4.4. Penjadwalan Proyek Precedence Diagram Method PDM
PDM merupakan penjadwalan proyek yang berbentuk diagram jaringan. Adapaun langkah-langkah penyusunan penjadwalan proyek dengan PDM adalah:
1. Mentransfer penjadwalan proyek LoB ke barchart untuk mendapatkan
hubungan ketergantungan antar pekerjaan. 2.
Melakukan perhitungan kedepan untuk mendapatkan Earliest Start ES dan Earliest Finish EF.
3. Melakukan perhitungan kebelakang untuk mendapatkan Latest Start LS
dan Latest Finish LF. 4.
Menyusun data ES, EF, LS, LF untuk mendapatkan pekerjaan kritis. 5.
Membuat diagram preseden untuk 3 unit.
4.4.1. Logika Ketergantungan Pekerjaan
Sebelum menyusun penjadwalan proyek, perlu diketahui urutan pekerjaan proyek untuk mengetahui hubungan keterkaitan antar item pekerjaan. Logika
ketergantungan proyek diberikan pada Tabel 4.3.
No. Pekerjaan
Simbol Tergantung Overlap
Durasi Jenis LT Hari
1 Persiapan
A START
- -
3 2
Galian B
A STS
+1 6
3 Pondasi
C B
STS +2
51 4
Urugan D
C FTF
3 5
Beton Lantai 1 E
D STS
+1 81
6 Dinding Lantai 1
F E
STS +4
90 7
Penggantung Lantai 1 G
F FTF
36 8
Sanitary Plumbing Lantai 1 H
F FTF
27
Universitas Sumatera Utara
9 Instalasi Listrik Lantai 1
I F
FTF 21
10 Beton Lantai 2 J
E FTS
33 11 Dinding Lantai 2
K J
STS +7
84 12 Penggantung Lantai 2
L G
FTS 30
K FTF
30 13 Sanitary Plumbing Lantai 2
M H
FTS 21
K FTF
+1 21
14 Instalasi Listrik Lantai 2 N
I FTS
12 K
FTF +1
12 15 Pekerjaan Atap
O K
FTF 39
16 Plafond P
O FTS -10
72 17 Pekerjaan Lantai
Q P
STS +1
72 18 Pekerjaan Pengecatan
R P
FTF +1
42 19 Pekerjaan Halaman Finishing
S R
STS 45
Tabel 4.3. Logika ketergantungan
4.4.2. Perhitungan Ke Depan ES EF
Untuk mendapatkan nilai Earliest Start ES dan Earliest Finish EF dilakukan perhitungan kedepan dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan A, ES
A
= 0; sedangkan EF
A
= ES
A
+ durasi A = 0 + 3 = 3.
Kegiatan B, ES
B
= 1, didapat dari ES kegiatan A + LT = 0 + 1 = 1; sedangkan EF
B
= ES
B
+ Durasi B = 1 + 6 = 7.
Kegiatan C, ES
C
= 3, didapat dari ES kegiatan B + LT = 1 + 2 = 3; sedangkan EF
C
= ES
C
+ Durasi C = 3 + 51 = 54.
Kegiatan D, EF
D
= 54, didapat dari EF kegiatan C; sedangkan ES
D
= EF
D
– Durasi D = 54 - 3 = 51.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan E, ES
E
= 52, didapat dari ES kegiatan D + LT = 51 + 1 = 52; sedangkan EF
E
= ES
E
+ Durasi E = 52 + 81 = 133.
Kegiatan F, ES
F
= 56, didapat dari ES kegiatan E + LT = 52 + 4 = 56; sedangkan EF
F
= ES
F
+ Durasi F = 56 + 90 = 146.
Kegiatan G, EF
G
= 146, didapat dari EF kegiatan F; sedangkan ES
G
= EF
G
– Durasi G = 146 - 36 = 110.
Kegiatan H, EF
H
= 146, didapat dari EF kegiatan F; sedangkan ES
H
= EF
H
– Durasi H = 146 - 27 = 119.
Kegiatan I, EF
I
= 146, didapat dari EF kegiatan F; sedangkan ES
I
= EF
I
– Durasi I = 146 - 21 = 125.
Kegiatan J, ES
J
= 133, didapat dari EF kegiatan E; sedangkan EF
J
= ES
J
+ Durasi J = 133 + 33 = 166.
Kegiatan K, ES
K
= 140, didapat dari ES kegiatan J + LT = 133 + 7 = 140; sedangkan EF
K
= ES
K
+ Durasi K = 140 + 84 = 224.
Kegiatan L, Diperoleh dengan membandingkan nilai terbesar antara:
- ES
L
= 146, didapat dari EF kegiatan G; sedangkan EF
L
= ES
L
+ Durasi L = 146 + 30 = 176.
- EF
L
= 230, didapat dari EF kegiatan K; sedangkan ES
L
= EF
L
– Durasi L = 230
– 30 = 200.
Kegiatan M, Diperoleh dengan membandingkan nilai terbesar antara:
- ES
M
= 146, didapat dari EF kegiatan H; sedangkan EF
M
= ES
M
+ Durasi M = 146 + 21 = 167.
- EF
M
= 231, didapat dari EF kegiatan K + LT = 230 + 1 = 231; sedangkan ES
M
= EF
M
– Durasi M = 231 – 21 = 210.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan N, Diperoleh dengan membandingkan nilai terbesar antara:
- ES
N
= 146, didapat dari EF kegiatan I; sedangkan EF
N
= ES
N
+ Durasi N = 146 + 12 = 158.
- EF
N
= 231, didapat dari EF kegiatan K + LT = 230 + 1 = 231; sedangkan ES
N
= EF
N
– Durasi N = 231 – 12 = 219.
Kegiatan O, EF
O
= 224, didapat dari EF kegiatan K; sedangkan ES
O
= EF
O
– Durasi O = 224 – 39 = 185.
Kegiatan P, ES
P
= 214, didapat dari EF kegiatan O + LT = 224 + -10 = 214; sedangkan EF
P
= ES
P
+ Durasi P = 214 + 72 = 286.
Kegiatan Q: ES
Q
= 215, didapat dari ES kegiatan P + LT = 214 + 1 = 215; sedangkan EF
Q
= ES
Q
+ Durasi Q = 215 + 72 = 287.
Kegiatan R: EF
R
= 287, didapat dari EF kegiatan P + LT = 286 + 1 = 287; sedangkan ES
R
= EF
R
– Durasi R = 287 – 42 = 245.
Kegiatan S, ES
S
= 245, didapat dari ES kegiatan R; sedangkan EF
S
= ES
S
+ Durasi S = 245 + 45 = 290.
Kegiatan Finish, diperoleh dengan membandingkan nilai terbesar antara
EF
J
, EF
L
, EF
M
, EF
N
, EF
Q
, EF
S
yaitu 290.
No. Pekerjaan
ES Durasi
EF Hari
1 A
3 3
2 B
1 6
7 3
C 3
51 54
4 D
51 3
54 5
E 52
81 133
6 F
56 90
146 7
G 110
36 146
Universitas Sumatera Utara
8 H
119 27
146 9
I 125
21 146
10 J
133 33
166 11
K 140
84 224
12 L
194 30
224 13
M 204
21 225
14 N
213 12
225 15
O 185
39 224
16 P
214 72
286 17
Q 215
72 287
18 R
245 42
287 19
S 245
45 290
Tabel 4.4. Perhitungan ke depan ES dan EF
4.4.3. Perhitungan Ke Belakang LS LF
Untuk mendapatkan nilai Latest Start LS dan Latest Finish LF dilakukan perhitungan kebelakang dengan urutan sebagai berikut:
Kegiatan S, LF
S
= 290, didapat dari LF
finish
; sedangkan LS
S
= LF
S
– Durasi S = 290
– 45 = 245.
Kegiatan Q, LF
Q
= 290, didapat dari LF
finish
; sedangkan LS
Q
= LF
Q
– Durasi Q = 290
– 72 = 218.
Kegiatan N, LF
N
= 290, didapat dari LF
finish
; sedangkan LS
N
= LF
N
– Durasi N = 290
– 12 = 278.
Kegiatan M, LF
M
= 290, didapat dari LF
finish
; sedangkan LS
M
= LF
M
– Durasi M = 290
– 21 = 269.
Kegiatan L, LF
L
= 290, didapat dari LF
finish
; sedangkan LS
L
= LF
L
– Durasi L = 290
– 30 = 260.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan R, LS
R
= 245, didapat dari LS kegiatan S; sedangkan LF
R
= LS
R
+ Durasi R = 245 + 42 = 287.
Kegiatan P, Diperoleh dengan membandingkan nilai terkecil antara:
- LF
P
= 286, didapat dari LF kegiatan R – LT = 287 – 1 = 286;
sedangkan LS
P
= LF
P
– Durasi P = 286 – 72 = 214. -
LS
P
= 286, didapat dari LS kegiatan Q – LT = 218 – 1 = 217;
sedangkan LF
P
= LS
P
+ Durasi P = 218 + 72 = 290.
Kegiatan O, LF
O
= 224, didapat dari LS kegiatan P – LT = 214 – -10 =
224; sedangkan LS
O
= LF
O
– Durasi O = 224 – 39 = 185.
Kegiatan K, Diperoleh dengan membandingkan nilai terkecil antara:
- LF
K
= 224, didapat dari LF kegiatan O; sedangkan LS
K
= LF
K
– Durasi K = 224
– 84 = 140. -
LF
K
= 289, didapat dari LF kegiatan N – LT = 290 – 1 = 289;
sedangkan LS
K
= LF
K
– Durasi K = 289 – 84 = 205. -
LF
K
= 289, didapat dari LF kegiatan M – LT = 290 – 1 = 289;
sedangkan LS
K
= LF
K
– Durasi K = 289 – 84 = 205. -
LF
K
= 290, didapat dari LF kegiatan L; sedangkan LS
K
= LF
K
– Durasi K = 290
– 84 = 206.
Kegiatan J, LS
J
= 133, didapat dari LS kegiatan K - LT = 140 – 7 = 133;
sedangkan LF
J
= LS
J
+ Durasi J = 133 – 33 = 166.
Kegiatan I, LF
I
= 278, didapat dari LS kegiatan N = 278; sedangkan LS
I
= LF
I
– Durasi I = 278 – 21 = 257.
Kegiatan H, LF
H
= 269, didapat dari LS kegiatan M = 269; sedangkan LS
H
= LF
H
– Durasi H = 269 – 27 = 242.
Universitas Sumatera Utara
Kegiatan G, LF
G
= 260, didapat dari LS kegiatan L = 160; sedangkan LS
G
= LF
G
– Durasi G = 260 – 36 = 224.
Kegiatan F, Diperoleh dengan membandingkan nilai terkecil antara:
- LF
F
= 278, didapat dari LF kegiatan I; sedangkan LS
F
= LF
F
- Durasi F = 278 + 90 = 188.
- LF
F
= 269, didapat dari LF kegiatan H; sedangkan LS
F
= LF
F
- Durasi F = 269 + 90 = 179.
- LF
F
= 260, didapat dari LF kegiatan G; sedangkan LS
F
= LF
F
- Durasi F = 260 + 90 = 170.
Kegiatan E, LF
E
= 133, didapat dari LS kegiatan J = 133; sedangkan LS
E
= LF
E
– Durasi E = 133 – 81 = 52.
Kegiatan D, LS
D
= 51, didapat dari LS kegiatan E – LT = 52 – 1 = 51;
sedangkan LF
D
= LS
D
+ Durasi D = 51 – 3 = 54.
Kegiatan C, LF
C
= 54, didapat dari LF kegiatan D; sedangkan LS
C
= LF
C
– Durasi C = 54 – 51 = 3.
Kegiatan B, LS
B
= 1, didapat dari LS kegiatan C – LT = 3 – 2 = 1;
sedangkan LF
B
= LS
B
+ Durasi B = 1 + 6 = 7.
Kegiatan A, LS
A
= 0, didapat dari LS kegiatan B – LT = 1 – 1 = 0;
sedangkan LF
A
= LS
A
+ Durasi A = 0 + 3 = 3.
No. Pekerjaan
LF Durasi
LS Hari
1 S
245 45
290 2
Q 218
72 290
3 N
278 12
290 4
M 269
21 290
Universitas Sumatera Utara
5 L
260 30
290 6
R 245
42 287
7 P
214 72
286 8
O 185
39 224
9 K
140 84
224 10
J 133
33 166
11 I
257 21
146 12
H 242
27 146
13 G
224 36
146 14
F 170
90 260
15 E
52 81
133 16
D 51
3 54
17 C
3 51
54 18
B 1
6 7
19 A
3 3
Tabel 4.5. Perhitungan ke belakang LS dan LF
4.4.4. Hitungan Pekerjaan Kritis
Jalur kritis ditandai dengan keadaan berikut:
Earliest Start ES = Latest Start LS
Earliest Finish EF = Latest Finish LF
Kegiatan ES
EF LS
LF D
LF - ES Status
A 3
3 3
3 KRITIS
B 1
7 1
7 6
6 KRITIS
C 3
54 3
54 51
51 KRITIS
D 51
54 51
54 3
3 KRITIS
E 52
133 52
133 81
81 KRITIS
F 56
146 170
260 90
104 G
110 146
224 260
36 150
Universitas Sumatera Utara
H 119
146 242
269 27
150 I
125 146
257 278
21 153
J 133
166 133
166 33
33 KRITIS
K 140
224 140
224 84
84 KRITIS
L 194
224 260
290 30
96 M
204 225
269 290
21 86
N 213
225 278
290 12
77 O
185 224
185 224
39 39
KRITIS P
214 286
214 286
72 72
KRITIS Q
215 287
218 290
72 75
R 245
287 245
287 42
42 KRITIS
S 245
290 245
290 45
45 KRITIS
Tabel 4.6. Hitungan kegiatan kritis
4.4.5. Penggambaran Diagram Preseden
Dari penjadwalan proyek metode LoB dibuat kembali ke barchart untuk memperlihatkan hubungan ketergantungan antar pekerjaan yang lebih jelas, baru
kemudian dibuat diagram presedennya PDM untuk masing-masing pekerjaan yang menampilkan data kegiatan, durasi, dan hubungan keterkaitan antar kegiatan.
Kemudian masukkan nilai ES dan EF dari hasil perhitungan ke depan dan nilai LS dan LF dari hasil perhitungan ke belakang. Selanjutnya untuk mendapatkan kegiatan
kritis ditandai dengan nilai ES sama dengan LS dan nilai LS sama dengan LF, maka diperoleh kegiatan kritis pada penjadwalan ini adalah kegiatan A-B-C-D-E-J-K-O-R-
S. Diagram preseden yang dibuat dari hasil perhitungan ini merupakan
penjadwalan untuk 3 unit rumah couple. Gambar 4.12. adalah hasil penjadwalan proyek menggunakan PDM untuk 3 unit. Penjadwalan proyek yang dilakukan
Universitas Sumatera Utara
dengan metode PDM ini merupakan transfer dari penjadwalan proyek metode LoB sehingga mampu memberikan penjadwalan proyek dengan penggunaan sumber daya
yang tak terputus kontinyu. Diperoleh durasi waktu untuk 3 unit rumah adalah 58 minggu, akan tetapi waktu penyelesaian untuk per unit tidak terlihat pada
penjadwalan sehingga waktu delivery order per unit tidak bisa ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
4.5. Perbandingan Penjadwalan Proyek Metode LoB Dan PDM