46 spesialis dengan keahlian komunikasinya membentuk bagian humas. Dimana
para konsultan komunikasi memberikan saran kepada manajemen, dan berbagai macam buku serta penerbitan media berkala membahas teknik-teknik
komunikasi maju. Moore, 2004 :88 Selain itu biasanya sebelum peluncuran produk-produk atau promosi hotel
yang baru, biasanya PR di Le Beringin Hotel Salatiga mengadakan pemberitahuan melalui rapat harian kepada seluruh departement dengan
adanya program baru yang beliau rancang. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan yang beliau rancang untuk kedepannya diketahui oleh seluruh
departement dan karyawan di Le Beringin Hotel Salatiga, sehingga tidak ada kesalahan informasi yang diberikan dari pihak Le Beringin Hotel Salatiga
kepada masyarakat. Hal tersebut merupakan wujud dari komunikasi internal yang dilakukan oleh PR di Le Beringin Hotel Salatiga. Dimana kembali
kepada fungsi dari komunikasi internal itu sendiri adalah “Mengusahakan agar para karyawan mengetahui apa yang sedang dipikirkan manajeman dan
mengusahakan agar manajemen mengetahui apa yang dipikirkan karyawan.” Moore, 2004:87. Karena komunikasi dengan karyawan merupakan kunci
utama suksesnya program humas modern. Terhadap adanya perubahan nama dari Hotel Beringin menjadi Le
Beringin Hotel Salatiga, PR di Le Beringin Hotel Salatiga mempunyai fungsi dan peran yang bermacam-macam, antara lain:
5.1.1 Peran PR sebagai Penasehat Ahli
Expert Prescriber
Sesuai dengan teori yang penulis dapatkan menurut Dozier dan Broom 2000:20 tentang bagaimana seorang PR berperan sebagai seorang
Penasehat Ahli
Expert Prescriber
dapat dikatakan bahwa PR di Le Beringin Hotel Salatiga belum berperan dengan baik sebagai seorang
penasehat ahli. Hal tersebut dikarenakan sampai saat ini masih terjadi permasalahan tentang banyaknya masyarakat yang masih kurang mengerti
tentang adanya perubahan nama dari Hotel Beringin menjadi Le Beringin Hotel Salatiga, dan PR di Le Beringin Hotel Salatiga belum menemukan
47 jalan keluar untuk menanggapi permasalahan tersebut. Seorang penasehat
ahli merupakan seorang praktisi PR yang berpengalaman dan memiliki kemampuan yang tinggi harus dapat mencarikan solusi yang tepat dalam
permasalahan ini DozierBroom, 2000:20, tetapi pada kenyataannya dalam jangka waktu 2006 sampai sekarang PR di Le Beringin Hotel Salatiga
belum menemukan solusi yang tepat untuk membangun pengenalan nama Hotel yang baru kepada masyarakat. Melalui hasil wawancara terhadap
konsumen di Le Beringin Hotel Salatiga, terlihat dari 20 orang yang diwawancarai 9 dari mereka masih belum mengetahui bahwa Hotel ini
pernah mengalami perubahan nama dari Hotel Beringin menjadi Le Beringin Hotel Salatiga. Terlihat juga dari hasil wawancara yang dilakukan kepada
Bapak Prasetyo selaku PR di Le Beringin Hotel Salatiga :
“Kesulitannya yang kami alami ada dalam pengenalan nama yang baru
kepada masyarakat dari Hotel Beringin menjadi Le Beringin Hotel Salatiga, karena sejak tahun 1969 sampai sekarang itu kan sudah terlalu lama, jadi yang
ada dipikiran masyarakat itu adalah Beringin Hotel, dan jangka waktu dari 2006 ke 2012 ini masih cukup sebentar jadi sangat lah susah untuk mengenalkan nama
yang baru kepada masyarakat. Mungkin orang-orang yang tau nama Le Beringin Hotel Salatiga adalah orang-orang luar kota, tetapi orang-orang yang asli
Salatiga masih taunya Beringin Hotel. Dan yang mengetahui Le Beringin Hotel Salatiga biasanya
pendatang baru dari luar kota.”, jelas Bapak Prasetyo pada wawancara tanggal 26 Juni 2012.
Sesuai dengan pernyataan yang dikatakan oleh Bapak Prasetyo, beliau mengaku bahwa masih merasa kesulitan dan terjadi
Miss Understanding
dalam pengenalan nama yang baru kepada masyarakat. Dari wawancara terhadap konsumen di Le Beringin Hotel Salatiga, dapat terlihat bahwa
orang-orang yang sudah lama berkunjung di Le Beringin Hotel Salatiga tetap menyebutnya sebagai Hotel Beringin, dan orang-orang pendatang baru
dari luar kota mereka menyebut Hotel tersebut sebagai Le Beringin Hotel Salatiga, karena mereka pertama kali mengetahui keberadaan hotel ini
sebagai Le Beringin Hotel Salatiga dan tidak mengetahui bahwa dulunya hotel ini bernama Hotel Beringin. Hal tersebut terjadi karena, PR di Le
Beringin Hotel Salatiga sebelumnya jarang melakukan kontak dengan masyarakat. Biasanya PR di Le Beringin Hotel Salatiga melakukan kontak
48 dengan masyarakat hanya dalam event-event atau waktu-waktu tertentu saja
sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Sedangkan didalam pengenalan produk yang baru kontak dengan konsumen semestinya
dilakukan secara terus menerus, karena dapat menjadi sarana meningkatkan ingatan konsumen pada nama suatu institusi meskipun keberhasilannya
membutuhkan waktu yang lama. Peningkatan kesadaran merek ke tahap yang lebih kuat dari kondisi tidak dikenal
unaware
membutuhkan waktu dan proses yang panjang serta usaha yang keras dari perusahaan untuk
memperkuat identitasnya Simamora, 2001:52.
5.1.2 Peran PR sebagai Fasilitator Komunikasi