Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Secara umum verba modal bahasa Jerman dürfen dapat dipadankan ke dalam bahasa Indonesia dengan kata ‘boleh‘, verba modal können dengan ‘bisa‘, verba modal mögen dengan ‘mau‘, verba modal müssen dengan ‘harus‘, verba modal sollen dengan ‘seharusnya‘, dan verba modal wollen dengan ‘akan‘. Namun pada kenyataannya, dalam penggunaan sehari-hari, keenam verba modal bahasa Jerman tersebut memiliki banyak padanan dalam bahasa Indonesia. Hal tersebut sering menimbulkan kebingungan dalam memahami makna bahasa Indonesia dari verba modal bahasa Jerman. Verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen seringkali sulit untuk dibedakan oleh pembelajar bahasa Jerman. Tidak hanya siswa SMA atau SMK yang mengalami kesulitan dalam penggunaan kedua verba modal tersebut, tapi juga mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jerman sekalipun terkadang masih keliru membedakan kapan harus menggunakan müssen dan kapan sollen. Bahkan peneliti sendiri pun, sebagai salah satu mahasiswa yang mempelajari bahasa Jerman, masih menemui kesulitan ketika kedua verba modal tersebut sudah berada dalam kalimat. Berikut adalah contoh penggunaan verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen dalam kalimat. 1 Ihre Kinder müssen immer spätestens um 19 Uhr zu Hause sein. HelbigBuscha, 1996: 133 2 Die Kinder sollen die Hausaufgaben auf einen Zettel schreiben. HelbigBuscha, 1996: 134 Kedua contoh kalimat di atas jika diperhatikan dengan sangat seksama, akan terlihat perbedaannya dalam hal makna. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa verba modal müssen dipakai pada kalimat kedua atau sebaliknya, verba modal sollen pada kalimat pertama, yang tentu saja menimbulkan perubahan makna. Masalah tersebut menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian terhadap kedua verba modal tersebut. Untuk lebih mendalam, peneliti bermaksud mendeskripsikan padanan verba modal müssen dan sollen sebagai pengungkap modalitas bahasa Jerman ke dalam bahasa Indonesia yang terdapat dalam roman Das Parfum karya Patrick S“skind dan roman terjemahannya dalam bahasa Indonesia yang berjudul Perfume oleh Bima Sudiarto. Dalam penelitian ini roman Das Parfum karya Patrick S“skind digunakan sebagai subjek penelitian. Hal ini didasarkan pada banyaknya verba modal müssen dan sollen yang terdapat dalam roman tersebut dan variasi makna dari kedua verba modal tersebut yang terdapat dalam roman terjemahannya. Selain itu, cerita Das Parfum karya Patrick S“skind diapresiasi oleh masyarakat tidak hanya dalam bentuk aslinya yaitu roman, tapi juga dalam bentuk film, sehingga dengan adanya penelitian salah satu aspek bahasa Jerman yang terdapat dalam roman tersebut, dalam hal ini adalah verba modal müssen dan sollen, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk lebih banyak manusia.

B. Batasan Masalah

Peneliti membatasi kajian penelitiannya dengan berfokus pada verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen yang terdapat dalam roman Das Parfum karya Patrick S“skind dan padanannya dalam bahasa Indonesia.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana padanan bahasa Indonesia dari verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen yang terdapat dalam roman Das Parfum karya Patrick S“skind? 2. Hal-hal apa yang mempengaruhi padanan bahasa Indonesia dari verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen yang terdapat dalam roman Das Parfum karya Patrick S“skind?

D. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan padanan bahasa Indonesia dari verba modal bahasa Jerman m üssen dan sollen yang terdapat dalam roman Das Parfum karya Patrick S“skind. 2. Mendeskripsikan hal-hal yang mempengaruhi padanan bahasa Indonesia dari verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen yang terdapat dalam roman Das Parfum karya Patrick S“skind.

E. Manfaat Penelitian Teoretis :

1. Secara umum, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan referensi penting bagi ranah kepustakaan penelitian, khususnya di bidang linguistik. 2. Secara khusus, peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang verba modal bahasa Jerman müssen dan sollen, padanannya dalam bahasa Indonesia, serta hal-hal yang mempengaruhi padanan tersebut. Praktis : 1. Bagi penutur bahasa Jerman yang sedang mempelajari bahasa Indonesia, diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi untuk memperdalam bahasa Indonesia, terutama yang berkaitan dengan