26 melaksanakan pelayanan pelanggan yang unggul
outstanding, kemampuan pengembangan produk unggul
organisasi, kemampuan
menghasilkan produk
inovasi, kemampuan
dalam menggaji,
memotivasi, dan mempertahankan sumber daya manusia. Kemampuan capability dan sumber daya
internal organisasi
mencerminkan dasar
bagi pengembangan strategi penciptaan nilai. Sumber
daya dan kemampuan yang merupakan sumber keunggulan bersaing disebut kompetensi inti core
competence. Kompetensi inti inilah yang merupakan penentu utama yang sesungguhnya dalam strategi
organisasi Barney Hesterly, 2008: 74; Grant, 2010 : 121-127.
2.4 Analisis VRIO VRIO Analysis
Sebuah organisasi dikatakan memiliki sumber daya yang berharga dan dapat dijadikan keunggulan
kompetitif yang berkelanjutan apabila organisasi tersebut memiliki sumber daya yang bernilai Value,
langka Rare, sukar ditiru Imitability dan mampu dimanfaatkan Organization.
Analisis VRIO adalah sebuah kerangka kerja framework untuk menganalisis keanekaragaman
sumber daya
resource heterogeneity
dan
27 kemenetapan sumber daya resource immobility
dalam sebuah organisasi apakah sumber daya tersebut bermanfaat untuk menciptakan keunggulan
kompetitif berkelanjutan dalam organisasi dan apakah sumber daya tertentu dari organisasi
merupakan kekuatan
atau kelemahan.
Keanekaragaman sumber daya adalah sekumpulan sumber daya produktif dan beragam antar
organisasi, sedangkan kemenetapan sumber daya adalah sumber daya yang sangat mahal atau susah
untuk ditiru oleh para pesaing Barney, 2007: 138. Analisis VRIO yang dijelaskan oleh Barney
terdiri dari empat pertanyaan terhadap aktivitas dalam organisasi, yaitu: 1 pertanyaan mengenai
value nilai, 2 pertanyaan mengenai rarity langka, 3 pertanyaan mengenai imitability costly to imitate
mahal untuk ditiru, 4 pertanyaan mengenai organization dimanfaatkan oleh organisasi. Jawaban
dari keempat pertanyaan ini akan menentukan apakah sumber daya tertentu atau kapabilitas
tertentu dari sebuah organisasi merupakan sebuah kekuatan atau sebuah kelemahan.
Berikut adalah keempat pertanyaan yang menentukan kekuatan atau pun kelemahan dalam
sebuah organisasi: 1 The question of Value: Do a
28 firm’s resources and capabilities enable the firm to
respond to environment threats or opportunities? Apakah sebuah sumber daya dan kapabilitas sebuah
organisasi dalam hal ini sekolah memampukan sekolah untuk merespon ancaman atau peluang yang
ada di
lingkungannya? Sumber
daya dapat
dikatakan bernilai atau menambah nilai apabila sumber daya tersebut dapat digunakan untuk
memanfaatkan kondisi
eksternal yang
dapat memberikan penghasilan untuk sekolah, atau
sumber daya tersebut dapat digunakan untuk menetralisasikan faktor-faktor eksternal yang tidak
menguntungkan. Dalam hal ini sumber daya dan kapabilitas sekolah harus bisa merespon peluang
dan meminimalisasi ancaman dari lingkungan. Sekolah juga harus bisa mengeksploitasi sumber
daya dan kapabilitasnya untuk dapat dijadikan sebagai
kekuatan organisasi
dan mengatasi
kelemahannya. Sebagian
besar sekolah
akan menjawab
pertanyaan ini dengan jawaban “ya” dikarenakan kebanyakan sekolah memiliki sumber daya dan
kapabilitas yang digunakan untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada. Namun,
perlu diingat bahwa sumber daya dan kapabilitas
29 sekolah yang bernilai dimasa lampau belum tentu
dapat menjamin bahwa akan dapat bernilai terus dikarenakan adanya perubahan akan keinginan
pelanggan, struktur atau teknologi dapat membuat sumber daya dan kapabilitas sekolah menjadi kurang
bernilai. Oleh karena itu sekolah yang tidak lagi memiliki sumber daya dan kapabilitas yang berharga
diperhadapkan pada dua pilihan yaitu, pertama, mengembangkan sumber daya dan kapabilitas yang
baru dan bernilai dan kedua, menerapkan kekuatan tradisional di dalam cara baru Wandrial, 2011: 630-
631 2 The Question of Rarity: Is a resource currenty
controlled by only a small number of competing firms? Apakah sebuah sumber daya yang ada saat ini
hanya dikuasai oleh sebagian kecil organisasi pesaing? Langka dalam hal ini adalah apabila
sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki sekolah tidak dimiliki juga oleh para sekolah saingan atau
dengan kata lain jika tidak ada pesaing yang memiliki sumber daya dan kapabilitas yang sama.
Semakin banyak sekolah yang memiliki sumber daya atau kapabilitas yang sama, semakin kecil sumber
daya atau kapabilitas tersebut menjadi sumber
30 keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi
sekolah; 3 The question of Imitability: Do firms without a
resource face a cost disadvantage in obtaining or developing it? Apakah organisasi lain yang tidak
mempunyai sebuah
sumber daya
tersebut menghadapi biaya yang sangat mahal dalam
memperoleh atau mengembangkannya? Peniruan oleh pesaing dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
duplikasi dan subtitusi. Duplikasi terjadi ketika pesaing menciptakan sumber daya yang sama,
sedangkan subtitusi
terjadi ketika
pesaing menggantikan beberapa sumber daya dengan sumber
daya alternatif untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan hasil yang sama. Namun yang
menjadi permasalahan bagi para pesaing adalah ketika sekolah memiliki keunggulan sumber daya
dan kapabilitas yang tidak mudah ditiru atau bersifat mahal untuk diduplikasi costly to imitate. Sehingga
dalam hal ini para pesaing akan mulai berpikir untuk mengabaikan keunggulan tersebut dan mulai
menjalankan organisasi sekolahnya seperti biasa. Selanjutnya para pesaing dapat berupaya untuk
memahami keberhasilan
keunggulan sekolah
tersebut kemudian mulai meniru sumber daya dan
31 kapabilitas yang dimiliki, dan jika dalam upaya
tersebut pesaing
ini tidak
mengalami cost
disadvantage biaya yang sangat mahal, maka strategi untuk meniru tadi akan memberikan
kesetaraan kompetitif bagi sekolah karena akan dilakukan
juga oleh
banyak sekolah
di lingkungannya.
4 The question of Organization: Are firm’s other
policies and procedures organized to support the exploitation of its valuable, rare and costly to imitate
resources? Apakah
kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur dari organisasi dikelola untuk mendukung pemanfaatan terhadap sumber daya
yang bernilai berharga, langka dan mahal untuk ditiru? Potensi organisasi dalam hal ini organisasi
sekolah untuk menciptakan sebuah keunggulan kompetitif tidak hanya dilihat dari aspek apakah
sekolah memiliki sumber daya dan kapabilitas yang valuable, rare, imitability, namun juga sekolah harus
mampu mengelola dan memanfaatkannya ability to exploit. Ada beberapa komponen yang relevan
dengan hal ini diantaranya adalah 1 struktur pelaporan
formal sekolah
berupa penjelasan
mengenai kepada siapa pelaporan dibuat. Pelaporan ini dapat berupa hasil kegiatan yang dilakukan oleh
32 sekolah, pelaporan penilaian kinerja guru, pelaporan
dana, dan lain sebagainya ; 2 sistem kontrol manajemen yang meliputi mekanisme formal dan
informal dalam menjamin bahwa setiap guru atau karyawan menjalankan strategi organisasi dengan
konsisten. Kontrol manajemen formal dapat berupa supervisi kinerja guru dan pengontrolan penggunaan
anggaran belanja sekolah berupa RABS dan aktivitas pelaporannya
sedangkan kontrol
manajemen informal berupa budaya sekolah yang sudah tercipka
seperti halnya kemauan dari para guru dan staf untuk mengamati atau pun mengawasi tingkah laku
karyawan yang lain; 3 Kebijakan kompensasi, merupakan cara bagaimana sekolah membayar
karyawannya. Kebijakan seperti ini menciptakan dorongan bagi karyawan dalam berperilaku dengan
cara tertentu. Komponen-komponen ini biasa juga disebut dengan complementary resources ability atau
kemampuan sumberdaya komplementer Barney 2007: 138-150. Pertanyaan mengenai value,rarity,
imitability dan organization dapat dimasukkan kedalam sebuah kerangka kerja framework untuk
memahami potensi unggul yang berhubungan
dengan pemanfaatan
dari sumber
daya dan
kapabilitas organisasi.
33
Tabel 2.1 Kerangka kerja VRIO Barney Hesterly, 2008: 92
Is a resource or capability? Apakah sebuah sumber daya atau kapabilitas? Valuable
Bernilai Rare
Langka Costly to
Imitate Mahal
untuk ditiru
Exploited by organization
Mampu dimanfaatkan
oleh organisasi Competitive
Implication Implikasi
Kompetitif Tidak
Tidak Tidak
Tidak Ketidakunggulan
kompetitif Ya
Tidak Tidak
Kesetaraan kompetitif
Ya Ya
Tidak Keunggulan
kompetitif sementara
Ya Ya
Ya Ya
Keunggulan kompetitif
berkelanjutan
Tabel 2.2 Hubungan antara Kerangka Kerja VRIO dan Kekuatan serta Kelemahan Organisasi
Barney Hesterly, 2008: 93
Is a resource or capability? Apakah sebuah sumberdaya atau kapabilitas?
Valuable Bernilai
Rare Langka
Costly to Imitate
Mahal untuk ditiru
Exploited by organization
Mampu dimanfaatkan
oleh organisasi Strenght or
weakness Kekuatan atau
kelemahan Tidak
Tidak Tidak
Tidak Kelemahan
Ya Tidak
Tidak Kekuatan
Ya Ya
Tidak Kekuatan dan
kompetensi khas
Ya Ya
Ya Ya
Kekuatan dan kompetensi
khas berkelanjutan
34 Jika sebuah sumber daya atau kapabilitas dari
organisasi tidak bernilai valuable, maka sumber daya ini tidak akan memampukan sebuah organisasi
untuk memilih atau mengimplementasikan strategi- strateginya dalam memanfaatkan peluang dan
mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal. Organisasi yang terus menggunakan sumber daya ini
hanya akan menghabiskan dana atau menurunkan minat dari pelanggan. Tipe dari sumber daya ini
digolongkan ke dalam kelemahan dari organisasi. Sebuah
organisasi diharapkan
memilih untuk
memperbaiki kelemahan ini atau segera menghindari penggunaan sumber daya ini dalam penerapan
strategi-strategi organisasi. Jika organisasi terus menggunakan sumber daya ini maka organisasi
tersebut menempatkan diri ke dalam sebuah competitive disadvantage kerugian kompetitif.
Apabila sebuah sumber daya dan kapabilitas bernilai valuable tapi tidak langka not rare, maka
penggunaan sumber daya dalam implementasi strategi-strategi
organisasi akan
menghasilkan competitive
parity atau
kesetaraan kompetitif.
Bahkan, kegagalan dalam menggunakan sumber daya ini akan membawa organisasi ke dalam sebuah
competitive disadvantage
atau ketidakunggulan
35 kompetitif. Dalam kategori ini, jika sumber daya dan
kapabilitas bernilai namun tidak langka valuable but not rare, dapat diperhitungkan sebagai kekuatan
internal organisasi. Selanjutnya, jika sebuah sumber daya atau
kapabilitas itu bernilai valuable dan langka rare namun tidak mahal untuk ditiru not costly to
imitate, maka penggunaan sumber daya ini akan menghasilkan
sebuah temporary
competitive advantage keunggulan kompetitif sementara bagi
organisasi. Sebuah organisasi yang menggunakan sumber daya ini akan menghasilkan sebuah
penggerak awal keunggulan karena organisasi tersebut memiliki sumber daya tertentu yang dapat
dimanfaatkan. Jika sumber daya ini telah berhasil dimanfaatkan dalam menerapkan strategi-strategi
dalam organisasi, maka yang menjadi permasalahan adalah mudah bagi organisasi lain untuk meniru
strategi ini karena biaya dalam meniru sumber daya tersebut tidak mahal. Sehingga seiring dengan
berjalannya waktu
akan muncul
organisasi- organisasi lain yang dapat menciptakan strategi yang
sama yang
berkompetisi melalui
imitasi. Konsekuensinya, tipe dari sumber daya atau
kapabilitas ini digolongkan ke dalam sebuah
36 kekuatan organisasi dan kompetensi khaspembeda
organizational strength and distinctive competence Apabila sebuah sumber daya atau kapabilitas
itu bernilai valuable, langka rare dan mahal untuk ditiru costly to imitate, maka penggunaan sumber
daya ini akan menghasilkan sebuah keunggulan kompetitif
berkelanjutan sustained
competitive advantage. Dalam kasus ini para pesaing akan
menghadapi sebuah kelemahan biaya yang signifikan jika ingin meniru keberhasilan sumber daya atau
kapabilitas dari sebuah organisasi sehingga mereka akan sulit untuk meniru keunggulan tersebut.
Bagaimana pun juga, usaha untuk menyaingi keunggulan dari sebuah organisasi yang telah
memiliki sumber daya dan kapabilitas yang bernilai, langka dan mahal untuk ditiru tidak akan
menghasilkan kinerja yang unggul dan akan menempatkan
para pesaing
ke dalam
posisi competitive disadvantage atau kerugian kompetitif.
Sumber daya dan kapabilitas ini digolongkan ke dalam
kekuatan organisasi
dan kompetensi
khaspembeda berkelanjutan sustainable distintive competence Barney, 2007: 150-153.
37 Hubungan antara sumber daya resource
based dan uji VRIO untuk memperoleh kekuatan organisasi
dan kompetensi
khaspembeda berkelanjutan sustainable distintive competence
dalam menciptakan
keunggulan kompetitif
berkelanjutan bagi organisasi digambarkan dalam kerangka di bawah ini:
Sumber Daya Organisasi Resource Based
Sumber daya berwujud Tangible resources
Sumber daya tidak berwujud Intangible resources
Keanekaragaman Kemenetarapan Sumber Daya Resource Heterogeneity Immobility
Uji VRIO Valuable, Rar e, Imitable, Organizational
Ketidak unggulan
kompetitif Kesetaraan
kompetitif Keunggulan
kompetitif sementara
Keunggulan kompetitif
berkelanjutan
Kelemahan Kekuatan
Kekuatan dan kompetensi khas
Kekuatan dan kompetensi khas
berkelanjutan
Perumusan Strategi Strategy Formulation
38
2.5 Research and Development RD