BAB IV RESTORATIVE JUSTICE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN
SENGKETA PADA ANAK YANG BERKONFLIK DENGAN HUKUM STUDI HUKUM PUTUSAN PENGADILAN NEGERI MEDAN
NO.2209Pid.B2012PN.Mdn.
A. Kasus
Pada bagian ini, penulis akan mengemukakan tiga contoh kasus yang telah berkekuatan hukum tetap mengenai kejahatan yang terjadi di wilayah Peradilan
Negeri Medan dan Pengadilan Negeri Stabat.
1. Putusan bernomor register No.2.235Pid.B2012PN.Mdn a. Kasus Posisi
Niat untuk melakukan kejahatan merupakan kejahatan awal yang dilakukan oleh Ananda Hasianta Hutabarat dan Feri untuk mengambil
barang milik Adi Susanto Kemudian pada hari Sabtu tanggal 16 Juni 2012 sekitar pukul 04.00 wib,
Feri mengajak Ananda Hasian Hutabarat ke rumah Adi Susanto yang bertempat di Jalan Jamin Ginting No.13 LK III Kel.Simpang Selayang
Kec. Medan Tuntungan Lalu Feri mencongkel pintu dapur rumah Adi Susanto hingga rusak
Saat berhasil merusak, Ananda Hasianta Hutabarat masuk ke dalam rumah dan mengambil uang tunai sebesar Rp. 50.000,-lima puluh ribu
rupiah dan 3tiga unit Handphone masing-masing dengan merk Nokia X201, Nokia C203, dan Nokia 1208 sedangkan Feri menungu di luar
rumah Adi Susanto
Setelah barang tersebut berhasil diambil, lalu Ananda Hasian Hutabarat segera keluar dari rumah, namun ketika hendak keluar, Jemson Sitinjak
yaitu karyawan Adi Susanto melihat Ananda Hasian Hutabarat. Kemudian Ananda Hasian Hutabarat mengancam Jmeson Sitinjak
dengan menodongkan pisau ke arah wajahnya sambil mengatakan “jangan macam-macam kubunuh kau nanti, sempat kau ngomong mati
kau ku buat” sehingga Jemson Sitinjak diam ketakutan dan membiarkan Ananda Hasianta Hutabarat pergi.
Ananda Hasianta Hutabarat pun keluar dari rumah dan menjumpai Feri lalu menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 50.000,-lima puluh ribu
rupiah dan 3tiga unit Handphone masing-masing dengan merk Nokia X201, Nokia C203, dan Nokia 1208 kepada Feri.
Kemudian Feri mengantar Ananda Hasianta Hutabarat pulang ke rumah, dan akibat perbuatan tersebut Adi Susanto mengalami kerugian yang
seluruhnya ditaksir sebesar Rp.4.000.000,-empat juta rupiah.
b. Dakwaan Pertama
Pasal 365 ayat 2 ke-1, 2 dan 3 KUHP
c. Dakwaan Kedua
Pasal 363 ayat 1 ke-3, 4 dan 5 KUHP
d. Tuntutan Jaksa
Jaksa Penuntut Umum menyatakan agar Ananda Hasianta Hutabarat dinyatakan terbukti bersalah melakukan kejahatan tindak pidana pencurian
dengan kekerasan sebagaimana dalam Dakwaan Petama. Hakim hendaknya:
1 Menyatakan terdakwa Ananda Hasianta Hutabarat bersalah melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan sebagaimana diatur dalam
pasal 365 ayat 2 ke-1, 2 dan 3 KUHP sesuai dalam dakwaan pertama.
2 Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Ananda Hasianta Hutabarat dengan pidana penjara selama 06 enam bulan dikurangi masa
tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan, dan seterusnya.
e. Pengadilan Negeri
Hakim yang mengadili perkara ini dalam putusannya memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut:
Oleh Jaksa Penuntut Umum, Ananda Hasianta Hutabarat didakwa melakukan kejahatan tindak pidana pencurian dengan kekerasan
Dakwaan Pertama pasal 365 ayat 2 ke-1, 2 dan 3 KUHP. Terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah
melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan Pertama. Selanjutnya hakim memberikan putusannya sebagai berikut:
1 Menyatakan terdakwa: ANANDA HASIANTA tersebut di atas telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pencurian dengan Kekerasan”. 2 Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 2dua bulan. 3 Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
4 Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan. 5 Membebankan biaya perkara ini kepada terdakwa sebesar Rp.1.000,-
seribu rupiah.
b. Putusan bernomor register No.589Pid.Sus.A2012PN.Stb. a. Kasus Posisi
Memiliki Narkotika merupakan suatu perbuatan melawan hukum. Hal inilah yang dilakukan oleh Ali Yusman alias Aal, ketika pada hari Selasa
tanggal 29 Mei 2012 sekira pukul 10.00 wib, Ali Yusman alias Aal bertemu dengan Feri Ganda Putra di dalam Lapas Tanjung Pura, dan saat
itulah Ali Yusman alias Aal meminta tolong kepada Feri Ganda Putra untuk membelikan shabu-shabu dari luar dan dia pun mau setelah Ali
Yusman alias Aal memeberikan uang sebesar Rp.400.000,-empat ratus ribu rupiah.
Kemudian Feri Ganda Putra keluar dari Lapas Tanjung Pura dan berhasil membeli shabu-shabu tersebut
Shabu-shabu tersebut lalu diberikan Feri Ganda kepada Ali Yusman alias Aal setelah kembali lagi ke Lapas Tanjung Pura sekira pukul 11.00 wib.
Setelah shabu-shabu tersebut diterima, rencananya akan dibawa keruangan Sel Kamar 3b oleh Ali Yusman alias Aal. Namun sebelum
masuk ke ruangan, Ali Yusman alias Aal ditangkap oleh Mhd.Jahari Sitepu SH, Msi Kepala Rutan Tanjung Pura dan Kamaruddin Manik
Kepala kesatuan Pengamanan Rutan Tanjung Pura
Kemudian Ali Yusman alias Aal dan Feri Ganda Putra dibawa ke Polres Langkat beserta 1satu paket kecil Narkotika jenis shabu-shabu, 1satu
buah kotak rokok Galan Mild, 1satu batang rokok Galan Mild, 1satu buah permen kiss dan 1satu buah bungkus permen kiss guna
pemeriksaan lebih lanjut
b. Dakwaan Pertama
Pasal 114 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentan Narkotika Jo Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun
1997 tentang Pengadilan Anak
c. Dakwaan Kedua
Pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika Jo Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun
1997 tentang Pengadilan Anak
d. Tuntutan Jaksa
Jaksa Penuntut Umum menyatakan agar Ali Yusman alias Aal dinyatakan terbukti bersalah melakukan kejahatan tindak pidana “Tanpa hak
dengan sengaja memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman” sebagaimana dalam Dakwaan Kedua. Hakim hendaknya:
1 Menyatakan Terdakwa Ali Yusman alias Aal bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan,
menguasai Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu bukan tanaman, sebagaimana diatur dan diancam dalam pasal 112 Undang-Undang
Republik Indonesia No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan Kedua;
2 Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Ali Yusman alias Aal dengan pidana penjara selama 5lima tahun dan 2dua bulan dikurangan
selama terdakwa berada dalam tahanan, dengan perintah tetap ditahan dan denda sebesar Rp.1.000.000.000,-satu milyar rupiah subsidair
6enam bulan penjara; dan seterusnya.
e. Pengadilan Negeri
Hakim yang mengadili perkara ini dalam putusannya memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut:
Oleh Jaksa Penuntut Umum, Ali Yusman alias Aal didakwa melakukan kejahatan tindak pidana “Tanpa hak dengan sengaja memiliki Narkotika
Golongan I bukan tanaman” Dakwaan Kedua Pasal 112 Ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.35 Tahun 2009 tentang
Narkotika Jo Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak.
Terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan terbukti bersalah melakukan tindak pidana yang didakwakan dalam dakwaan Kedua.
Selanjutnya hakim memberikan putusannya sebagai berikut: 1 Menyatakan Terdakwa Ali Yusman alias Aal telah terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Tanpa hak dengan sengaja memiliki Narkotika Golongan I bukan tanaman jenis
sabu-sabu”.
2 Menjatuhkan pidna terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 2dua tahun dan denda sebesar
Rp.800.000.000,-delapan ratus juta rupiah dengan ketentuan apabila dend tersebut tidak dibayar maka diganti dengan wajib latihan kerja
selama 30tiga puluh hari; 3 Menetapkan masa penahanan yang yang telah dijalani pleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana ynag dijatuhkan; 4 Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5 Menetapkan barang bukti berupa: - 1satu paket kecil Narkotika jenis sabu-sabu
- 1satu buah kotak rokok Galan Mild - 1satu batang rokok Galan Mild
- 1satu buah permen kiss - 1satu bungkus permen kiss
Dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk dipergunakan dalam perkara atas nama terdakwa Feri Ganda Putra;
7 Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.1.000,- seribu rupiah;
C. Putusan bernomor register 2209Pid.B2012PN.Mdn a. Kasus Posisi