Penjadwalan Proyek Metode Line of Balance LoB

dilakukan analisis terlebih dahulu sehingga dapat efektif diterapkan pada masing- masing metode. Sebagai contoh penggunaan data WBS yang dibuat oleh pemilik proyek dalam menyusun penjadwalan dengan metode LoB menghasilkan penjadwalan proyek yang susah untuk dipahami Gambar 4.1. dan Gambar 4.2.. Hal ini dikarenakan metode LoB lebih mengakomodasikan kekontinyuan penggunaan sumber daya, sehingga walaupun data WBS tersebut lebih rinci namun beberapa item pekerjaan menggunakan sumber daya atau tenaga kerja yang sama, sehingga sebenarnya dapat diwakilkan dengan satu garis produksi saja. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi dalam membuat WBS proyek dan juga penyederhanaan tingkat hierarki WBS sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan penjadwalan dengan metode LoB yang mudah dipahami dan dianalisis. Proses modifikasi data proyek ini akan dijelaskan pada sub bab berikutnya menyesuaikan dengan masing-masing metode penjadwalan proyek. Sedangkan untuk data durasi proyek menggunakan durasi proyek yang dibuat oleh pemilik proyek tetapi dibuat dalam periode mingguan dengan hari kerja 5 hari minggu.

4.3. Penjadwalan Proyek Metode Line of Balance LoB

Langkah pertama yang dilakukan adalah membuat daftar pekerjaan proyek. Daftar pekerjaan ini diperoleh dari data WBS dari pemilik proyek. Dari data ini dilakukan modifikasi pada WBS proyek. Selanjutnya dari data WBS yang baru dibuat logika ketergantungan pekerjaan untuk kemudian dibuat dalam bentuk barchart. Dari barchart inilah akan ditransfer ke dalam diagram garis yang kemudian dianalisis dengan teknik penjadwalan metode LoB. Universitas Sumatera Utara Penjadwalan proyek yang baru menggunakan metode LoB merupakan untuk 1 unit rumah couple. Untuk mendapatkan perbandingan dengan metode PDM pada pekerjaan berulang maka diambil jumlah sampel rumah yang dibangun sebanyak 3 unit rumah couple. Maka LoB untuk 1 unit ini dianalisa sehingga memberikan penjadwalan proyek metode LoB untuk 3 unit. Secara umum langkah-langkah penyusunan penjadwalan proyek dengan LoB adalah sebagai berikut: 1. Membuat WBS dan logika ketergantungan pekerjaan proyek. 2. Membuat barchart dan diagram garis untuk 1 unit. 3. Menganalisa LoB untuk 1 unit dari analisa diagram garis. 4. Membuat Barchart dan menganalisa LoB untuk 3 unit.

4.3.1. WBS Proyek

Tabel 4.1. memberikan data daftar pekerjaan proyek yang terdiri dari uraian pekerjaan dan volume pekerjaan. Jenis Pekerjaan Volume Pekerjaan Satuan Lantai 1 Pekerjaan persiapan - Pembersihan - Bowplank 248,00 110,00 m 2 m 1 Pekerjaan tanah - Galian - Timbunan 52,63 52,63 m 3 m 3 Pekerjaan pondasi - Pondasi setempat - Pondasi lajur - Pondasi tapak tangga 5,72 3,50 5,20 m 3 m 3 m 3 Universitas Sumatera Utara - Rabat beton - Sloof 0,50 4,32 m 3 m 3 Pekerjaan Beton - Kolom kolom praktis - Balok - Plat lantai - Tangga - Plat teras - Meja dapur 5,39 7,33 8,00 2,95 1,16 0,45 m 3 m 3 m 3 m 3 m 3 m 3 Pekerjaan dinding - Pasangan dinding - Plesteran - Acian level beton - Relief minimalis - Batu alam 237,50 435,00 24,00 18,00 9,00 m 2 m 2 m 2 m 2 m 2 Pekerjaan penggantung - Kusen pintu + jendela - Kusen pintu - Kusen jendela - Kusen ventilasi KM - Pintu KM - Hak angin - Finishing 2 2 8 2 2 20 unit unit unit unit unit buah Pekerjaan plafond 112,00 m 2 Pekerjaan pengecatan - Dinding dalam - Dinding luar - Plafond - Kusen, pintu, jendela 98,00 337,00 112,00 39,00 m 2 m 2 m 2 m 2 Pekerjaan atap - Rangka atap - Atap genteng 21,00 21,00 m 2 m 2 Universitas Sumatera Utara - Lisplank 16,00 m 1 Pekerjaan lantai - Pasangan lantai keramik - Pasangan lantai keramik KM - Pasangan dinding keramik KM - Pasangan keramik meja dapur - Plint lantai - Pasangan keramik anak tangga 98,00 6,00 24,00 6,00 96,00 25,30 m 2 m 2 m 2 m 2 m 1 m 2 Sanitary plumbing - Instalasi air - Closet - Tempat cuci piring - Finishing 12 2 2 titik set set Instalasi listrik - Instalasi titik lampu - Instalasi stop kontak - Instalasi TV telepon - Saklar tunggal double - Pipa - Finishing 18 10 2 6 76,00 titik titik titik buah m 1 Halaman - Septictank - Pompa air - Bak penampung air - Carport - Finishing 2 2 2 33,00 unit unit unit m 1 Lantai 2 Pekerjaan beton - Kolom kolom praktis - Ring balok - Plat dak tangki air - Plat level 2,57 1,62 0,80 0,94 m 3 m 3 m 3 m 3 Universitas Sumatera Utara Pekerjaan dinding - Pasangan dinding - Plesteran - Relief minimalis - Batu alam 401,36 682,72 14,00 8,40 m 2 m 2 m 2 m 2 Pekerjaan penggantung - Kusen pintu - Kusen jendela - Kusen ventilasi KM - Pintu KM - Hak angin - Finishing 4 8 2 4 28 unit unit unit unit buah Pekerjaan plafond 122 m 2 Pekerjaan lantai - Pasangan lantai keramik - Pasangan lantai keramik KM - Pasangan dinding keramik KM - Plint lantai 68,00 9,00 30,00 84,00 m 2 m 2 m 2 m 1 Pekerjaan pengecatan - Dinding dalam - Dinding luar - Plafond - Kusen, pintu, jendela 96,00 586,72 122,00 25,00 m 2 m 2 m 2 m 2 Pekerjaan atap - Rangka atap - Atap genteng - Rabung - Lisplank 148,90 148,90 18,00 64,00 m 2 m 2 m 1 m 1 Sanitary plumbing - Instalasi air - Closet - Wastafel 8 2 2 titik set set Universitas Sumatera Utara - Finishing Instalasi listrik - Instalasi titik lampu - Instalasi stop kontak - Saklar hotel tunggal - Saklar double - Bola lampu + fitting 12 8 2 4 12 titik titik set set buah Tabel 4.1. Daftar pekerjaan proyek Dari data daftar pekerjaan ini dimodifikasi berupa penyederhanaan hierarki WBS pada pekerjaan dengan penggunaan sumber daya yang sama. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam menyusun penjadwalan proyek dengan metode LoB. Untuk durasi waktu proyek mengikuti data penjadwalan proyek. Tabel 4.2. memberikan WBS dan durasi proyek. No. Pekerjaan Simbol Kode Tenaga Kerja Durasi Hari 1 Persiapan A A 1 2 Galian B B 2 3 Pondasi C C 17 4 Urugan D D 1 5 Beton Lantai 1 E E 27 6 Dinding Lantai 1 F F 30 7 Penggantung Lantai 1 G G 12 8 Sanitary Plumbing Lantai 1 H H 9 9 Instalasi Listrik Lantai 1 I I 7 10 Beton Lantai 2 J E 11 11 Dinding Lantai 2 K F 28 12 Penggantung Lantai 2 L G 10 13 Sanitary Plumbing Lantai 2 M H 7 14 Instalasi Listrik Lantai 2 N I 4 Universitas Sumatera Utara 15 Atap O O 13 16 Plafond P P 24 17 Lantai Q Q 24 18 Pengecatan R R 24 19 Halaman Finishing S S 15 Tabel 4.2. Data WBS dan durasi waktu item pekerjaan

4.3.2. Logika Ketergantungan Pekerjaan

Logika ketergantungan pekerjaan merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainnya. Dalam menyusun penjadwalan proyek, perlu dibuat hubungan keterkaitan antar item pekerjaan. Penyusunan logika ketergantungan pekerjaan disusun sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan penjadwalan proyek dengan penggunaan sumber daya yang kontinyu untuk unit-unit berulang. Logika ketergantungan pekerjaan proyek diberikan pada Gambar 4.3. berikut. Universitas Sumatera Utara Keterangan: = Ketergantungan pekerjaan = Aliran tenaga kerja Gambar 4.3. Logika ketergantungan pekerjaan dan aliran tenaga kerja Persiapan Galian Pondasi Urugan Beton lantai 1 Dinding lantai 1 Beton lantai 2 Penggantung lantai 1 Dinding lantai 2 Sant. plumbing ln.1 Penggantung lantai 2 Inst. Listrik lantai 1 Sant. Plumbing ln. 2 Inst. Listrik lantai 2 Atap Plafond Lantai keramik Pengecatan Halaman finishing Universitas Sumatera Utara

4.3.3. Penggambaran Diagram LoB

Langkah pertama yang dilakukan adalah memodifikasi barchart dari data penjadwalan proyek dengan menyederhanakan WBS dan perampingan jumlah item pekerjaan Gambar 4.4. dan Gambar 4.5. Selanjutnya dilakukan transfer ke diagram garis terhadap barchart yang baru untuk dilakukan analisa konflik dari penjadwalan proyek Gambar 4.6.. Dari transfer tersebut didapat pekerjaan-pekerjaan yang mengalami konflik ditandai dengan garis produksi yang saling bersilangan. Garis produksi yang mengalami konflik tersebut dilakukan pergeseran sedemian rupa mengikuti logika ketergantungan setiap item pekerjaan pada Gambar 4.3. sehingga tidak lagi terjadi konflik antar item pekerjaan. Hasil penjadwalan ini merupakan penjadwalan proyek metode line of balance LoB untuk 1 unit Gambar 4.7. Langkah selanjutnya adalah dari LoB 1 unit tersebut dianalisa untuk mendapatkan LoB 3 unit, sebagai sampel jumlah unit rumah yang akan dibangun. Gambar 4.8. merupakan barchart untuk 3 unit yang disusun berdasarkan barchart untuk 1 unit. Dari barchart ini dilakukan transfer ke diagram garis terlebih dahulu pada Gambar 4.9. dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa terjadinya work break hampir disetiap item pekerjaan, untuk menghilangkan work break tersebut maka dilakukan analisis dengan metode LoB. Pembuatan LoB untuk 3 unit dilakukan dengan cara perpanjangan garis produksi, dengan syarat tidak adanya garis produksi yang saling berpotongan yang berarti tidak ada pekerjaan-pekerjaan dengan penggunaan sumber daya yang sama dilakukan secara bersamaan. Teknik menyusun penjadwalan proyek multi unit metode LoB dilakukan dengan merekayasa perpindahan kelompok pekerja pada pekerjaan-pekerjaan berulang, pertama diatur mengikuti jadwal satu unit rumah, Universitas Sumatera Utara selanjutnya diatur dengan aturan kelompok pekerja bisa berpindah dari satu unit ke unit berikutnya setelah kelompok ini menyelesaikan pekerjaannya diunit rumah sebelumnya. Ada dua teknik perhitungan dalam LoB yaitu perhitungan maju dan perhitungan mundur. Perhitungan maju digunakan jika durasi waktu pekerjaan pendahulu successor lebih kecil atau sama dengan durasi waktu pekerjaan yang mengikuti predecessor. Contohnya pekerjaan galian tanah pondasi B memiliki durasi waktu 2 hari sedangkan pekerjaan predecessor-nya yaitu pekerjaan pondasi C memiliki durasi waktu 17 hari, maka pekerjaan pondasi bisa langsung dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah pondasi dilakukan pada rumah pertama atau penarikan garis produksi bisa berdasarkan titik kontrol unit pertama. Untuk perhitungan mundur dilakukan jika durasi waktu pekerjaan pendahulu successor lebih besar dari durasi waktu pekerjaan yang mengikuti predecessor. Contohnya pekerjaan pondasi C memiliki durasi waktu 17 hari sedangkan pekerjaan predecessor-nya yaitu pekerjaan urugan D memiliki durasi waktu 1 hari, maka harus diketahui terlebih dahulu waktu penyelesaian pekerjaan pondasi untuk unit terakhir dalam hal kasus unit ke-3, baru kemudian bisa ditarik garis produksi untuk pekerjaan urugan berdasarkan titik kontrol unit terakhir. Hasil penjadwalan proyek dengan metode LoB dapat dilihat pada Gambar 4.10. diperoleh lamanya durasi waktu untuk membuat 3 unit rumah couple adalah 58 minggu dengan penggunaan tenaga kerja tak terputus kontinyu. Dan pada minggu ke-52 telah bisa dilakukan serah terima untuk unit pertama delivery order, dan berlanjut tiap 3 minggu untuk unit berikutnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

4.4. Penjadwalan Proyek Precedence Diagram Method PDM