D. Validitas Data
Untuk mendapatkan data penelitian yang valid digunakan teknik validitas semantik. Peneliti membaca berulang-ulang data penelitian, dalam hal ini konstruksi
infinitif bJ dan padanannya dalam bl intro rater. Di samping itu, peneliti juga melakukan uji validitas secara inter rater, yaitu dengan mencocokkan hasil uji yang
telah dilakukan peneliti dengan ahli lain, baik ahli bahasa Jerman maupun bahasa Indonesia.
E. Analisis Data
Untuk mengkaji konstruksi infinitif bJ dan padanannya dalam bI digunakan analisis kontrastif, yaitu suatu metode sinkronis dalam analisis bahasa untuk
menunjukan persamaan dan perbedaan antara bahasa-bahasa untuk mencari prinsip yang dapat diterapkan dalam masalah praktis seperti pengajaran dan penerjemahan
Kridalaksana, 1993. Adapun untuk menganalisis data digunakan teknik padan referensial, yaitu suatu teknik yang alat penentunya berada di luar satuan lingual
Sudaryanto, 1993. Teknik tersebut digunakan untuk membandingkan konstruksi infinitif bJ dan padanannya dalam bI.
Dalam penelitian ini akan dicari persamaan dan perbedaan konstruksi infinitif bJ dan padanannya dalam bI. Oleh karena itu penyediaan data dan analisis data akan
didasarkan pada konstruksi infinitif bJ dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Menyediakan data konstruksi infinitif bJ dan padanannya dalam bl. 2. Mendeskripsikan bentuk dan makna konstruksi infinitif bJ dan padanannya dalam
bI. 3. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan konstruksi infinitif bJ dan padanannya
dalam bI.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan korpus data yang diperoleh dari majalah NADI Nachrichten für Alumni über Deutschland und Indonesien
Bahasa Indonesia – Deutsch ‘Bahasa Jerman’ yang diterbitkan oleh DAAD Deutscher Akademischer Austauschdienst
Dinas Pertukaran Akademis Jerman edisi tahun 2007, 2008, 2009, 2010, dan 2012 atau sebanyak 5 lima penerbitan yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini,
dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut.
1. Bentuk dan makna konstruksi infinitif bahasa Jerman
Munculnya bentuk infinitif bahasa Jerman dapat berupa hubungan dependensi antara bentuk finit dan bentuk infinitif. Dalam hal ini, bentuk infinitif menduduki
posisi sebagai subordinat, sedangkan posisi verba utama diduduki oleh verba finit. Adapun bentuk finit tersebut dapat dilihat pada paparan berikut.
a. Modelverben
Dalam bahasa Jerman verba modal sebagai verba finit selalu diikuti oleh bentuk infinitif. Verba modal bahasa Jerman dürfen, können, mögen, müssen, wollen dan
sollen . verba modal ini sebagai verba finit dengan verba infinit dalam kalimat bahasa
Jerman menjalankan fungsi sebagai predikat dalam kalimat. Sebagai contoh:
57 ..., dann wollte Herr Gulba nicht mitkommen. NADI 2012 halaman 25
‘ ..., maka Herr Gulba tidak mau ikut serta.’ NADI 2012 halaman 24
Pada data 57 tersebut, verba finit adalah wollte ‘ingin’ sedangkan verba infinitif adalah mitkommen ‘ikut serta’. Konstruksi verba mitkommen ‘ikut serta’
sebagai infinitif disebabkan oleh adanya verba finit karena kedudukan verba infinitif sebagai subordinat dari verba finit. Dengan demikian, kedua verba
tersebut sebagai satu kesatuan verba yang membentuk pasangan finit dan infinitif yang memiliki hubungan dependensi. Konstruksi seperti ini dapat dilihat pada data
58, 74, 75, 79, dan 126 berikut ini.
58 ..., dass sie nicht mitkommen konnten, ... 2012: 25 ‘Kami kemudian mengetahui bahwa mereka tidak dapat ikut serta ...’ 2012:
24 74 Die Beziehungen zwischen Deutschland und Indonesien sollen in Zukunft
weiter ausgebaut werden.
2012: 31 ‘Hubungan antara Jerman dan Indonesia diharapkan dapat terus
dikembangkan di masa datang’ 2012: 30.
75 Wer darf sich bewerben 2012: 31. ‘Siapa saja yang dapat mendaftar’ 2012: 30.
79 Die Kandidaten müssen sich online registrieren 2012: 32. ‘Kandidaten diwajibkan untuk mendaftar secara online di beasiswa
.dikti.go.id.’
2012: 32.
126 ..., ob ich bei eiber sechsmonatigen Untersuchung zur Steuerung von Umweltschutz-Geldern von Mittelstandischen und Kleinbetrieben
mitarbeiten m
ӧchte 2012: 51.
‘Pada awal tahun 2008 saya diajak Roger membantu dalam penelitian
mekanisme penyaluran dana lingkungan kepada pengusaha kecil dan menegah selama enam bulan’
2012: 51. Data-data tersebut apabila dicermati, memiliki kesamaan konstruksi seperti
pada data 57 yaitu berupa konstruksi infinitif yang bersifat koheren karena unsur