tersebut merugikan sehingga tidak

0) maka usaha tersebut tidak untung layak untuk dilaksanakan. dan tidak rugi (marjinal) sehingga usaha

Rumus Net BCR dapat ditulis sebagai tersebut dilanjutkan atau tidak terserah berikut : pengambil keputusan, sedangkan bila BCR kurang dari 0 (BCR < 0) maka usaha tersebut merugikan sehingga tidak layak untuk dilaksanakan.

Dimana :

Rumus BCR dapat ditulis sebagai berikut:

B = nilai seluruh hasil bersih

C = nilai seluruh biaya bersih

10.4. Internal Rate of Return

(IRR)

Dimana : Cara lain untuk menilai suatu usaha

B = Nilai seluruh hasil adalah dengan membandingkan nilai

C = Nilai seluruh biaya IRR dengan discount rate (suku bunga), yaitu bila IRR lebih besar dari suku

Net BCR adalah perbandingan antara bunga yang telah ditetapkan maka usaha Present Value manfaat bersih positif tersebut diterima atau bisa dilaksanakan,

dengan Presen Value biaya bersih namun bila IRR lebih kecil dari suku dengan Presen Value biaya bersih namun bila IRR lebih kecil dari suku

Rumus IRR dapat ditulis sebagai berikut:

Dimana :

Dimana :

I’ = Tingkat discount rate (DR) pada TP = Total Penerimaan saat NPV positif

TB = Total Biaya

I” = Tingkat discount rate (DR) pada TBT = Total Biaya Tetap saat NPV negatif TBV = Total Biaya Variabel NPV’ = Nilai NPV positif Q= Volume penjualan NPV’ = Nilai NPV negatif BV = Biaya Variabel per unit

10.5. Analisis Break Event Point (BEP) Titik BEP adalah pada saat total

penerimaan sama dengan total biaya,

Analisis BEP digunakan untuk yaitu TP = TB, karena TP = TBT + mengetahui jangka waktu pengembalian (BC.Q). modal atau investasi suatu kegiatan usaha atau sebagai penentu batas

Analisa BEP merupakan alat analisis pengembalian modal. Produksi minimal untuk mengetahui batas nilai produksi

suatu kegiatan usaha harus atau volume produksi suatu usaha menghasilkan atau menjual produknya untuk mencapai nilai impas yang artinya

agar tidak menderita kerugian, BEP suatu usaha tersebut tidak mengalami adalah suatu keadaan dimana usaha

keuntungan ataupun kerugian. Suatu tidak memperoleh laba dan tidak usaha dikatakan layak, jika nilai BEP

menderita kerugian, untuk lebih jelasnya produksi lebih besar dari jumlah unit dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini, dimana BEP produksi dan BEP harga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Analisa Usaha Pembenihan Ikan Gurame

Dalam membuat analisa usaha pem- benihan ikan Gurame dibuat asumsi ter- lebih dahulu untuk memudahkan dalam melakukan perhitungan, antara lain adalah :

Jumlah induk yang dibutuhkan

10.6. Aplikasi analisa usaha

dengan luas kolam 100 m2 untuk Dengan melakukan kegiatan budidaya

satu kali pemijahan adalah 1 ekor ikan, diharapkan akan mendapatkan nilai

induk jantan yang mempunyai berat tambah bagi para pembudidaya ikan. Nilai

6 kg dan satu ekor induk betina yang tambah tersebut dapat berupa keuntungan

beratnya 10 kg.

finansial/materi maupun ketrampilan. Un- tuk memperoleh keuntungan materi maka

Jumlah benih yang dihasilkan dari dslsm membudidayakan ikan harus dilaku-

satu ekor induk betina adalah 1500 kan analisa usaha. Seperti telah dijelaskan

ekor dengan ukuran benih perekor sebelumnya dalam kegiatan budidaya

berkisar antara 2 -3 cm ikan dapat dikelompokkan menjadi tiga

Kematian benih ikan selama pe- segmen usaha yaitu usaha pembenihan

meliharaan diprediksi 10% ikan, usaha pendederan ikan dan usaha

pembesaran ikan. Dalam buku ini akan Selama satu tahun dapat dilakukan diuraikan secara singkat cara menghitung

pemijahan sebanyak 3 kali sehingga analisa usaha pada beberapa kegiatan bu-

semua kebutuhan dalam usaha didaya ikan. Analisa usaha budidaya ikan

pembenihan ikan dalam setahun dikatakan layak jika :

dikalikan 3

• R/C > 1 Bunga bank pertahun adalah 16% •

Rentabilitas > bunga bank, dimana : Panen dapat dilakukan setelah tiga R : Revenue (pendapatan)

bulan pemeliharaan

C : Cost (biaya)

Keuntungan Setelah membuat beberapa asumsi- asumsi tersebut dapat dibuat suatu

Rentabilitas= –––––––––––X 100% perhitungan analisa usaha selama

Biaya

pemeliharaan

• BEP Produksi > jumlah produksi

• BEP Harga < harga yang berlaku saat ini

Pengeluaran :

No. Uraian Satuan Harga Satuan Harga

1. Sewa kolam 2 unit Rp 100.000,- Rp 200.000,-

2. Induk jantan

6 kg

Rp 30.000,- Rp 180.000,-

3. Induk betina

10 kg

Rp 30.000,- Rp 300.000,-

4. Sarang telur

4 bh

Rp 5.000,- Rp 20.000,-

5. Persiapan

Rp 50.000,- Rp 100.000,- kolam

2 unit

6. Saprokan Rp 100.000,- (pupuk,

kapur, obat- obatan dan lain-lain)

7. Pakan induk

Rp 5.000,- Rp 750.000,- (pellet)

150 kg

8. Pakan alami Rp 200.000,- (untuk benih dan induk)

9. Bunga bank

Rp 296.000,- Total

Pendapatan : 16.200 ekor X Rp 200,- = Rp 3.240.000,- Keuntungan

= Pendapatan – Pengeluaran

= Rp 3.240.000,- - Rp 2.257.000,- = Rp 983.000,-

3.240.000 R/C Ratio = –––––––– = 1.43 2.257.000

Laba/keuntungan Rentabilitas = ––––––––––––––– X 100% Biaya Operasional

Rentabilitas = –––––––– X 100% = 43,55%

Total Biaya

BEP Produksi = ––––––––––––––

Harga Penjualan

BEP Produksi = –––––––– = 11.285

Total Biaya BEP Harga = –––––––––––– Total Produksi

2.257.000 BEP Harga = ––––––––– = 139,32

ukuran ikan pada saat panen adalah

Analisa usaha Pembesaran Ikan

500 ekor/gram

Gurame

Asumsi : Luas jaring yang digunakan jaring

apung 7 X 7 X 3 m

Padat penebaran benih : 10 ekor/m2 Kematian benih selama pemeliharaan : Setelah membuat beberapa asumsi-

asumsi tersebut dapat dibuat suatu 10% perhitungan analisa usaha

selama Bunga bank 20% pertahun

pemeliharaan.

Panen ikan dilakukan setelah delapan bulan pemeliharaan dengan

Pengeluaran :

No. Uraian Satuan Harga satuan Harga

1. Sewa kolam 1 unit Rp 200.000,- Rp 200.000,-

2. Benih

3500 ekor

Rp 800,-

Rp 2.800.000,-

3. Pakan benih 2000 Rp 10.000.000,-

4. Persiapan

Rp 50.000,- kolam

1 unit

Rp 50.000,-

5. Tenaga kerja 1 org Rp 700.000,-

6. Bunga bank

Rp 2.200.000,-

Total

Rp 15.950.000,-

Pengeluaran

Panen = 3.150 ekor X 500 gram/ekor = 1.575.000 gram = 1.575 kg

Pendapatan :

1.575 kg X Rp 15.000,- = Rp 23.625.000,-

Keuntungan = Pendapatan – Pengeluaran = Rp 23.625.000,- - Rp 15.950.000,- = Rp 7.675.000,-

23.625.000 R/C Ratio = ––––––––– = 1,48 15.950.000

Laba/keuntungan Rentabilitas = ––––––––––––––– X 100% Biaya Operasional

7.675.000

Rentabilitas = ––––––––– X 100% = 48,12%

15.950.000

Total Biaya

BEP Produksi = ––––––––––––––

Harga Penjualan

15.950.000

BEP Produksi = ––––––––– = 1063,33

15.000

Total Biaya BEP Harga = –––––––––––– Total Produksi

15.950.000 BEP Harga = ––––––––– = 10.126,98

1575