Tabel 4.1 Data Perhitungan Jumlah Koloni Bakteri E.Coli didalam Air Limbah
Domestik.
a. Tanpa Penyinaran Cahaya Matahari
b. Dengan Penyinaran Cahaya Matahari
No Waktu
menit ∑ Koloni Bakteri E.Coli
10
-2
10
-3
10
-4
10
-5
10
-6
1 5
12800
44000
110000 1100000
8000000
2 10
13000 44000
110000 1100000
8000000
3 15
13200 46000
150000 1100000
9000000
4 20
13500 49000
150000 1200000
10000000
5 25
14000 56000
150000 1300000
10000000
No Waktu
menit ∑Koloni Bakteri E.Coli
10
-2
10
-3
10
-4
10
-5
10
-6
1 5
13500
44000
310000 2500000
8000000
2 10
12600
43000
300000 2000000
8000000
3 15
12400 41000
300000 1500000
-
4 20
12000 40000
280000 1300000
-
5 25
11800 36000
270000 1300000
-
Universitas Sumatera Utara
4.1.2 Hasil Pengukuran Suhu
Dalam hal ini pengukuran dilakukan langsung dilapangan dengan menggunakan termometer, dan hasil pengukurannya diperlihatkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Pengukuran Suhu Sampel Air limbah domestik
a. Tanpa Penyinaran Cahaya Matahari
No Waktu
menit Suhu
o
C
10
-2
10
-3
10
-4
10
-5
10
-6
1 5
30
40
50 45
50
2 10
20 25
35 30
40
3 15
20 20
20 20
25
4 20
20 20
20 10
20
5 25
10 20
20 10
20
a. Dengan Penyinaran Cahaya Matahari
No Waktu
menit Suhu
o
C
Universitas Sumatera Utara
10
-2
10
-3
10
-4
10
-5
10
-6
1 5
20
30
35 40
40
2 10
40 45
40 40
45
3 15
45 45
50 50
50
4 20
55 60
60 65
65
5 25
55 65
60 65
70
4.1.3 Hasil Pengukuran TDS
Hasil Pengukuran TDS sampel air limbah domestik di sekitar TPAL Kab.Aceh Tamiang yang terdiri dari campuran sampel dan aquadest, dan hasilnya diperlihatkan
pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Pengukuran TDS Sampel Air limbah domestik
No Pengenceran
TDS 1
10
-2
1320 2
10
-3
1400 3
10
-4
2450 4
10
-5
1730 5
10
-6
1850
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Hasil Perhitungan Kesadahan
Hasil Pengukuran Kesadahan pada sampel air limbah domestik di sekitar TPAL Kab.Aceh Tamiang yang terdiri dari campuran sampel dan aquadest,
diperlihatkan pada tabel 4.4. Perhitungan menentukan kesadahan berdasarkan persamaan 2.1 dengan data pada lampiran B.
Tabel 4.4 Data Perhitungan Kesadahan Sampel Air limbah domestik
4.2 Pembahasan
Penulis menggunakan piranti lunak SPSS versi 13.0 untuk mengolah data secara efisien dan akurat serta mengukur pengaruh untuk masing-masing variabel. Dalam hal
ini Penulis menggunakan metode analisis regresi berganda dan analisis korelasi pearson.
No Pengenceran
Kesadahan Total
KT 1
10
-2
360
2 10
-3
70
3 10
-4
108
4 10
-5
86
5 10
-6
128
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Analisis Korelasi R
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900, oleh sebab
itu terkenal dengan sebutan Korelasi Pearson Husaini Usman, 2006. Korelasi pearson digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan
diantara dua variabel, yaitu variabel bebas Independent variables dan variabel terikat dependent variables. Secara matematis dirumuskan :
R=
2 2
2 2
Y Y
n x
X n
Y x
XY n
Korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negative -. Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan antara kedua variabel bersifat searah,
yaitu semakin besar angka variabel bebas maka angka variabel terikat juga semakin besar. Demikian sebaliknya. Nilai korelasi berkisar antara 0 sd 1, dengan ketentuan,
jika angka mendekati 1 maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Sedangkan jika angka korelasi mendekati 0 maka hubungan antara kedua variabel akan semakin
lemah.
Universitas Sumatera Utara
Agar penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, kita perlu mempunyai kriteria untuk menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi yaitu :
1. Angka korelasi berkisar antara 0 sd 1
2. Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya
hubungan kedua variabel. Ketentuannya adalah sebagai berikut :
0-0,25 : Korelasi sangat lemah dianggap tidak ada
0,25-0,5 : Korelasi cukup
0,5-0,75 : Korelasi kuat
0,75 : Korelasi sangat kuat 3.
Korelasi dapat positif dan negatif. Dikatakan positif bila kedua variabel searah, negatif bila kedua variabel berlawanan.
4. Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan
sebagai berikut :
Jika probabilitas 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikan
Jika Probabilitas 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan Penulis mengambil beberapa parameter bebas dikorelasikan terhadap parameter
terikat jumlah koloni bakteri E.Coli yakni Waktu, Suhu, TDS dan Kesadahan.
Universitas Sumatera Utara
Correlations
1 .978
.004 5
5 .978
1 .004
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
W aktu E.Coli
W aktu E.Coli
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
.
4.2.2. Uji Korelasi A. Korelasi Antara Jumlah Koloni Bakteri E.coli dan Waktu
Tabel 4.5 Data Jumlah Koloni Bakteri E.coli dengan Waktu untuk Setiap
Pengenceran a.
Tanpa Penyinaran Cahaya Matahari
Pengenceran 10
-2
No Waktu menit
Jumlah koloni bakteri E.coli Selml
10
-2
10
-3
10
-4
10
-5
10
-6
1 5
12800 44000
110000 1100000
8000000 2
10 13000
44000 110000
1100000 8000000
3 15
13200 46000
150000 1100000
9000000 4
20 13500
49000 150000
1200000 10000000
5 25
14000 56000
150000 1300000
10000000
Universitas Sumatera Utara
Correlations
1 .913
.030 5
5 .913
1 .030
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
W aktu E.Coli
W aktu E.Coli
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
Correlations
1 .866
.058 5
5 .866
1 .058
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
Waktu E.Coli
Waktu E.Coli
Output tersebut memberikan makna adanya hubungan yang positif dan korelasi yang sangat kuat antara Waktu dan jumlah koloni bakteri E.Coli. Hal ini
dapat dilihat dari korelasinya sebesar 0,978 dan probabilitas sebesar 0,04 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah signifikan.
Pengenceran 10
-3
Output tersebut memberikan makna adanya hubungan yang positif dan korelasi yang sangat kuat antara Waktu dan jumlah koloni bakteri E.Coli. Hal ini
dapat dilihat dari korelasinya sebesar 0,913 dan probabilitas sebesar 0,030 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah signifikan.
Pengenceran 10
-4
Output tersebut memberikan makna adanya hubungan yang positif dan korelasi yang sangat kuat antara Waktu dan jumlah koloni bakteri E.Coli. Hal ini
dapat dilihat dari korelasinya sebesar 0,866 dan probabilitas sebesar 0,058 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Correlations
1 .884
.047 5
5 .884
1 .047
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
W aktu E.Coli
W aktu E.Coli
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
Correlations
1 .949
.014 5
5 .949
1 .014
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
W aktu E.Coli
W aktu E.Coli
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
Pengenceran 10
-5
Output tersebut memberikan makna adanya hubungan yang positif dan korelasi yang sangat kuat antara Waktu dan jumlah koloni bakteri E.Coli. Hal ini
dapat dilihat dari korelasinya sebesar 0,884 dan probabilitas sebesar 0,047 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah signifikan.
Pengenceran 10
-6
Output tersebut memberikan makna adanya hubungan yang positif dan korelasi yang sangat kuat antara Waktu dan jumlah koloni bakteri E.Coli. Hal ini
dapat dilihat dari korelasinya sebesar 0,949 dan probabilitas sebesar 0,014 yang menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh adalah signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Correlations
1 -.956
.011 5
5 -.956
1 .011
5 5
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
W aktu E.Coli
W aktu E.Coli
Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. .
b. Dengan Penyinaran Cahaya Matahari