Modal kerja dapat dibiayai dengan modal sendiri, hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Sistem pembelanjaan yang akan dipilih
haruslah didasarkan pada pertimbangan mengenai laba dan resiko. Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja, sebaiknya dibiayai dengan modal yang
seminimal mungkin. Akan tetapi agar perputaran modal perusahaan dapat ditingkatkan seringkali perusahaan harus mencari dana dari luar guna menutup
kebutuhan modal kerja. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan prinsip- prinsip pembelanjaan yaitu:
a. Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka panjang dapat dipakai
untuk modal kerja atau investasi Aggressive Investing Variable ; CA TA
. b.
Modal yang diperoleh sebagai pinjaman jangka pendek hanya dapat digunakan untuk membiayai modal kerja Aggressive Financing Variable
; CL TA .
2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Modal Kerja
Dalam peraktiknya terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
modal kerja antara lain tergantung dari:
a. Jenis perusahaan dalam praktiknya meliputi perusahaan yang bergerak
dibidang jasa dan non jasa industri. Kebutuhan dalam perusahaan industri lebih besar jika dibandingkan dengan perusahaan jasa.
Universitas Sumatera Utara
b. Syarat kredit atau penjualan yang pembayarannya dengan cara
mencicil juga sangat mempengaruhi modal kerja. Untuk meningkatkan penjualan bisa dilakukan dengan berbagai cara salah
satunya adalah melalui penjualan secara kredit. Penjulan barang secara kredit memberikan kelonggaran kepada konsumen untuk
membeli barang dengan cara pembayaran diangsur. c.
Waktu produksi, artinya jangka waktu atau lamanya memproduksi suatu barang. Makin lama waktu yang digunakan untuk memproduksi
suatu barang, maka akan makin besar modal kerja yang dibutuhkan, begitu pula sebaliknya.
d. Pengaruh tingkat perputaran sediaan terhadap modal kerja cukup
penting bagi perusahaaan. Makin kecil atau rendah tingkat perputaran, maka kebutuhan modal kerja makin tinggi, begitu pula sebaliknya.
Adanya pengaruh modal kerja memberikan dampak kenaikan dan penurunan modal kerja disebabkan tiga faktor, yaitu:
a. Adanya kenaikan modal. Artinya, adanya tambahan modal dari pemilik
atau perolehan laba dalam priode tertentu yang dimasukan ke aktiva lancar.
b. Adanya pengurangan aktiva tetap, artinya adanya penjualan aktiva tetap,
terutama yang tidak produktif dimana uangnya dimasukkan ke aktiva lancar atau digunakan untuk membayar utang jangka pendek.
c. Adanya penambahan utang, artinya perusahaan menambah utang baru.
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Sumber Modal Kerja
Kebutuhan modal kerja yang permanen sebaiknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau para pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja
yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebur karena akan semakin besar kemampuan
perusahaan untuk memperoleh kredit, dan akan semakin besar jaminan bagi kreditur jangka pendek.
Disamping dari investasi para pemilik perusahaan, kebutuhan modal kerja yang permanen dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atas jenis hutang
jangka panjang lainnya, tetapi dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan jatuh tempo dari hutang jangka panjang ini, disamping itu
juga harus mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Adapun penjelasan menurut Djarwanto 2005:95 mengenai sumber modal kerja pada umumnya berasal dari beberapa sumber yaitu :
a. Pendapatan Bersih
Surat-surat berharga yang merupakan salah satu pos aktiva lancar dapat dijual dan dari penjualan tersebut akan timbul keuntungan. Penjualan surat
berharga ini akan menyebabkan perubahan pos aktiva lancar dari pos-pos “surat-surat berharga” menjadi pos kas. Keuntungan yang diperoleh dari
penjualan ini merupakan sumber dari modal kerja.
b. Penjualan Aktiva Tidak Lancar
Hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan merupakan
sumber lain yang menambah modal kerja. Perubahan aktiva tidak lancar tersebut menjadi kas akan menambah modal kerja sebanyak hasil bersih
penjualan aktiva tidak lancar tersebut
c. Penjualan Saham atau Obligasi
Universitas Sumatera Utara
Untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan, perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta pada para pemilik
perusahaan untuk menambah modalnya. d.
Dana Pinjaman dari Bank Dana pinjaman jangka pendek bagi perusahaan merupakan sumber
penting dari aktiva lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membiayai kebutuhan modal kerja musiman siklus,
darurat dan lain-lain
e. Kredit dari supplier
Material barang-barang,
supplies dapat dibeli atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan
menarik pembayaran piutang sebelum waktu hutang dilunasi, perusahaan tersebut memerlukan sejumlah kecil modal kerja.
Secara khusus ,sumber modal kerja untuk pembiayaan permanen merupakan modal yang digunakan untuk mempertahankan sirkulasi modal
perusahaan agar tidak macet. Sumber utama modal kerja untuk pembiayaan permanen adalah modal sendiri namun juga masih kurang dapat ditambah dari
pinjaman jangka panjang. Adapun Penggunaan modal kerja yang dapat mengakibatkan turunnya
modal kerja perusahaan adalah sebagai berikut : 1.
Berkurangnya modal sendiri dikarenakan terjadinya kerugian , maupun pengambilan dana pribadi oleh pemilik perusahaan
2. Pembayaran utang – utang jangka panjang
3. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap.
2.1.7 Manajemen Modal Kerja