50 memberitahu atau mengubah sikap, pendapat, atau perilaku baik langsung
maupun tidak langsung. Sebagai seorang Fasilitator Komunikasi dalam meningkatkan
Brand Awareness
terhadap pengenalan nama yang baru kepada masyarakat, PR berusaha melakukan komunikasi yang baik dengan
konsumen dan para pengunjung, agar mendapatkan umpan balik yang baik dari konsumen.
Dengan pelayanan yang baik dapat menjadikan konsumen menjadi puas, dan selalu teringat dengan keramahtamahan yang diberikan oleh
Karyawan di Le Beringin Hotel Salatiga. Imbasnya akan terasa dengan jumlah pengunjung yang banyak akan membantu PR dalam membangun
pengenalan nama yang baru kepada masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan teori Model Proses Komunikasi Nugroho 2008:242, dimana komunikasi
terjadi dalam hubungan pengirim dan penerima, komunikasi dapat mengalir dalam satu arah dan berakhir disana, atau sebuah pesan dapat menimbulkan
respon secara formal yang dikenal dengan nama umpan balik dari penerima.
5.1.3 Peran PR sebagai Proses Pemecahan Masalah
Problem Solving Process Fasilitator
Peran PR sebagai
Problem Solving Process Fasilitator
merupakan peranan praktisi PR dalam pemecahan masalah persoalan PR yang
merupakan bagian dari tim manajemen. Persoalan yang masih dihadapi oleh Le Beringin Hotel Salatiga adalah dalam pengenalan nama yang baru kepada
masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui dengan benar dari perubahan nama dari Hotel Beringin menjadi Le Beringin Hotel
Salatiga dan Peran PR sebagai
Problem Solving Process Fasilitator
sangat dibutuhkan dalam permasalahan ini.
Peran PR sebagai Proses Pemecahan Masalah berfungsi untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat
adviser
sehingga dapat mengambil tindakan
eksekusi
keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan professional.
DozierBroom, 2000:20. Selain itu PR harus mampu mengatasi
51 permasalahan yang dihadapainya, dinamis, solutif, proaktif dalam
menjalankan peranan PR, khususnya dalam mengantisipasi gangguan Ardianto, 2009:73.
PR di Le Beringin Hotel Salatiga dalam meningkatkan
Brand Awareness
, beliau melakukan beberapa usaha untuk mengenalkan nama yang baru kepada masyarakat, antara lain melalui kegiatan promosi,
publikasi, periklanan, dan melalui
media relations.
Tetapi yang dilakukan oleh PR melalui kegiatan-kegiatan tersebut, dapat dikatakan belum
maximal
oleh penulis karena pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui adanya perubahan nama dari Hotel Beringin menjadi Le
Beringin Hotel Salatiga. Dalam meningkatkan
Brand Awareness
PR di Le Beringin Hotel Salatiga lebih memfokuskan dalam peningkatan pelayanan di dalam Hotel,
karena menurut PR di Le Beringin Hotel Salatiga, jika tamu merasa puas dengan pelayanan yang baik di Hotel ini, maka suatu saat pasti akan kembali
lagi untuk menginap di Hotel ini, dan akan selalu teringat pelayanan yang baik Le Beringin Hotel Salatiga. Namun pada kenyataannya, kalau hanya
memberikan pelayanan yang baik tetapi tidak diimbangi dengan pelaksanaan pengenalan nama yang baru kepada masyarakat, akan sangat sulit bagi
masyarakat untuk mengenali produk yang baru di Le Beringin Hotel Salatiga, oleh sebab itu peran PR sebagai Problem Solving Process
Fasilitator belum dilakukan dengan maximal dalam permasalahan ini. Pengenalan merek atau nama yang baru dirasa sangat penting untuk
meningkatkan kualitas dari Le Beringin Hotel Salatiga, dan didalamnya memerlukan peran dari PR untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Karena menurut Simamora 2001:74, konsumen cenderung membeli merek yang sudah dikenal karena merasa aman dengan sesuatu yang sudah dikenal,
karena sebuah merek yang dikenal mempunyai kemungkinan bisa diandalkan, kemantapan dalam bisnis, dan kualitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
52 Kesadaran merek penting artinya bagi suatu perusahaan karena dapat
menciptakan nilai-nilai, antara lain jangkar tempat tautan berbagai asosiasi, keakrabanrasa
suka, tanda
mengenai substandikomitmen,
mempertimbangkan merek. Simamora, 2001:75
5.1.4 Peran PR sebagai Teknisi Komunikasi