Karakteristik Sosial Ekonomi Petani

pendidikan berupa Sekolah Dasar SD dikarenakan jarak Desa Paribun yang cukup dekat dengan ibukota kecamatan, sehingga anak-anak usia sekolah memilih bersekolah disana.

4.2 Karakteristik Sosial Ekonomi Petani

Deskriptif karakteristik sosial ekonomi petani daerah penelitian dapat dilihat dari beberapa kriteria yaitu umur petani, pendidikan petani, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, dan luas lahan.

4.2.1 Desa Serdang

Karakteristik petani sampel petani sampel penerima dana program pengembangan usaha agribisnis perdesaan PUAP di Desa Serdang adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. Karakteristik Petani Sampel Penerima Dana Program PUAP di Desa Serdang No. Karakteristik Petani Ukuran Rataan Kisaran 1 Umur tahun 45,33 34-70 2 Tingkat Pendidikan tahun 9,96 6-16 3 Pengalaman Bertani tahun 19,93 10-50 4 Jumlah Tanggungan jiwa 4,36 2-7 5 Luas Lahan Hortikultura ha 0,82 0,5-1,2 Sumber : Lampiran 1a Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa umur rata-rata petani penerima dana program PUAP adalah 45,33 tahun dengan kisaran umur antara 34 tahun sampai dengan 70 tahun artinya petani sampel sebagian besar masih dalam usia yang produktif. Tingkat pendidikan rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 9,96 tahun dengan kisaran antara 6 sampai dengan 16 tahun. Ini Universitas Sumatera Utara membuktikan pendidikan terendah petani adalah tamat SD dan paling tinggi adalah sarjana S1. Pengalaman rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 19,93 tahun dengan kisaran antara 10 sampai 50 tahun. Dari data tersebut menunjukkan bahwa petani sampel merupakan petani yang sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam usahatani hortikultura. Umumnya petani sampel di daerah penelitian telah ikut bertani bersama orangtuanya sejak mereka anak – anak. Jumlah tanggungan rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 4,36 orang dengan kisaran antara 2 – 7 jiwa. Jumlah tanggungan yang dimiliki oleh seorang petani akan dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dana program PUAP yang mereka pinjam. Semakin banyak jumlah tanggungan seorang petani, maka akan mengakibatkan kebutuhan keluarga akan semakin meningkat pula. Serta luas lahan rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 0,82 dengan kisaran antara 0,5 – 1,2 ha.

4.2.2 Desa Paribun

Karakteristik petani sampel petani sampel penerima dana program pengembangan usaha agribisnis perdesaan PUAP di Desa Paribun adalah sebagai berikut: Tabel 4.10. Karakteristik Petani Sampel Penerima Dana Program PUAP di Desa Paribun No. Karakteristik Petani Ukuran Rataan Kisaran 1 Umur tahun 49,92 33-73 2 Tingkat Pendidikan tahun 10,69 6-16 3 Pengalaman Bertani tahun 19,44 5-45 4 Jumlah Tanggungan jiwa 3,67 1-7 5 Luas Lahan Hortikultura ha 0,88 0,5-2 Sumber : Lampiran 1b Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa umur rata-rata petani penerima dana program PUAP adalah 49,92 tahun dengan kisaran umur antara 33 tahun sampai dengan 73 tahun artinya petani sampel sebagian besar masih dalam usia yang produktif. Tingkat pendidikan rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 10,69 tahun dengan kisaran antara 6 sampai dengan 16 tahun. Ini membuktikan pendidikan terendah petani adalah tamat SD dan paling tinggi adalah sarjana S1. Pengalaman rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 19,44 tahun dengan kisaran antara 5 sampai 45 tahun. Dari data tersebut menunjukkan bahwa petani sampel merupakan petani yang sudah mempunyai pengalaman yang cukup dalam usahatani hortikultura. Umumnya petani sampel di daerah penelitian telah ikut bertani bersama orangtuanya sejak mereka anak – anak. Jumlah tanggungan rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 3,67 orang dengan kisaran antara 1 – 7 jiwa. Jumlah tanggungan yang dimiliki oleh seorang petani akan dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dana program PUAP yang mereka pinjam. Semakin banyak jumlah tanggungan seorang petani, maka akan mengakibatkan kebutuhan keluarga akan semakin meningkat pula. Serta luas lahan rata – rata petani penerima dana program PUAP adalah 0,82 dengan kisaran antara 0,5 – 2 ha.

4.3. Perkembangan Program PUAP Kabupaten Karo