Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

75 a. Validitas Konstrak Construct Validity Instrumen yang memilki validitas konstrak adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli Judgment expert. b. Validitas Isi Content Validity Validitas isi adalah derajat dimana sebuah tes mengukur cakupan substansi yang ingin diukur. Instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar dan mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan. c. Validitas Eksternal Validitas eksternal adalah validitas instrumen yang diuji dengan cara membandingkan untuk mencari kesamaan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi dilapangan. Berdasarkan penjelasan diatas, maka pada penelitian deskriptif ini menggunakan validitas konstrak construct validity dengan menggunakan pendapat dari para ahli judgment expert. Instrumen yang divalidasi yaitu instrumen lembar penilaian skor kemampuan menggambar busana dan instrumen pengamatan pemanfaatan pembelajaran menggambar busana. Instrumen yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan kepada tiga orang ahli dalam bidang disain busana yaitu dua orang dosen Program Studi Pendidikan Teknik Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri 76 Yogyakarta serta satu orang guru menggambar busana SMK PIRI 2 Yogyakarta. Hasil dari instrumen yang telah dikonsultasikan kepada para ahli tersebut kemudian dijadikan acuan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur valid. Berikut adalah hasil uji validitas instrumen lembar penilaian skor kemampuan menggambar busana dan pengamatan pelaksanaan pembelajaran menggambar busana. a. Penilaian skor kemampuan menggambar busana pesta Berdasarkan pendapat dari para ahli dalam bidang disain busana, ahli pertama selaku dosen Program Studi Pendidikan Teknik Busana menyatakan bahwa instrumen penilaian skor kemampuan menggambar busana tersebut memenuhi syarat dan dapat digunakan dalam pengambilan data dengan perbaikan pada kriteria penilaian dengan kalimat sesuai, mendekati sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai sebaiknya menggunakan kriteria yang dapat diukur atau lebih spesifik. Ahli kedua selaku dosen Program Studi Pendidikan Teknik Busana menyatakan bahwa instrumen penilaian skor kemampuan menggambar busana tersebut memenuhi syarat dan dapat digunakan dalam pengambilan data dengan perbaikan pada aspek penilaian memilih letak pusat perhatian sebaiknya menggunakan kalimat menentukan letak pusat perhatian. Sedangkan ahli ketiga selaku guru SMK PIRI 2 Yogyakarta menyatakan bahwa instrumen penilaian skor kemampuan menggambar busana tersebut memenuhi syarat dan dapat digunakan dalam pengambilan data. 77 b. Pengamatan pelaksanaan pemanfaatan majalah busana pada pembelajaran menggambar busana Berdasarkan pendapat dari para ahli dalam bidang disain busana, ahli pertama dan ahli kedua selaku dosen Program Studi Pendidikan Teknik Busana menyatakan bahwa instrumen pengamatan pelaksanaan pemanfaatan majalah busana pada pembelajaran tersebut memenuhi syarat dan dapat digunakan dalam pengambilan data. Sedangkan ahli selaku guru SMK PIRI 2 Yogyakarta menyatakan bahwa instrumen pengamatan pelaksanaan pemanfaatan majalah busana pada pembelajaran tersebut memenuhi syarat.

2. Uji reliabilitas

Instrumen dikatakan reliabel apabila mampu menghasilkan ukuran yang relatif tetap meskipun dilakukan berulang kali. Reabilitas alat merupakan syarat mutlak untuk menentukan pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya S. Nasution, 2000:77. Reliabilitas adalah suatu pengertian yang menunjuk hasil dari suatu pengukuran yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas sama dengan konsistensi keajegan. Setelah melakukan uji validitas instrumen, maka selanjutnya untuk mengetahui keajegan instrumen yang akan digunakan maka akan dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk memperoleh instrumen yang benar-benar dapat dipercaya keajegannya atau ketetapannya. Dalam penelitian ini, uji reabilitas lembar penilaian 78 skor kemampuan menggambar busana pengujian reabilitasnya menggunakan antar rater. Ratings atau rater adalah prosedur pemberian skor berdasarkan judgment terhadap aspek atau atribut tertentu yang dilakukan melalui pengamatan sistematik secara langsung ataupun tidak langung yang dilakukan oleh beberapa rater untuk meminimalkan pengaruh subjektivitas pemberian skor Saifuddin Azwar, 2003:106. Uji coba instrumen untuk mengetahui reabilitas instrumen penilaian skor kemampuan menggambar busana pesta dilaksanakan dengan 10 siswa diluar sampel penelitian. Rumus yang digunakan untuk menghitung estimasi rata-rata reliabilitas bagi seorang rater adalah sebagai berikut: ……………………………….. 1 Keterangan: : varians antar – subjek yang dikenai rating : varians eror, yaitu varians interaksi antara subjek s dan rater r : banyaknya rater yang memberikan rating Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas rata-rata rating dari ketiga orang rater adalah sebagai berikut: ……………………………….. 2 Rumus yang digunakan untuk menghitung dan adalah sebagai berikut : ̅ xx ′ = – + − 1 ′ = – 79 ….... 3 ……………………….. 4 Keterangan: i : angka rating yang diberikan oleh seorang rater kepada seorang subjek. T : jumlah angka rating yang diterima oleh seorang subjek dari semua rater. R : jumlah angka rating yang diberikan oleh seorang rater pada semua subjek. n : banyaknya subjek. k : banyaknya rater. Berikut adalah hasil rating oleh tiga rater terhadap subjek disertai penghitungan-penghitungan yang diperlukan guna komputasi koefisien reliabilitasnya. ² = 141919 − 141327510 − 4254413 + 2059 103 10 − 13 − 1 = 5,2148 ² = 4254413 − 2059 103 10 − 1 = 55,293 Berdasarkan perhitungan di atas, reliabilitas rata-rata rating dari ketiga orang rater diperoleh hasil sebagai berikut: ʹ = 55,293 − 5,215 55,293 = 0,905 = ∑ − ∑ − 1 = ∑ − ∑ − ∑ + ∑ − 1 − 1 80 Sedangkan estimasi rata-rata reliabilitas bagi seorang rater dihitung sebagai berikut: r ̅ ʹ = 55,293 − 5,215 55,293 + 3 − 15,215 = 0,569 Untuk mengetahui tinggi rendahnya reabilitas instrumen digunakan kategori menurut Sugiyono 2011:231 sebagai berikut: Tabel 4. Tingkat Keterandalan Reliabilitas Penelitian Interval Koefisien Tingkat keterandalan 0.800 – 1.000 Sangat Tinggi 0.600 – 0.799 Tinggi 0.400 – 0.599 Cukup Tinggi 0.200 – 0.399 Rendah 0.000 – 0.199 Sangat rendah Berdasarkan hasil perhitungan uji reabilitas yang dihitung menggunakan bantuan rumus antar rater dan program SPSS 16 maka diperoleh hasil r xx = 0,905 sehingga reabilitas instrumen dapat dikategorikan sangat tinggi.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu proses mencari dan menyususn secara sistematis, data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, manjabarkan ke dalam unit-inut, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain Sugiyono, 2011:244. 81 Teknik analisis data yang digunakan untuk instrumen penilaian kemampuan menggambar busana adalah analisis diskriptif kuantitatif. Artinya dari data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan apa adanya kemudian dianalisis secara deskriptif untuk mendapat gambaran mengenai fakta yang ada. Sedangkan untuk kuantitatif mengukur kemampuan siswa dengan melihat data yang disajikan dalam bentuk skor atau angka. Skor skala pada kelompok subyek yang dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan subyek pada aspek variabel yang diteliti. Deskripsi data dalam penelitian ini memberikan gambaran penting mengenai keadaan distribusi nilai skala pada kelompok subyek dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan subyek pada aspek atau variabel yang diteliti. Deskriptif untuk masing- masing variabel penelitian digunakan untuk menentukan rerata Mean M, Median Me dan Modus Mo. Untuk mengetahui pencapaian kemampuan menggambar busana pesta siswa disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi relatif atau tabel distribusi persentase dan tabel daftar nilai. Untuk mengetahui persentase kemampuan siswa dapat menggunakan rumus sebagai berikut: P = x 100 Keterangan :

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR ANATOMI TUBUH DENGAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR DESAIN BUSANA PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 8 MEDAN.

1 3 24

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR BUSANA DENGAN KEMAMPUAN MENDESAIN BUSANA PESTA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 27

HUBUNGAN PENGETAHUAN MENGGAMBAR BUSANA DENGAN KEMAMPUAN MENDESAIN BUSANA PESTA PADA SISWA KELAS X JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 10 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 4 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DESAIN BUSANA DENGAN HASIL MENGGAMBAR BUSANA KREASI PADA SISWA SMK NEGERI 8 MEDAN.

1 3 13

PENGARUH GADGET TERHADAP KREATIVITAS MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS XI DI SMK DIPONEGORO DEPOK.

6 41 166

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH WANITA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA DI SMK PIRI 2 YOGYAKARTA.

1 3 250

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

28 312 258

PENGEMBANGAN MEDIA MOOD BOARD BUSANA PESTA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA OLEH SISWA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA.

9 105 174

PENGARUH PENGGUNAAN MAJALAH AMICA SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KOMPETENSI MENGGAMBAR BUSANA PESTA SISWA KELAS X di SMK DIPONEGORO YOGYAKARTA.

0 0 208

PENINGKATAN KREATIVITAS MENDESAIN BUSANA DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MOODBOARD PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR BUSANA SISWA KELAS XI DI SMK N 1 SEWON.

1 1 258