Aliran Nativisme Aliran Empirisme Aliran Naturalisme

16

D. ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN

Makna pendidikan sangat luas, dan setiap orang dengan pandangan tertentu merumuskan arti pendidikan berbeda dari rumusan pendidikan yang juga dirumuskan oleh seorang ahli dengan pandangan yang berbeda pula. Begitu pun kalau secara khusus kita kuatkan dengan proses pendidikan sebagai proses pembinaan peserta didik sebagai subjek didik. Perbedaan dalam memaknai hakikat pendidikan tersebut sebenarnya dilatarbelakangi oleh dasar aliran yang berbeda dalam memandang pendidikan itu sendiri. Dalam hal ini terdapat beberapa aliran klasik dalam pendidikan, yaitu:

1. Aliran Nativisme

Tokoh aliran ini adalah Schopenhauer Jerman: 1788-1860. Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor- faktor yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya. Potensi yang dibawa sejak lahir atau pembawaan inilah yang sepenuhnya mempengaruhi perkembangan anak, yang baik akan menjadi baik, dan yang jelek akan menjadi jelek. Menurut kaum nativisme tersebut, pendidikan tidak dapat mengubah sifat- sifat pembawaan, sehingga percuma saja kita mendidik, atau dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan. Dalam ilmu pendidikan hal ini disebut pesimisme pedagogis.

2. Aliran Empirisme

Tokoh dari aliran ini adalah John Locke Inggris: 1932-1704. Pandangan aliran ini berlawanan dengan kaum nativisme, karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu ditentukan oleh lingkungannya, atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Menurut aliran ini, manusia dilahirkan putih bersih seperti kertas putih, tidak membawa potensi apa-apa. Perkembangan selanjutnya tergantung dari pendidikan dan atau lingkungannya. Dalam artian, bahwa manusia dapat dididik 17 menjadi apa saja ke arah yang baik maupun sebaliknya, menurut kehendak lingkungan atau pendidiknya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis. Dalam hal ini pendidik memegang peranan yang sangat penting dengan menyediakan lingkungan pendidikan dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman empiri: pengalaman.

3. Aliran Naturalisme

Tokoh aliran ini adalah JJ. Rousseau Prancis: 1712-1778. Nature artinya adalah alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Hampir senada dengan aliran nativisme, maka aliran ini berpendapat bahwa pada hakikatnya semua anak manusia sejak dilahirkan adalah baik. Perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya. Jika pengaruhpendidikan itu baik, akan menjadi baik, tapi jika pengaruh itu jelek, akan jelek pula hasilnya. Seperti dikatakan oleh tokoh aliran ini JJ. Rousseau: …se ua a ak adalah aik pada waktu aru data g dari ta ga “a g Pe dipta, tetapi semua menjadi rusak di tangan manusia . Arti ya, a ak he daknya dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya, manusia atau masyarakat jangan banyak mencampurinya.

4. Aliran Konvergensi