Manajemen Modal Kerja Tinjauan Teoritis

Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta pada para pemilik perusahaan untuk menambah modalnya. d. Dana Pinjaman dari Bank Dana pinjaman jangka pendek bagi perusahaan merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja musiman siklus, darurat dan lain-lain e. Kredit dari supplier Material barang-barang, supplies dapat dibeli atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang sebelum waktu hutang dilunasi, perusahaan tersebut memerlukan sejumlah kecil modal kerja. Secara khusus ,sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal perusahaan agar tidak macet. Sumber utama modal kerja untuk pembiayaan permanen adalah modal sendiri namun juga masih kurang dapat ditambah dari pinjaman jangka panjang. Adapun Penggunaan modal kerja yang dapat mengakibatkan turunnya modal kerja perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Berkurangnya modal sendiri dikarenakan terjadinya kerugian , maupun pengambilan dana pribadi oleh pemilik perusahaan 2. Pembayaran utang – utang jangka panjang 3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.

2.1.7 Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan dalam perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat Universitas Sumatera Utara mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan maka kemungkinan perusahaan akan berada dalam keadaan insolvent tidak mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo. Aktiva lancar harus cukup besar untuk dapat menutup hutang lancar sehingga menggambarkan tingkat keamanan margin of safety yang memuaskan. Menurut Sawir 2005:133 ”manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka pendek perusahaan” sedangkan Menurut Weston 1999: 327 menegaskan “manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aset lancar dan kewajiban jangka pendek yang terdapat dalam perusahaan agar mampu membiayai pengeluaran untuk operasi sehari- hari”. Martono dan Harjito 2004: 74 mengemukakan beberapa alasan yang mendasari pentingnya manajemen modal kerja, yaitu : a. Aktiva lancar dari perusahaan baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa memiliki jumlah yang cukup besar dibandingkan dengan jumlah aktiva secara keseluruhan. b. Untuk perusahaan kecil, hutang jangka pendek merupakan sumber utama bagi pendanaan eksternal. Perusahaan ini tidak memiliki akses pada pasar modal untuk pendanaan jangka panjangnya. c. Manajer keuangan dan anggotanya perlu memberikan porsi waktu yang sesuai untuk pengelolaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan modal kerja. d. Keputusan modal kerja berdampak langsung terhadap tingkat risiko, laba, dan harga saham perusahaan. e. Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan dana untuk membiayai aktiva lancar. Universitas Sumatera Utara Adapun sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja menurut Sawir 2005: 132 adalah sebagai berikut: a. Memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga tingkat pengembalian investasi marginal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva- aktiva lancar tersebut. b. Meminimalkan dalam jangka panjang biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva lancar. c. Pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo. Sasaran tersebut mengidikasikan bahwa modal kerja perusahaan harus cukup jumlahnya, dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran- pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Tersedianya modal yang cukup akan menguntungkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis atau efisien dan perusahaan juga tidak akan mengalami kesulitan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa penggunaan modal kerja biasa dilakukan perusahaan untuk : a. Pengeluaran untuk gaji,upah dan biaya operasi peusahaan. b. Pengeluaran untuk membeli bahan baku atau barang dagangan. c. Untuk menutupi kerugian akibat penjualan surat berharga. d. Pembelian aktiva tetap tanah,bangunan,kendaraan,mesin dan lain-lain e. Pembayaran utang jangka pendek. f. Pengambilan uang atau barang untuk kepentingan pribadi. Penggunaan modal kerja di atas jelas akan mengakibatkan perubahan modal kerja,namun perubahan modal kerja tergantung pada penggunaan modal Universitas Sumatera Utara kerja itu sendiri.Dalam praktiknya modal kerja suatu perusahaan tidak akn berubah apabila terjadi: a. Pembelian barang dagang dan bahan lainnya secara tunai b. Pembelian surat berharga secara tunai c. Perubahan bentuk piutang misalnya dari piutang dagang kepiutang wasel. Umumnya manajemen modal kerja dibentuk guna mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar terjamin jumlah net working capital yang layak diterima acceptable yang menjamin tingkat likuiditas badan usaha .

2.1.8 Kinerja Perusahaan