Hubungan Persepsi dengan Minat Fasilitas Bengkel

17 1 Faktor dorongan yang berasal dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan. 2 Faktor motif sosial. Timbulnya minat dari seseorang dapat didorong dari motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan dan lingkungan dimana mereka berada. 3 Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau obyek tertentu. c. Cara untuk Membangkitkan Minat Belajar Cara untuk membangkitkan minat belajar menurut Crow and Crow dalam The Liang Gie 1995: 132 yang menyatakan bahwa untuk mendukung tumbuhnya minat belajar yang besar, perlu dibangun oleh motif-motif tertentu dalam batin seseorang siswa. Cara yang penting untuk mendorong siswa melakukan pendidikan sebaik-baiknya, yaitu: 1 Suatu hasrat keras untuk mendapatkan angka-angka yang lebih baik dalam sekolah. 2 Suatu dorongan batin untuk memuaskan rasa ingin tahu dalam berbagai bidang studi. 3 Hasrat untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pribadi

3. Hubungan Persepsi dengan Minat

Keinginan atau minat dan kemauan atau kehendak sangat mempengaruhi perbuatan yang akan diperlihatkan seseorang. Sekalipun seseorang itu mampu mempelajari sesuatu, tetapi bila tidak mempunyai minat, tidak mau, atau tidak ada kehendak untuk mempelajari, maka orang tersebut 18 tidak akan bisa mengikuti proses belajar. Minat atau keinginan ini erat pula hubungannya dengan perhatian yang dimiliki, karena perhatian mengarahkan timbulnya kehendak pada seseorang. Menurut rumusan yang dikenal dengan teori rangsangan-tanggapan stimulus-responsSR, persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah rangsangan diterapkan kepada manusia Sobur, 2003: 446. Proses yang menghasilkan tanggapan dapat diartikan suatu perhatian seseorang terhadap suatu rangsangan. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi akan menghasilkan suatu perhatian terhadap diri seseorang. Perhatian yang timbul akan menghasilkan kehendak yang berhubungan erat dengan minat seseorang.

4. Fasilitas Bengkel

Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia Anton M. Mulyono dkk,1990, fasilitas adalah segala hal yang dapat memudahkan perkara, sehingga dalam penelitian ini kelengkapan fasilitas praktik diartikan sebagai keadaan fasilitas praktik yang sudah lengkap. Didalam pengajaran, fasilitas yang lengkap serta relevan dengan tujuan dapat membantu pencapaian belajar seoptimal mungkin. Mengingat fasilitas adalah sesuatu yang penting, maka pengadaannya perlu direncanakan dengan baik. Finch Crunkcilton dalam Sukamto 1989, menyatakan bahwa untuk mendukung proses belajar mengajar PBM, fasilitas merupakan suatu hal yang penting. 19 Fasilitas atau sarana pendidikan adalah alat yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan, adapun prasarana adalah sesuatu yang ada sebelum adanya sarana Arikunto, 1988: 10. Prasarana pendidikan antara lain bangunan dan perabot, adapun sarana meliputi 3 macam yaitu alat pelajaran, alat peraga, alat peraga dan media pengajaran. Fasilitas dalam profil SMK Depdikbud, 1995: 12 adalah meliputi bangunan, perabot, peralatan dan bahan yang memiliki standar untuk mencapai tujuan pendidikan. Guna menunjang pelaksanaan praktik, bengkel harus dilengkapi dengan pengajaran praktik yang tercantum dalam kurikulum. Pada jurusan mesin produksi, pelajaran praktik di bengkel meliputi kerja bangku, fabrikasi logam kerja las dan kerja plat, pengujian logam, pengukuran dan pemesinan. Fasilitas bengkel yang dimaksud disini adalah peralatan atau mesin yang ada kaitannya dengan mata pelajaran praktik. Menurut Soelipan 1995: 2-3 peralatan yang ada di bengkel mesin produksi SMK dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Alat tangan hand tool Yaitu alat yang penggunaannya hanya menggunakan tangan sebagai sumber tenaga maupun pengarah. Contoh: kikir, sekrap tangan, dan gergaji. b. Alat bertenaga power tool Yaitu alat yang penggunaannya hanya menggunakan tenaga selain manusia, tetapi tetap dipegang dan diarahkan oleh tangan manusia. Contoh: mesin bor tangan, mesin gerinda tangan. c. Alat ukur dan alat uji measuring tool and testing tool 20 Alat ukur yaitu alat yang digunakan untuk pmengukur dimensi maupun geometric benda. Contoh: mistar geser, spirit level dll. Sedangkan alat uji yaitu alat yang digunakan untuk menguji sifat, kekuatan maupun kondisi bahan. Contoh: mesin uji kekerasan, mesin uji ultrasonic. d. Mesin-mesin ringan light machinery Yaitu mesin-mesin yang berdasarkan kerjanya sederhana. Contoh: mesin gerinda tipe meja. e. Mesin-mesin berat heavy machinery Yaitu mesin-mesin yang berdasarkan kerjanya bersifat komplek. Contoh: mesin bubut dan mesin frais. f. Alat bantu mengajar teaching aid Yaitu alat yang digunakan sebagai pemerjelas keterangan guru. Contoh: overhead projector. g. Perlengkapan umum Yaitu perlengkapan yang menunjang praktik atau penunjang kelengkapan bengkel. Fasilitas bengkel dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu prasarana bengkel dan sarana bengkel. Berikut penjabaran dari prasaran dan sarana bengkel praktik: a. Prasarana bengkel Prasarana bengkel yang baik terdiri dari: 1 Ruang bengkel 2 Ukuran bengkel 21 3 Tata letak lay out bengkel dan peralatan praktik 4 Penerangan ruang 5 Ventilasi ruang bengkel 6 Perabot bengkel b. Sarana Bengkel Sarana bengkel yang baik dapat dilihat dari tersedianya peralatan praktik dan bahan praktik yang dibutuhkan oleh siswa.

5. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI KOMPETENSI MENGOPERASIKAN SOFTWARE SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK ANTONIUS

0 9 121

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJARSISWA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

0 0 57

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA DAN KEPUASAN SISWA TENTANG MENGAJAR GURU TERHADAP PENGETAHUAN BELAJAR MATA PELAJARAN CAD PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 0 164

PENGARUH FASILITAS BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

4 28 120

PERBEDAAN FASILITAS PRAKTIK SERTA PRESTASI KERJA LAS DASAR SISWA KELAS I JURUSAN OTOMOTIF DI SMK MUHAMADIYAH PRAMBANAN DAN SMK MUHAMADIYAH CANGKRINGAN.

0 0 140

PENGARUH FASILITAS BENGKEL DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 5 163

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Konsep Diri Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Teori Las dasar siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan.

0 0 151

PENGARUH VIDEO TUTORIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR PRAKTIK LAS OXY ACETYLENE SISWA KELAS X di SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN.

0 0 147

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN LAS LANJUT KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN SMK MUHAMMADIYAH.

0 0 73