3. Fixed Position Layout
Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan ditempatkan pada tempat yang tetap karena posisi benda yanhg dikerjakannya tidak dapat dipindahkan. Pada umumnya digunakan untuk produk akhir yang dimensinya besar, salah
satu contohnya adalah pembuatan galangan kapal. Contoh gambar fixed position layout dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gudang Bahan
Baku Material
Gudang Barang
Jadi Mesin D
Mesin E Mesin F
Mesin A Mesin B
Mesin C
Gambar 2.3. Fixed Position Layout
4. Group Technology Layout
Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan dikelompokkan berdasarkan bentuk komponen yang dikerjakannya, bukan berdasarkan produk akhir. Sehingga untuk pengerjaan partbagian yang prosesnya hampir sama
dikerjakan di satu departemen. Contoh gambar group technology layout dapat dilihat pada Gambar 3.4.
3.4.2. Pola Aliran Bahan
5
Mesin A
Mesin B
Mesin C
Mesin E
Mesin C
Mesin D
Mesin A
Mesin B
Mesin E
Perakita n
Perakita n
Perakita n
Gudang Bahan
Baku Material
Gudang Barang
Jadi
Mesin D
Mesin B
Perancang tataletak berpengalaman menyarankan sejumlah cara potensial atau dasar bagi aliran barang menyeluruh. Sementara beberapa diantaranya menyangkut aliran barang, beberapa yang lainnya mengacu pada
karakteristik
Gambar 2.4. Group Technology Layout
masalah atau proses tataletak. Alternatif-alternatif itu adalah untuk dipertimbangkan perancang aliran, dan mengarahkan agar aliran didasarkan atas
aliran barang, produk, pegawai, atau kegiatan yang: 1.
Membutuhkan mesin-mesin atau peralatan serupa.
5
Ibid.pp. hal 120-122
Universitas Sumatera Utara
2. Membutuhkan proses yang sama.
3. Membutuhkan operasi yang sama.
4. Mengikuti urutan operasi .
5. Memiliki waktu operasi yang sama.
6. Memiliki bentuk, ukuran, kegunaan atau rancangan yang sama.
7. Menuntut derajat mutu yang sama.
8. Terbuat dari bahan yang serupa atau sama.
Begitu perancang tataletak mengamati dan meninjau dokumentasi aliran sejalan dengan faktor dan patokan terdahulu, dia harus berusaha menggambarkan
kesimpulan mengenai faktor dan patokan yang mungkin cocok dengan situasi yang dihadapinya. Akan tampak nanti bahwa beberapa metode yang dikemukakan
diatas berhubungan dengan cara tata letak proses, produk atau kelompok, yang harus ditinjau pada kesempatan ini. Dalam seluruh kemungkinan, aliran
keseluruhan untuk produk produksi massal akan tetap didasarkan pada tuntutan aliran barang dan komponen. Sedangkan, untuk job-shop atau yang sejenisnya,
dan proses-proses serta operasi-operasi penunjang, aliran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diatas. Karakteristik-karakteristik aliran masing-masing yang
khas, harus dipertimbangkan dalam pola aliran keseluruhan. Pola aliran umum ini yang digambarkan pada Gambar 3.5 menunjukkan
sebagian faktor dasar dalam situasi aliran tertentu. Beberapa komentar akan membantu memahami pemakaian pola yang ditunjukkan:
1. Garis lurus: dapat digunakan jika proses produksi pendek, relatif sederhana,
dan hanya mengandung sedikit komponen atau beberapa peralatan produksi.
Universitas Sumatera Utara
2. Seperti ular atau zig-zag: dapat diterapkan jika lintasan lebih panjang dari
ruangan yang dapat digunakan untuk ditempatinya, dan karenanya berbelok- belok dengan sendirinya untuk memberikan lintasan aliran yang lebih panjang
dalam bangunan yang luas, bentuk, dan ukuran yang lebih ekonomis. 3.
Seperti ular atau zig-zag: dapat diterapkan jika lintasan lebih panjang dari ruangan yang dapat digunakan untuk ditempatinya, dan karenanya berbelok-
1. Jalur lurus
2. Ular atau zig-zag
3. Bentuk U
4. Melingkar
5. Sudut ganjil 1
1 1
1
1
2 2
2 2
2 5
6 3
3 3
3
3 4
4
4 4
4
5 5
5
5 6
6 6
6
Gambar 3.5. Pola Aliran Umum
Universitas Sumatera Utara
belok dengan sendirinya untuk memberikan lintasan aliran yang lebih panjang dalam bangunan yang luas, bentuk, dan ukuran yang lebih ekonomis.
4. Seperti ular atau zig-zag: dapat diterapkan jika lintasan lebih panjang dari
ruangan yang dapat digunakan untuk ditempatinya, dan karenanya berbelok- belok dengan sendirinya untuk memberikan lintasan aliran yang lebih panjang
dalam bangunan yang luas, bentuk, dan ukuran yang lebih ekonomis. 5.
Bentuk U: dapat diterapkan jika diharapkan produk jadinya mengakhiri proses pada tempat yang relative sama dengan awal proses, karena keadaan fasilitas
transportasi luar pabrik, pemakaian mesin bersama, dsb. juga karena alasan yang sama seperti bentuk ular.
6. Melingkar: dapat diterapkan jika diharapkan barang atau produk kembali ke
tempat yang tepat waktu memulai, seperti pada: a bak–cetakan penuangan, b penerimaan dan pengiriman terletak pada satu tempat yang sama, c
digunakan mesin dengan rangkaian yang sama untuk kedua kalilnya. 5. Bersudut ganjil: pola tak tentu, tetapi sangat sering ditemui a jika tujuan
utamanya untuk memperpendek lintasan aliran antar kelompok dari wilayah yang berdekatan; b jika pemindahannya mekanis, c jika keterbatasan
ruangan tidak memberi kemungkinan pola lain, d jika lokasi permanen dari fasilitas yang ada menuntut pola seperti itu.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Pemindahan Bahan Material Handling