Pergeseran Kategori Kata Pergeseran pada Tataran Semantik

dalam teks atau bahasa sasaran secara tepat atau utuh. Berikut adalah jenis-jenis pergeseran pada tataran semantik Simatupang, 1999:92-96. 1 Pergeseran dari Makna Generik ke Makna Spesifik dan Sebaliknya Ada kalanya padanan yang sangat tepat dari sebuah kata dalam bahasa sumber tidak terdapat di dalam bahasa sasaran. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran dari makna generik ke makna spesifik dan sebaliknya. Sebagai contoh, kata arm atau hand dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi ‘tangan’ dalam bahasa Indonesia. Pergeseran yang terjadi ialah pergeseran dari makna spesifik ke makna yang generik. Dalam bahasa Indonesia, konsep arm atau hand diungkapkan dengan satu kata yang bermakna lebih generik, yaitu ‘tangan’. 2 Pergeseran Makna karena Perbedaan Sudut Pandang Budaya Pergeseran makna juga dapat terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang dan budaya penutur bahasa-bahasa yang berbeda. Sebagai contoh, ‘saya rasa begitu’ dalam bahasa Indonesia mempunyai padanan dalam bahasa Inggris I think so, bukan I feel so . Orang Inggris berpikir tidak menggunakan perasaan sehingga kata think dan feel dalam bahasa Inggris dibedakan secara tegas.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang berjudul “Verba Modal Bahasa Jerman Mögen dan Wollen dalam Roman Winnetou I dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia” oleh Gunawan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan 1 padanan bentuk verba modal Modalverben bahasa Jerman mögen dan wollen dalam bahasa Indonesia, dan 2 hal-hal apa saja yang mempengaruhi padanan bentuk verba modal bahasa Jerman mögen dan wollen dalam bahasa Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat padanan bentuk verba modal pengungkap modalitas mögen dan wollen dalam kalimat bahasa Indonesia yang sangat beragam jenisnya, yaitu 1 verba modal mögen dan wollen masing-masing dipadankan dengan verba pewatas; kata dan frasa modal; verba; partikel; dan juga padanan zero dalam kalimat bahasa Indonesia, 2 hal-hal yang mempengaruhi bentuk padanan verba modal mögen dan wollen dalam bahasa Indonesia ialah makna kontekstual yang terkandung dalam kalimat tersebut yang dapat mempengaruhi bentuk sikap penutur terhadap tuturannya.