11 tetapi berbagai kekuatan dan kemampuan inheren didalam pola asli
yang mewujudkan suatu modifikasi dalam menghayati pengalaman- pengalamannya.
Kemampuan atau “aptitude” itu adalah suatu kondisi atau set dari pada ciri-ciri yang memberi petunjuk tentang kemampuan untuk belajar
Bennet, 1974. Kemampuankompetensi adalah kemampuan bersikap, berfikir
dan bertindak secara konsistensi sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki. Keinginan seorang siswa perlu
diikuti dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Siswa adalah subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar disekolah. Dalam
kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, merespon dengan tindak belajar. Pada umumnya semula siswa belum menyadari
pentingnya belajar. Berkat informasi dari guru tentang sasaran belajar, maka siswa mengetahui apa arti bahan belajar baginya. Siswa
mengalami suatu proses belajar. Dalam proses belajar tersebut, siswa menggunakan kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.
Jadi pengertian kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan dalam melakukan suatu perbuatan yang menyangkut pengetahuan,
sikap dan ketrampilan yang dimiliki pada saat ini sehingga memberikan petunjuk tentang kemungkinan dimasa yang akan datang.
b. Kemampuan Dalam Pembelajaran
Kemampuan-kemampuan bahan kognitif, afektif dan juga psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin
12 rinci dan menguat. Adanya informasi tentang sasaran belajar, adanya
penguatan-penguatan, adanya evaluasi dan keberhasilan belajar, menyebabkan siswa semakin sadar akan kemampuan dirinya. Hal ini
akan memperkuat keinginan siswa untuk menjadi lebih mandiri. Siswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik terhadap lingkungannya. 1
Ranah kognitif Bloom, dkk terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut:
a Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu
berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode.
b Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari.
c Penerapan, mencakup kemampuan menerapakan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
d Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik. e Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
f Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
Keenam jenis perilaku ini bersifat hierarkis, artinya perilaku pengetahuan tergolong terendah dari keenam jenis perlaku dan
perilaku evaluasi tergolong tertinggi dari keenam jenis perilaku. Perilaku yang terendah merupakan perilaku yang harus dimiliki
terlebih dahulu oleh seseorang sebelum mempelajari perilaku yang lebih tinggi lagi.
2 Ranah afektif Krathwohl Bloom, dkk terdiri dari lima perilaku-
perilaku sebagai berikut :