Hakikat Modalitas KAJIAN TEORI

‘bentuk bahasa yang menggambarkan penilaian berdasar nalar, penilaian berdasar rasa, atau keinginan pembicara sehubungan dengan persepsi atau pengungkapan jiwanya.’ De Hollander 1882 dalam Alwi 1992:7 mengemukakan bahwa modalitas tidak mempunyai arti tersendiri, tapi bertugas menunjukkan cara modus yang digunakan untuk menyatakan makna pikiran atau untuk mengubah arti suatu ungkapan. Selain De Hollander, dua orang ahli lainnya pada kurun waktu yang sama, Gerth van Wijk 1889 dan Van Ophuijsen 1901, juga sama-sama menyoroti modalitas berdasarkan pemakaian adverbia.

B. Penerjemahan 1. Hakikat Penerjemahan

Menerjemahkan pada hakikatnya adalah mengubah suatu bentuk menjadi bentuk lain Larson, 1984:3. Bentuk lain yang dimaksud dapat berupa bentuk bahasa sumber atau bahasa sasaran. Menurut definisi di kamus, penerjemahan berarti pengubahan dari suatu bentuk ke dalam bentuk lain, atau pengubahan dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain, dan sebaliknya The Merriam-Webster Dictionary, 1984. Yang dimaksud dengan bentuk bahasa ialah kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dll., baik lisan maupun tulisan. Dalam penerjemahan, bentuk bahasa sumber diganti ke dalam bentuk bahasa sasaran melalui struktur semantis. Jadi, makna yang ingin disampaikan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran harus tetap dipertahankan.

2. Padanan dalam Penerjemahan

Menurut Simatupang 1999:50, kata, frasa, dan kalimat yang semuanya bisa disebut bentuk, mempunyai potensi untuk mengandung beberapa makna, tergantung lingkungan atau konteksnya. Kata look, misalnya, mempunyai tidak kurang dari 74 arti yang diakibatkan oleh hubungannya dengan kata lain atau konteksnya. Oleh karena itu, seorang penerjemah harus selalu dapat melihat konteks kata agar dapat mengartikannya dengan tepat dan mencari padanannya dalam bahasa sasaran. Berikut terdapat beberapa contoh kata look dalam berbagai konteks dengan padanan dalam bahasa Indonesia yang berbeda-beda.  Look at her She’s gorgeous. Wow verb ‘ Lihat, alangkah cantiknya dia. Wow’  Look, I don’t mind you borrowing my books, but you ought to ask me first. verb ‘ Dengar, saya tidak keberatan kau meminjam buku saya, tapi kau harus permisi dulu.’  He looked ill when I saw him. verb ‘Dia tampak sakit ketika saya jumpa dia.’

3. Pergeseran dalam Penerjemahan a. Pergeseran pada Tataran Bentuk

Menurut Simatupang 1999, beberapa jenis pergeseran pada tataran bentuk terjadi sebagai berikut: 1 Pergeseran pada Tataran Morfem Pergeseran yang terjadi pada tataran morfem terlihat pada contoh-contoh berikut.  impossible Inggris  tidak mungkin Indonesia  reexamine Inggris  memeriksa kembali Indonesia Morfem morfem terikat bahasa Inggris im- dan re-, mengalami pergeseran bentuk menjadi kata morfem bebas bahasa Indonesia yang berarti ‘tidak’ dan ‘kembali’. 2 Pergeseran pada Tataran Sintaksis