Metode Pengumpulan Data Metode Analisis Data

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Data primer yang dibutuhkan akan diperoleh melalui kuisioner dan wawancara langsung kepada sumber informasi yang terbaik yaitu petani anggota Gapoktan dan pengurus Gapoktan maupun kelompok tani. Calon-calon responden dalam penelitian ini akan difokuskan kepada petani anggota Gapoktan yang telah menerima bantuan PUAP Tahun 2009. Sedangkan untuk data-data skunder akan diperoleh dari instansi terkait meliputi BPS Indonesia, BPS Sumatera Utara, BPS Kabupaten Karo, Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan BP4K Kabupaten Karo, Kantor Kepala Desa Serdang, Kantor Kepala Desa Paribun, serta dari penelusuran kepustakaan, internet dan literatur lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4. Metode Analisis Data

Untuk identifikasi masalah 1, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan cara mengamati perkembangan program PUAP di Kabupaten Karo. Untuk identifikasi masalah 2, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dengan skoring. Selanjutnya dibuat scoring dengan menggunakan skala tingkat rating scale menurut Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang dibuat untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang maupun kelompok tentang kejadian dan gejala sosial Riduwan, 2010. Universitas Sumatera Utara Nilai setiap parameter berkisar antara 1 sangat rendah sampai dengan 5 sangat tinggi. Tingkat pengembalian dana dapat dilihat dari penjumlahan skor secara keseluruhan yaitu berada antara 6 – 30. Apabila skor: 6 – 10 = Tingkat pengembalian dana sangat rendah 11 – 15 = Tingkat pengembalian dana rendah 16 - 20 = Tingkat pengembalian dana sedang 21 – 25 = Tingkat pengembalian dana tinggi 26 – 30 = Tingkat pengembalian dana sangat tinggi Parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian dana program PUAP, dapat dilihat pada Tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2. Variabel Tingkat Pengembalian Pinjaman Dana Program PUAP No. Variabel Parameter Skor 1. Prosedur pengembalian pinjaman a. Sangat mudah 5 Dana PUAP b. Mudah 4 c. Cukup mudah 3 d. Sulit 2 e. Sangat sulit 1 2. Membayar iuran wajib a. Selalu 12 bulan 5 b. Sering 9-11 bulan 4 c. Kadang-kadang 5-8 bulan 3 d. Jarang 1-4 bulan 2 e. Tidak pernah 1 3. Frekuensi pengembalian dana PUAP a. Sangat tepat waktu 5 b. Tepat waktu 4 c. Sedang 3 d. Agak tepat waktu 2 e. Tidak tepat waktu 1 4. Bunga pinjaman a. Sangat rendah 5 b. Rendah 4 c. Tinggi 3 d. Cukup tinggi 2 e. Sangat tinggi 1 5. Jumlah pinjaman yang sudah a. 100 5 dikembalikan petani b. Antara 50-100 4 c. 50 3 d. Antara 0-50 2 e. 0 Belum pernah 1 6 Jumlah bunga pinjaman yang a. 100 5 dibayar petani b. Antara 50-100 4 c. 50 3 d. Antara 0-50 2 e. 0 Belum pernah 1 Total 30 Untuk identifikasi masalah 3, dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu mengamati perbedaan karakteristik petani penerima dana program PUAP di daerah penelitian. Universitas Sumatera Utara Untuk identifikasi masalah 4, dapat digunakan analisis dengan metode regresi linier berganda. Adapun modelnya menurut Supranto 2001, dituliskan sebagai berikut: Y i = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 +µ Keterangan: Y i = Skor penilaian terhadap tingkat pengembalian pinjaman dana PUAP X 1i = Umur petani tahun X 2i = Tingkat pendidikan tahun X 3i = Pengalaman bertani tahun X 4i = Jumlah tanggungan jiwa X 5i = Luas lahan ha µ = Kesalahan penggangu b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b dan b 5 = Koefisien regresi Untuk melihat apakah variabel-variabel tersebut berpengaruh secara serempak terhadap tingkat pengembalian dana program PUAP , maka digunakan uji F : F hitung = 1 1 2 2 k n R k R − − − R 2 = ∑ 2 i y reg JK Keterangan: R 2 = Koefisien determinasi k-1 = Derajat bebas pembilang n = Jumlah sampel n-k = Derajat bebas penyebut Universitas Sumatera Utara Dengan kriteria uji serempak sebagai berikut: • F hit F tabel 0,05 maka H o ditolak, H 1 diterima, artinya ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, luas lahan terhadap pengembalian dana program PUAP di Gapoktan A dan Gapoktan B. • F hit ≤ F tabel 0,05 maka H o diterima, H 1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh karakteristik sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, luas lahan terhadap pengembalian dana program PUAP di Gapoktan A dan Gapoktan B. Untuk identifikasi masalah 5, dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi rank Spearman. Dalam Djarwanto 2003, rumus untuk menghitung koefisien korelasi rank Spearman adalah: 1 6 1 2 1 2 − − = ∑ = n n d r n i i S keterangan: di : menunjukkan perbedaan setiap pasang rank. n : menunjukkan jumlah pasang rank Untuk n ≥ 10 dapat dipergunakan Tabel nilai t, dimana nilai t sampel dapat dihitung dengan rumus: 2 1 2 s s r n r t − − = kriteria uji : • Ho diterima, H 1 ditolak apabila -t α2; n-2 ≤ t ≤ t α2; n-2 artinya tidak ada hubungan karakteristik sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, Universitas Sumatera Utara jumlah tanggungan, luas lahan terhadap pengembalian dana program PUAP di Gapoktan A dan Gapoktan B. • Ho ditolak, H 1 diterima apabila t t α2; n-2 atau t t α2; n-2 artinya ada hubungan karakteristik sosial ekonomi umur, tingkat pendidikan, pengalaman bertani, jumlah tanggungan, luas lahan terhadap pengembalian dana program PUAP di Gapoktan A dan Gapoktan B. Untuk menguji identifikasi masalah 6 dapat dianalisis dengan analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati penggunaan dana program PUAP oleh petani pengguna dana PUAP di daerah penelitian. 3.5. Definisi dan Batasan Opersional 3.5.1. Definisi