3.2 Deskripsi Peralatan
3.2.1 Menentukan Jumlah Koloni Bakteri E.Coli
Bakteri E.Coli dipakai sebagai indikator organisme karena mudah ditemukan dengan cara yang sederhana, tidak berbahaya, dan sulit hidup lebih lama dari pathogen
yang lainnya. Untuk menentukan jumlah koloni bakteri E.Coli digunakan teknik pengenceran dilusi karena hampir semua metode perhitungan jumlah sel mikroba
diawali dengan teknik ini. Pengenceran dilakukan pada masing-masing tabung reaksi dengan factor pengenceran 1100, 11.000, 110.000, 1100.000, 11.000.000,
kemudian hasil pengenceran tersebut dimasukkan kedalam masing-masing cawan petri, dan dihitung jumlah sel bakteri E.Coli yang diperoleh dengan menggunakan
autoklaf yang dapat menampilkan jumlah sel bakteri E.Coli secara otomatis, sehingga jumlah koloni bakteri E.coli dapat dihitung dengan menggunakan rumus pada
persamaan 2.2 Gambar alat pada lampiran A.
Gambar 3.1 Cara Mengukur Jumlah Bakteri E.coli
Universitas Sumatera Utara
3.2.2 Mengukur Waktu Lamanya Air Limbah Terkena Cahaya Matahari
Pengukuran waktu dilakukan untuk mengetahui berapa lama sampel berada pada kondisi mengalami kontak langsung dengan matahari terbuka atau tidak
mengalami kontak langsung dengan matahari tertutup. Alat yang digunakan dalam pengukuran ini adalah stopwatch Gambar alat pada lampiran A.
3.2.3 Mengukur Suhu Sampel
Temperatur air limbah dapat bervariasi tergantung faktor adanya pencemaran, sehingga dapat mengganggu kehidupan yang terdapat didalam air limbah tersebut.
Pengukuran temperatur ini dapat dilakukan menggunakan termometer air raksa dari celcius, dan dapat dilakukan saat air limbah masih didalam sampler Gambar alat pada
lampiran A.
3.2.4 Mengukur TDS
Pengukuran ini menggunakan sampel yang telah homogen, kemudian ditentukan TDS yang terkandung didalam sampel dengan menggunakan TDS meter,
disiapkan Erlenmeyer sebagai wadah sampel, kemudian sampel disaring kedalam erlenmeyer dengan membran saring. Elektroda dicelupkan pada sampel yang akan
diperiksa, dan tekan tanda “POWER” pada TDS meter maka akan keluar angka pada layar digitalnya, kemudian tekan tanda “ CND” untuk mendapatkan hasil TDS dalam
sampel, dan ditunggu hingga layar menunjukkan angka yang stabil atau berhenti pada angka tertentu Gambar alat pada lampiran A.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5 Menghitung kesadahan
Kesadahan diakibatkan karena adanya zat padat terlarut adalah kalsium dan magnesium, maka dapat diartikan kesadahan adalah sifat karakteristik air yang
menggambarkan konsentrasi jumlah ion kalsium, yang dinyatakan dalam kalsium karbonat CaCO
3
. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan metode titrimetri. Sampel
dimasukkan kedalam erlenmeyer dengan menggunakan gelas ukur, ditambahkan larutan buffer pH 10 sebanyak 5 ml dengan menggunakan pipet ukur yang telah
dipasangkan winkler kedalam Erlenmeyer, dan 50 mg EBT dengan menggunakan sendok ukur kedalam labu Erlenmeyer tersebut, kemudian dihomogenkan sampai
berwarna merah tua, kemudian dititrasi dengan larutan EDTA 128N sampai berwarna biru tua dengan menggunakan buret tetes demi tetes sambil dihomogenkan,
Sebelumnya dilihat berapa ml EDTA yang dipakai sampai warnanya berubah menjadi
biru tua. Setelah diperoleh hasilnya, maka perhitungan kesadahan selanjutnya dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan 2.1.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Diagram Alir