Kurikulum Pendidikan Periode tahun 1945-1950

94 ekonominya rendah namun berprestasi dapat meneruskanke sekolah yang lebih tinggi dengan bantuan pemerintah yaitu beasiswa.Pemerintah juga memberikan kesempatan belajar bagi setiap golongan masyarakat tanpa membedakan jenis kelamin.

E. KURIKULUM PENDIDIKAN

1. Kurikulum Pendidikan Periode tahun 1945-1950

Salah satu upaya untuk mengembangkan pendidikan nasional dilakukan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan, yaitu Mr.Soewandi yaitu mengubah sistem pendidikan dan pengajaran sehingga lebih sesuai dengan keinginan dan cita-cita bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang semula bercorak colonial berganti menjadi sistem pendidikan yang bercorak nasional. Sebagai konsekuensi perubahan sistem, kurikulum pada semua tingkat pendidikan mengalami perubahan pula.Kurikulum pertama yang lahir pada masa ke erdekaa e akai istilah dala ahasa Bela da leer pla artinya rencana pelajaran. Ary H. Gunawan, 1986: 48. Kurikulum yang semula diorientasikan pada kepentingan kolonial kini diubah selaras dengan kebutuhan bangsa yang merdeka.Perubahan arah pendidikan lebih bersifat politis, dari orientasi pendidikan Belanda ke kepentingan nasional.Rencana pelajaran yang diterapkan pada setiap jenjang pendidikan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a Mengurangi pendidikan pemikiran b Menghubungkan isi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. c Memberikan perhatian terhadap kesenian. d Meningkatkan pendidikan watak. e Meningkatkan pendidikan jasmani. f Meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat. 95 Kurikulu ya g erjala saat itu dike al de ga se uta ‘e a a Pelajara “‘ , ya g aru dilaksa aka pada tahu .Orie tasi ‘e a a Pelajara SR 1947 tidak menekankan pada pendidikan pikiran. Yang diutamakan adalah: pendidikan watak, kesadaran bernegara dan bermasyarakat. Rencana Pelajaran SR 1947, susunannya amat sederhana, yaitu hanya memuat dua unsur pokok.Adapun kedua unsur pokok tersebut adalah 1 daftar jam pelajaran atau struktur program, dan 2 garis-garis besar program pengajaran. Rencana Pelajaran SR 1947 membedakan tiga macam struktur program, yaitu: pertama, untuk sekolah yang mempergunakan pengantar bahasa Daerah Jawa, Sunda, dan Madura pada kelas-kelas yang lebih rendah; kedua, untuk sekolah yang berbahasa pengantar Indonesia mulai kelas 1; ketiga, untuk sekolah yang diselenggarakan sore hari karena terpaksa oleh keadaan terbatas sampai kelas IV, sedangkan kelas V dan VI harus diselenggarakan pagi hari. Dengan demikian, susunan program pengajaran dalam Rencana Pelajaran 1947 terdiri dari 16 mata pelajaran, dengan tiga catatan di antaranya adalah: 1. Bahasa daerah Jawa, Sunda, dan Madura bagi murid yang bersangkutan 2. Pekerjaan keputrian bagi anak-anak perempuan 3. Pendidikan agama bagi anak-anak pemeluk agama bersangkutan Perubahan kurikulum ini menyangkut pula penggantian bahasa pengantar. Bahan pelajaran yang semula bersifat Belanda diganti menjadi bersifat Indonesia yang bertujuan memupuk rasa kebangsaan, misalnya dengan menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Kurikulum Sekolah Menengan Pertama SMP yang berlaku sesudah kemerdekaan disebut Daftar Pelajaran SMP yang digunakan kurun waktu 1945- 1962. Adapun Struktur Program SMP sebelum tahun 1962 meliputi Sembilan kelompok mata pelajaran yaitu kelompok bahasa, ilmu pasti, pengetahuan alam, pengetahuan sosial, pelajaran ekonomi, pelajaran ekspresi, pendidikan jasmani, budi pekerti, dan agama. 96 Kurikulum Sekolah Menengah Atas SMA yang digunakan dalam kurun waktu 1945-1950 tidak jauh berbeda dengan kurikulum AMS.Perbedaannya hanya pada mata pelajaran bahasa Belanda dan bahasa Indonesia.Kurikulum AMS Bagian B memberikan pelajaran bahasa Belanda dan tidak memberikan bahasa Indonesia. Sebaliknya, kurikulum SMA jurusan B memberikan pelajaran bahasa Indonesia dan tidak memberikan bahasa Belanda.

2. Kurikulum Pendidikan Periode tahun 1951-1969