Analisis Regresi Berganda Pengujian Hipotesis

investasi dengan membentuk kombinasi portofolio saham bisa menjadi pilihan yang baik bagi para investor.

2. Pengaruh Risiko Sistematis terhadap Expected Return Portofolio

Optimal Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2012- 2015 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Risiko Tidak Sistematis positif dan siginifikan terhadap Expected Return Portofolio Optimal Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya nilai koefisien regresi variabel Risiko Tidak Sistematis menunjukkan angka yang positif sebesar 109,375 yang berarti bahwa setiap kenaikan Risiko Tidak Sistematis sebesar 1 satuan maka Expected Return Portofolio Optimal akan meningkat sebesar 109,375 satuan. Nilai sig t sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas yang telah ditentukan yaitu 0,05 atau 0,000 0,05 sehingga menunjukkan pengaruh Risiko Tidak Sistematis signifikan terhadap Expected Return Portofolio Optimal. Untuk nilai koefisien determinasi r 2 diperoleh hasil sebesar 0,249 atau 24,9, yang artinya Expected Return Portofolio Optimal dipengaruhi oleh variabel Risiko Sistematis sebesar 24,9, sedangkan sisanya 75,1 diperngaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Nilai t hitung lebih besar dibandingkan t tabel yaitu sebesar 4,274 2,002. Hal ini berarti bahwa hipotesis kedua yang menyatakan terdapat pengaruh positif Risiko Tidak Sistematis terhadap Expected Return Portofolio Optimal Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 didukung. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Welly Utomo 2007 dimana hasilnya adalah varian return saham sebagai pengukur risiko tidak sistematis berpengaruh signifikan terhadap return saham dan penelitian Niken Wahyu dan Aminul Fajri 2014 yang hasilnya adalah Risiko Tidak Sistematis berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kesesuaian dengan teori Markowitz dalam Zalmi Zubir 2013 yang mengatakan bahwa return dan risiko berjalan searah jadi semakin besar return yang diharapkan maka semakin besar pula risiko yang harus diambil begitu pula sebaliknya. Hal tersebut dikarenakan nilai varians sebagai pengukur Risiko Tidak sistematis menunjukkan nilai yang positif mempengaruhi nilai pengembalian yang diharapkan pada masing-masing saham. Hal ini berarti semakin tinggi Risiko Tidak Sistematis maka akan semakin tinggi pula Expected Return yang diperoleh. Dengan demikian perubahan nilai Risiko Sistematis akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Expected Return Portofolio Optimal. Risiko Sistematis yang semakin tinggi akan memberikan kontribusi terhadap Expected Return Portofolio Optimal yang semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Risiko Tidak Sistematis dapat dihilangkan dengan adanya pembentuk portofolio saham. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai varians sebagai pengukur Risiko Tidak Sistematis pada masing-masing saham sebelum adanya pembentukan portofolio lebih besar dibandingkan dengan setelah terjadi pembentukan portofolio. Nilai Risiko Tidak Sistematis setelah terjadinya portofolio menunjukkan nilai mendekati angka nol bahkan hampir nol. Jika diterapkan sistem dibelakang koma 2-4 angka maka semua Risiko Tidak Sistematis akan menunjukkan angka nol. Dengan demikian, investasi dengan membentuk portofolio merupakan pilihan yang baik untuk investor.

3. Pengaruh Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis terhadap

Expected Return Portofolio Optimal Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis berpengaruh positif dan signifikan terhadap Expected Return Portofolio Optimal Indeks Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya nilai koefisien regresi variabel Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis menunjukkan angka yang positif masing-masing sebesar 1,722 dan 97,137 yang berarti bahwa setiap kenaikan Risiko Sistematis sebesar 1 satuan maka Expected Return Portofolio Optimal akan naik sebesar 1,722 dengan asumsi Risiko Tidak Sistematis tetap dan setiap kenaikan Risiko Tidak Sistematis sebesar 1 satuan maka Expected Return Portofolio Optimal akan meningkat sebesar 97,137 dengan asumsi Risiko Sistematis tetap. Nilai sig t sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai probabilitas yang telah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematis Terhadap Hargasaham LQ-45 DI Bursa efek Indonesia Periode Februari 2010-Januari 2013

0 37 109

Analisis Pengaruh Efisiensi, Rasio Profitabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Return Saham Bank di Bursa Efek Indonesia

3 55 93

Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematis Terhadap Return Saham Syariah

0 6 23

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS TERHADAP RETURN EKSPEKTASIAN PORTOFOLIO SAHAM :Studi Pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia.

1 7 45

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN LIKUIDITAS SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2012.

1 1 20

Pengaruh Risiko Sistematis dan Likuiditas Saham Terhadap Return Saham pada Industri Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2012.

1 9 26

Pengaruh Rasio Keuangan dan Risiko Sistematis Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2009.

0 0 6

Pengaruh Risiko Sistematis dan Debt To Equity Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 23

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS DAN RISIKO TIDAK SISTEMATIS TERHADAP EXPECTED RETURN SAHAM DALAM RANGKA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO SAHAM LQ-45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN SINGLE INDEX MODEL PERIODE TAHUN 2009

0 0 6

PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, RISIKO BISNIS DAN RISIKO FINANSIAL TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2016)

0 0 20