− Memperbaiki lokasi dan pengaturan dalam fasilitas penyimpanan
gudang. −
Meningkatkan efisiensi dalam hal pengiriman dan penerimaan. 5.
Mengurangi biaya Pengurangan biaya ini dapat dicapai melalui:
− Penurunan biaya persediaan.
− Pemanfaatan luas area untuk kepentingan yang lebih baik.
− Peningkatan produktivitas.
3.7. Algoritma Hill Climbing
8
8
Sri Kusumadewi dan Purnomo, H, Penyelesaian Masalah Optimasi Dengan Teknik-Teknik Heuristik, Graha Ilmu, 2005, pp. 59-63.
Algoritma Hill Climbing merupakan algoritma optimisasi pendekatan baru yang digunakan untuk menyelesaikan kombinasi masalah. Pada
penerapannya dalam perancangan tata letak fasilitas diperlukan penyelesaian awal dari tata letak fasilitas produksi yang ada, setelah itu dilakukan optimisasi dengan
Algoritma Hill Climbing sehingga di akhir iterasi didapatkan tata letak fasilitas produksi yang mencapai nilai optimum.
Metode ini menggunakan proses pengujian yang dilakukan dengan fungsi heuristik. Pembangkitan keadaan berikutnya sangat tergantung pada feedback dari
prosedur pengetesan. Tes ini berupa fungsi heuristik yang akan menunjukkan seberapa baiknya nilai tekanan yang diambil terhadap keadaan-keadaan lainnnya
yang mungkin.
Universitas Sumatera Utara
Pengolahan dengan metode Hill Climbing memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Mulai dari keadaan awal, yaitu dengan menetapkan total cost pemindahan
bahan layout lantai produksi saat ini sebagai keadaan pada level awal. 2.
Lakukan pengujian, pengujian dilakuan dengan menukarkan lokasi antara 2 departemen. Jumlah pertukaran atau iterasi yang dilakukan setiap level
pencarian diperoleh dengan rumus
n
C
2
= 2
2 −
n n
. 3.
Kerjakan langkah-langkah iterasi hingga sebuah solusi ditemukan. Solusi dari setiap level merupakan keadaan awal untuk melakukan iterasi
pada level selanjutnya. 4.
Perhitungan ini dilakukan berulang – ulang dengan melakukan pertukaran lokasi departemen sampai ditemukan total cost pemindahan bahan yang
minimum. Level pencarian akan berhenti jika total cost pemindahan bahan pada level selanjutnya lebih besar dari total cost pemindahan bahan level
sebelumnya.
Pada metode Hill Climbing ini, ada beberapa kelemahan yang dapat terjadi, yakni sebagai berikut :
1. Algoritma akan berhenti apabila mencapai nilai optimum local.
2. Tidak mampu menggunakan 2 operator sekaligus
3. Urutan penggunaan operator akan sangat berpengaruh pada
penemuan sebuah solusi optimum.
Universitas Sumatera Utara
Variabel yang digunakan dalam algoritma Hill Climbing adalah jarak antar departemen, bobot antara departemen, serta momen perpindahan material. Jarak
antar departemen dihitung dengan metode euclidean. Jika diasumsikan bahwa arah aliran diabaikan, maka bobot antara departemen i dan departemen j w
ij
adalah : W
ij
= r
ij
+ r
ji
Kemudian dapat dihitung Total Cost pemindahan bahan.
∑ ∑
− =
=
n i
ij ij
n i
d w
a C
1 1
Keterangan : r
ij
= frekuensi perpindahan dari departemen i ke departemen j. d
ij
= jarak antara lokasi departemen w
ij
= bobot antara departemen penjumlahan frekuensi perpindahan bolak- balik antara departemen i dan departemen j
Ca = Total cost pemindahan bahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Sifat Penelitian.
Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian metode deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha untuk memaparkan pemecahan
masalah terhadap suatu masalah yang ada sekarang secara sistematis dan faktual berdasarkan data-data. Jadi penelitian ini meliputi proses pengumpulan, penyajian,
dan pengolahan data, serta analisis dan interpretasi.
4.2 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dijelaskan pada uraian berikut. Gambar Block Diagram prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar 4.1.
4.2.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Objek yang diteliti adalah tata letak pada lantai produksi. Penelitian dilakukan di PT. Mahogany Lestari yang berlokasi di Jl. Medan - Binjai Km. 10,5
pada bulan Maret hingga April.
4.2.2. Studi Pendahuluan
Langkah awal penelitian pada tugas akhir ini diawali dengan studi pendahuluan. Masalah yang ditemui adalah tataletak lantai produksi yang belum
baik karena terdapat back-tracking yang mengakibatkan
Universitas Sumatera Utara