KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

BAB XI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

nya. Usaha budidaya ikan dapat dilakukan

11.1. Pengertian Kesehatan

secara ekstensif, semi intensif ataupun

dan Keselamatan Kerja

intensif sangat menentukan penerapan ke-

(K3)

sehatan dan keselamatan kerjanya. Pada usaha budidaya ikan secara ektensif atau

Kesehatan dan keselamatan kerja tradisional dimana pada usaha ini tidak pada dunia usaha dan dunia industri ha- banyak menggunakan peralatan-peralatan rus diperhatikan dengan seksama pada yang dapat menimbulkan bahaya bagi para semua para tenaga kerja yang berada pekerjanya didalam lingkup tersebut. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya

untuk menciptakan tempat kerja yang

11.2. Penerapan kaidah K3

aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dengan menerap-

pada dunia usaha

kan K3 akan dapat mengurangi dan atau

perikanan budidaya

bebas dari kecelakaan kerja dan penya- Dalam dunia perikanan budidaya ada

kit akibat kerja yang pada akhirnya dapat tiga fase yang dapat dijadikan segmen

meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha yaitu pembenihan, pendederan

kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja dan pembesaran. Usaha pembenihan

telah diatur dalam Undang-undang No- adalah usaha dalam budidaya ikan yang mor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan outputnya adalah benih ikan. Usaha kerja. Dalam dunia usaha bidang peri- pendederan adalah usaha dalam budi- kanan khususnya budidaya ikan meru- daya ikan yang outputnya ukuran ikan

pakan salah satu sektor dunia usaha sebelum ditebarkan ke unit pembesaran

yang menggunakan tenaga kerja untuk atau ukuran sebelum konsumsi. Sedan-

memenuhi target produksinya. gkan usaha pembesaran adalah usaha

Tempat kerja adalah suatu ruangan dalam budidaya ikan yang outputnya atau lapangan, tertutup atau terbuka, adalah ikan berukuran konsumsi. bergerak atau tetap dimana tenaga kerja

Kegiatan produksi dalam budidaya ikan bekerja atau sering dimasuki tempat kerja

dibagi dalam beberapa kegiatan antara untuk keperluan suatu usaha dan dimana

lain adalah pembenihan, pendederan dan terdapat sumber-sumber bahaya. Pada

pembesaran. Kesehatan dan keselamatan dunia usaha budidaya ikan tempat beker-

kerja pada kegiatan produksi tersebut ha- janya terdapat di dalam ruangan atau diluar

rus dilakukan agar target produksi yang ruangan bergantung pada tingkat usaha- rus dilakukan agar target produksi yang ruangan bergantung pada tingkat usaha-

Complete feed ini merupakan pakan ikan keselamatan kerja pada kegiatan produksi

buatan yang memberikan kontribusi terha- ini berkaitan dengan metode produksi yang

dap penambahan energi lebih dari 50%. digunakan.

Kesehatan dan keselamatan kerja

1. Metode produksi secara ekstensif pada setiap metode budidaya ikan ini sangat berbeda karena sangat berbeda

2. Metode produksi secara semi intensif tentang target produksi dan peralatan-

3. Metode produksi secara intensif peralatan yang digunakan untuk mencapai Metode produksi secara ekstensif produksi. Pemilihan metode produksi ini

adalah suatu metode budidaya yang sangat ditentukan dari ketersediaan sarana sangat membutuhkan areal budidaya prasarana yang dimiliki. Peralatan produksi yang luas dengan sumber pakan yang yang dapat digunakan dalam membu- digunakan dalam budidaya adalah pakan didayakan ikan ada beberapa macam. alami. Pakan alami ini dibuat didalam Jenis-jenis peralatan produksi yang dapat wadah budidaya dimana ikan tersebut digunakan dalam budidaya ikan berdasar- dipelihara. Dalam metode produksi ini kan siklus budidaya kegiatannya dapat hasil yang diperoleh membutuhkan waktu dibagi menjadi tiga yaitu : relatif lebih lama.

1. Peralatan pembenihan ikan Metode produksi secara semi intensif

2. Peralatan pendederan ikan adalah suatu metode budidaya yang

3. Peralatan pembesaran ikan membutuhkan areal budidaya yang luas

dengan sumber pakan yang digunakan Berdasarkan kegiatan yang dilakukan dalam budidaya adalah pakan alami dalam budidaya ikan, peralatan yang ditambah dengan pakan tambahan atau harus disediakan antara lain adalah :

supplemental feed. Dalam metode

1. Peralatan pemberian pakan produksi ini ditambahkan pakan buatan

2. Peralatan pengukuran kualitas air yang mempunyai kandungan nutrisi

lebih rendah dari pakan pabrik dan

3. Peralatan pencegahan hama dan hanya memberikan kontribusi terhadap

penyakit ikan

penambahan energi kurang dari 50%.

4. Peralatan pengolahan lahan budidaya Metode produksi secara intensif

5. Peralatan pembenihan ikan secara adalah suatu metode budidaya yang

buatan

menggunakan prinsip dari areal budidaya sekecil-kecilnya diperoleh hasil produksi

6. Peralatan panen

sebesar-besarnya. Dengan prinsip terse-

7. Peralatan listrik.

but dalam melakukan budidaya ikan se- Peralatan yang akan disiapkan dalam cara intensif adalah dalam wadah budidaya

membudidayakan ikan sangat bergan- yang terbatas diperoleh hasil yang optimal. tung kepada metode produksi yang telah

Penggunaan areal budidaya yang terbatas ditetapkan. Peralatan yang digunakan dengan hasil yang optimal maka dalam dalam budidaya ikan secara tradisional proses budidayanya hanya mengandalkan Penggunaan areal budidaya yang terbatas ditetapkan. Peralatan yang digunakan dengan hasil yang optimal maka dalam dalam budidaya ikan secara tradisional proses budidayanya hanya mengandalkan

Mikroskop

sangat sederhana. Peralatan yang harus

3. Peralatan hama penyakit ikan antara disiapkan dalam metode produksi secara

lain :

tradisional atau ekstensif antara lain adalah cangkul yang berfungsi untuk mengolah

Seser halus tanah dasar kolam, timbangan yang ber-

Mikroskop

fungsi untuk menimbang berbagai macam bahan yang dibutuhkan dalam budidaya

Refregerator

seperti pupuk, kapur,dan pakan. Pera- Peralatan gelas : baker glass latan lainnya adalah golok atau parang,

erlemeyer, petri dish, tabung seser halus dan kasar yang digunakan un-

reaksi, pipet, gelas ukur dan lain- tuk mengambil benih atau ikan dari kolam

lain.

pemeliharaan dan juga dapat digunakan untuk membuang kotoran yang terdapat

Injection

didalam kolam. Selain itu biasanya petani

4. Peralatan pengolahan tanah antara ikan tradisional menggunakan kecrik untuk

lain adalah :

menangkap ikan. Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja pada kegiatan bu-

Traktor/hand traktor didaya ikan dengan metode ekstensif atau

Cangkul

tradisional ini biasanya kecelakaan kerja diakibatkan oleh kecerobohan orang yang

Parang/golok

bekerja.

Filter air

Peralatan yang harus disediakan

Selang air

dalam budidaya ikan secara semi intensif dan intensif harus lengkap seperti

5. Peralatan pemijahan ikan secara dibawah ini ;

buatan antara lain adalah :

1. Peralatan pemberian pakan antara Alat bedah Talenan Tisue grinder

lain adalah : Spuit Injection Baki/baskom Timbangan : gantung, duduk Automatic heater Aerator/blower

atau digital Batu aerasi dan selang aerasi Ancho

Alat siphon Alat bedah Kain lap Ember/baskom/piring plastik

6. Peralatan panen antara lain adalah : Saringan

Tabung oksigen

2. Peralatan kualitas air antara lain : Kantong plastik Termometer

Timbangan Secchi disk Kotak stryrofoam

DO meter Selang oksigen PH meter

Hapa

7. Peralatan listrik antara lain adalah : adalah timbangan, timbangan yang digu- Genset nakan boleh berbagai macam bentuk dan skala digitalnya, karena fungsi utama alat Pompa air

ini untuk menimbang bahan yang akan di- gunakan dalam budidaya ikan .

Setelah peralatan yang akan digunak- an dalam budidaya ikan tersedia langkah

Ikan yang dipelihara didalam wadah selanjutnya sebelum digunakan adalah pemeliharaan akan tumbuh dan berkem-

mengecek kesiapan peralatan tersebut. bang oleh karena itu harus dipantau per- Dengan pengecekan yang benar diharap- tumbuhan di dalam wadah pemeliharaan. kan alat yang disiapkan dapat dioperasion- Alat yang digunakan adalah seser, tim- alkan dengan benar. Peralatan yang dibuat bangan, ember, baskom yang berfungsi oleh pabrik biasanya didalam peralatan untuk menghitung pertumbuhan ikan yang tersebut terdapat buku manual untuk men- dibudidayakan didalam wadah pemelihara- goperasionalkan alat.

an. Selain itu diperlukan juga seser atau saringan halus pada saat akan melakukan

Peralatan yang akan digunakan pemanenan ikan. ikan yang telah dipanen

sebaiknya dilakukan pengecekan keber- fungsinya karena setiap alat mempunyai tersebut dimasukkan kedalam ember fungsi yang berbeda-beda, misalnya plastik untuk memudahkan dalam pen-

gangkutan dan digunakan juga hapa untuk aerator digunakan untuk mensuplai ok-

sigen pada saat membudidayakan ikan menampung ikan sebelum dijual. skala kecil dan menengah, tetapi apabila

Setelah berbagai macam peralatan sudah dilakukan budidaya secara intensif yang digunakan dalam membudidayakan maka peralatan yang digunakan untuk ikan diidentifikasi dan dijelaskan fungsi dan mensuplai oksigen kedalam wadah bu- cara kerjanya , langkah selanjutnya adalah didaya ikan menggunakan blower. Pera- melakukan pembersihan atau perawatan latan selang aerasi berfungsi untuk me- sesuai dengan jenis peralatannya. Pera- nyalurkan oksigen dari tabung oksigen latan yang sudah dibersihkan dari segala kedalam wadah budidaya, sedangkan benda yang dapat menurunkan kualitas batu aerasi digunakan untuk menyebar- pekerjaan dapat langsung digunakan ses- kan oksigen yang terdapat dalam selang uai dengan prosedur. aerasi keseluruh permukaan air yang ter-

Dengan melakukan pengecekan pada dapat didalam wadah budidaya. semua peralatan yang akan digunakan

Selang air digunakan untuk memasuk- untuk budidaya ikan maka telah dilakukan kan air bersih dari tempat penampungan pencegahan terhadap kecelakaan kerja. air kedalam wadah budidaya. Peralatan Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kel- ini digunakan juga untuk mengeluarkan alaian atau kecerobohan dalam bekerja kotoran dan air pada saat dilakukan peme- yang dapat membuat orang yang bekerja liharaan. Dengan menggunakan selang cedera. air akan memudahkan dalam melakukan

Kesehatan tempat bekerja pada du- penyiapan wadah sebelum digunakan

nia usaha budidaya ikan pada umumnya untuk budidaya. Peralatan lainnya yang diruang terbuka sehingga kebutuhan ok- diperlukan dalam membudidayakan ikan

sigen untuk para pekerja diluar ruangan tercukupi dan kondisi lingkungan budidaya ikan yang berair mengakibatkan kondisi kelembaban ruang budidaya sangat lem- bab. Oleh karena itu dalam melakukan kegiatan budidaya ikan para pekerja harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan peraturan perusahaan dan jangan menggunakan pakaian kerja yang basah. Pemakaian baju kerja yang basah dapat mengganggu kesehatan para pekerja oleh karena itu pada para pekerja yang bekerja berhubungan langsung dengan air yang akan membasahi pakaian kerja sebaiknya menggunakan pakaian kerja yang terlind- ung dari air. Atau dapat juga pada saat bekerja yang berhubungan dengan air menggunakan pakaian kerja yang khusus dan jika sudah selesai dengan pekerjaan bisa menggunakan pakaian yang lain sehingga kesehatan para pekerja tetap terjamin. Penggunaan pakaian kerja yang basah dapat mengakibatkan kesehatan para pekerja terganggu. Oleh karena itu harus dipikirkan pakaian kerja yang tepat bagi para pekerja yang bermain dengan air sebagai media hidup ikan yang dipeli- haranya.

Keselamatan kerja dalam kegiatan budidaya ikan yang menggunakan pera- latan listrik harus diperhatikan beberapa hal yang biasanya menyebabkan ke- celakaan diantaranya adalah :

Beban listrik terlalu besar untuk satu stop kontak sehingga dapat menim- bulkan pemanasan yang dapat mem- bakar kulit kabel.

Sistem kabling yang tidak memenuhi persyaratan standar

Kesalahan menyambungkan peralatan pada sumber listrik yang jauh lebih

tinggi dari voltase yang seharusnya Adanya tikus-tikus yang mengerat kabel sehingga dapat menimbulkan hubungan pendek atau kebakaran.

Kesehatan dan keselamatan kerja pada usaha budidaya ikan yang mempu- nyai gudang bahan-bahan kimia harus diperhatikan tentang proses penyimpanan- nya. Penyimpanan bahan kimia yang salah dapat mengakibatkan kecelakaan kerja yang diakibatkan oleh kecerobohan ma- nusia. Oleh karena itu dalam menyimpan bahan kimia harus diperhatikan beberapa faktor yang akan mempengaruhi bahan kimia selama penyimpanan digudang an- tara lain adalah :

1. Temperatur, terjadinya kenaikan suhu dalam ruang penyimpanan akan me- micu terjadinya reaksi bahkan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. Kondisi ini dapat mengubah karakteristik bahan kimia. Resiko berbahayapun dapat terjadi sebagai akibat kenaikan suhu di dalam ruang penyimpanan. Oleh karena itu didalam ruangan penyimpanan bahan kimia harus terdapat alat ukur suhu ruang yaitu termometer. Ada beberapa ter- mometer yang dapat mengukur tem- peratur ruangan. Termometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu ruangan yaitu temperatur minimum dan maksimum.

2. Kelembaban, kelembaban dapat diar- tikan sebagai perbandingan tekanan uap air diudara terhadap uap air jenuh pada suhu dan tekanan udara tertentu. Kelembaban dapat diartikan sebagai banyaknya uap air diudara. Faktor kelembaban sangat penting diperhati- kan karena berhubungan erat dengan pengaruhnya pada zat-zat higroskopis.

Bahan kimia higrokoskopis sangat mu- dengan bahan-bahan kimia. Oleh karena dah menyerap uap air dari udara, juga itu harus diperhatikan tentang kesehatan dapat terjadi reaksi hidrasi eksotermis dan keselamatan kerja para pekerja yang yang akan menimbulkan pemanasan bertanggungjawab pada unit tersebut. ruangan. Kontrol terhadap kelembaban ruang penyimpanan penting dilakukan untuk mencegah kerugian-kerugian yang tidak diinginkan. Ada beberapa alat pengukur kelembaban yang dapat digunakan seperti higrometer, termohi- grometer atau termometer bola basah dan bola kering.

3. Interaksi dengan wadah, bahan kimia tertentu dapat berinteraksi den- gan kemasan atau wadah sehingga dapat merusak wadah sampai akh- irnya menyebabkan kebocoran. Ke- bocoran bahan kimia terutama yang berbahaya dapat menimbulkan ke- celakaan seperti ledakan, kebakaran dan melukai tubuh. Misalnya, wadah yang terbuat dari bahan besi/logam, sebaiknya tidak digunakan untuk me- nyimpan bahan kimia yang bersifat korosif karena akan terjadi peristiwa karatan/korosif sehingga akan meru- sak wadah.

4. Interaksi antar bahan kimia, selama penyimpanan bahan kimia dapat ber- interaksi dengan bahan kimia lainnya. Interaksi ini dapat mengakibatkan perubahan karakteristik bahan kimia tersebut, misalnya interaksi antara bahan kimia yang bersifat oksidator dengan bahan kimia yang mudah ter- bakar dapat menimbulkan terjadinya kebakaran, sehingga dalam penyim- panannya harus terpisah.

Penggunaan bahan-bahan kimia bi- asanya dilakukan pada usaha budidaya ikan yang intensif dan melakukan kegiatan pengukuran kualitas air, kesehatan ikan

Lampiran A