B.1. Putusan No.2.235Pid.B2012PN.Mdn selanjutnya disebut Kasus
I Pada kasus ini, Terdakwa didakwa melanggar Pasal 365 ayat 2 ke-1,2
dan 3 KUHP yang mana unsur – unsurnya sebagai berikut:
1. Unsur ke-1 : Pencurian
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan Pencurian sebagaimana dimaksud di dalam Pasal 362 KUHPidana adalah mengambil sesuatu
barang yang sebagian atau seluruhnya milik orang lain dengan maksud
untuk memiliki barang tersebut dengan melawan hak;
Menimbang bahwa tindakan terdakwa Ananda yang mengambil barang berupa Hp dan uang tunai tersebut memang dimaksudkan untuk dimiliki
secara melawan hukum karena sipemilik Hp tidak tahu terdakwa mengambil barang tersebut, dengan demikina unsur ke-1 satu Pencurian
telah terpenuhi; 2.
Unsur ke-2 : Yang didahului, disertai, atau diikuti dengan kekerasan atau anacaman kekerasan, terhadap orang dengan makasud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan diri, atau untuk
tetap menguasai barang yang dicurinya;
Menimbang bahwa kekerasan yang dimaksud dalam perkara ini dilakukan terhadap orang dengan tujuan untuk mempersiapkan atau memudahkan
perbuatan pencurian tersebut;
Menimbang bahwa saksi Jemson Sitinjak yang keterangannya di BAP Penyidik dibacakan menerangkan bahwa ketika ia bangun tidur dan
seketika melihat terdakwa Ananda telah berdiri di dekat pintu, lalu terdakwa menodongkan pisau ke wajah saksi sambil mengeluarkan kata-
kata “jangan macam-macam kubunuh kau, sempat kau ngomong mati kau kubuat”; Bahwa tindakan yang dilakukan terdakwa tersebut membuat
saksi yang juga masih berumur setara terdakwa menjadi takut dan diam serta membiarkan terdakwa keluar dari rumah; Bahwa terdakwa masuk ke
rumah saksi Adi Susanto tersebut adalah meakukan pencurian dan terdakwa Ananda melakukan kekerasan terhadap Jemson Sitinjak adalah
untuk memudahkan ia melarikan diri; Bahwa keterangan yang diberikan oleh saksi tersebut pun dibenarkan oleh terdakwa; sehingga dua alat bukti
yaitu keterangan saksi dan keterangan terdakwa sudah membuktikan dan memeberi keyakinan kepada Hakim bahwa unsur kedua inipun telah
terpenuhi;
3. Unsur ke-3: Yang dilakukan pada waktu malam didalam sebuah
rumah atau perkarangan tertutup yang bada rumahnya:
Menimbang bahwa fakta yang teringkap dipersidangan dari keterangan saksi Adi Susanto, Jemson Sitinjak dan keterangan terdakwa Ananda
Hasianta. Bahwa benar terdakwa masuk kerumah saksi Adi Susanto yang terletak di jalan Jamin Ginting No. 13 Lk.iii Kel. Simpang Selayang
adalah sekitar pukul 04.00 Wib dan rumah dalam keadaan tertutup
pintunya, lalu Terdakwa merusak atau membongkar pintu belakang rumah
hingga rusak agar Terdakwa dapat masuk kedalamnya. 4.
Unsur ke-3 : Yang dilakukan oleh dua orang yng bersama-sama atau lebih jika masuk ke dalam ke tempat melakukan kejahatan dengan
jalan membongkar atau memanjat atau dengan memakai anak kunci palsu, perintah palsu atau jabatan palsu;
Menimbang bahwa pada uraian unsur ketiga telah dipertimbangkan dan telah terpenuhi dari perbuatan terdakwa bahwasanya terdakwa dapat
masuk ke dalam rumah saksi korban Adi Susanto adalah setelah Feri membongkar pintu, lalu setelah papan pintu terbuka terdakwa masuk dan
mengambil barang berupa Hp dan uang. Bahwa dengan terpenuhinya salah satu perbuatan yang dirumuskan limitatip dalam unsur ke empat tersebut
maka unsur ke empat pun telah terpenuhi sehingga perbuatan lainnya tidak lagi urgen untuk dipertimbangkan. Dengan demikian seluruh unsur-unsur
yang terkandungdi dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana diatur dan diancam dlam Pasal 365 ayat 2 ke 1,2 dan 3 KUHP telah
terpenuhi seluruhnya;
B.2. Putusan No.589Pid.Sus.APN.Stb selanjutnya disebut kasus II
Pada kasus ini, Terdakwa didakwa melanggar pasal 112 ayat 1 Undang- Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Undang-
Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak yang unsur-unsurnya sebagai berikut:
1. Unsur ke-1: Setiap Orang