Jenis Modal Kerja Tinjauan Teoritis

Dengan adanya alas an dan tujuan dari dibentuknya manajemen modal kerja,modal kerja juga dapat memberikan keuntungan-keuntungan bagi perusahaan sebagai berikut : a. Melindungi terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang diperlukan. b. Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam jangka pendek. c. Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh. d. Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo. e. Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan kebutuhan kekayaan aktiva lancar. f. Memberikan pedoman yang baik sehingga tidak ada keraguan manajemen guna memperoleh efesiensi yang baik.

2.1.4 Jenis Modal Kerja

Pada dasarnya kerja bersifat sangat fleksibel yang berarti bahwa modal kerja dapat dengan mudah diperbesar ataupun diperkecil,sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Sebagai sebuah subsistem,perusahaan tidak dapat terlepas dari system perekonomian pada umumnya.Oleh karena itu konjungtur perekonomian sangat mempengaruhi jumlah kebutuhan akan modal kerja yang dioperasikan. Universitas Sumatera Utara Disamping itu masing-masing perusahaan memiliki tipe modal kerja sendiri-sendiri sesuai dengan bidang usaha maupun levelnya masing-masing. Tipe modal kerja perusahaan dapat dipengaruhi, misalnya memiliki sifat musiman atau konstan setiap saat. Bagi perusahaan yang memiliki musiman penjualan, dengan sendirinya akan membutuhkan modal kerja relatif lebih besar dari masa tidak musim. Sehingga karena tipe-tipe tersebut juga mengakibatkan penentuan sumber-sumber dana yang akan dipergunakan atau yang akan dioperasikan. Menurut Riyanto 2001: 61, pada umumnya tipe modal kerja digolongkan sebagai berikut : 1. Modal Kerja Permanen Permanent Working Capital Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja ini terdiri dari: a. Modal Kerja Primer Primary Working Capital yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya. b. Modal Kerja Normal Normal Working Capital yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal. 2. Modal Kerja Variabel Variable Working Capital Modal Kerja Variabel adalah yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini terdiri dari : a. Modal Kerja Musiman Seasonal Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim. b. Modal Kerja Siklis Cyclical Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur. c. Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya. Universitas Sumatera Utara Modal kerja dapat dibiayai dengan modal sendiri, hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Sistem pembelanjaan yang akan dipilih haruslah didasarkan pada pertimbangan mengenai laba dan resiko. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, sebaiknya dibiayai dengan modal yang seminimal mungkin. Akan tetapi agar perputaran modal perusahaan dapat ditingkatkan seringkali perusahaan harus mencari dana dari luar guna menutup kebutuhan modal kerja. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan prinsip- prinsip pembelanjaan yaitu: a. Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang dapat dipakai untuk modal kerja atau investasi Aggressive Investing Variable ; CA TA . b. Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek hanya dapat digunakan untuk membiayai modal kerja Aggressive Financing Variable ; CL TA .

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja