Jumlah koloni per ml = Jumlah Sel Percawan x
enceran FaktorPeng
1
...2.2
Peranan yang mengguntungkan adalah dapat dijadikan percobaan limbah di
air, indikator pada level pencemaran air serta mendeteksi patogen pada feses manusia yang disebabkan oleh Salmonella Typhi Michael J, Pelczar Jr,1988.
Jika suatu bakteri diukur masa generasinya dengan berbagai interval waktu dengan menggunakan jumlah bakteri yang telah diperoleh. Masa generasi
menunjukkan lamanya waktu yang berlalu sebelum semua sel memasuki fase yang baru, dan masa generasi ini dapat dihitung dengan rumus :
G =
log 3
, 3
B b
t …………………………………………………………....2.3
Dimana, G = Waktu generasi
t = Selang waktu antara pengukuran jumlah sel pada populasi awal dan akhir b = Populasi awal
B = Populasi setelah waktu t
2.3 Air Limbah
Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkanya. Pencemaran air dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori
yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Sumber Langsung
Sumber-sumber langsung adalah effluent yang berasal dari sumber pencemarnya yaitu limbah hasil pabrik atau suatu kegiatan dan limbah domestik
berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian,serta sampah. Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung di buang ke dalam badan air system seperti sungai ,
kanal, parit atau selokan.
b. Sumber Tidak Langsung
Sumber-sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industri
maupun dari limbah domestik.
2.3.1 Karakteristik Limbah Cair
Karakteristik limbah cair dinyatakan dalam bentuk kualitas limbah cair dan jumlah aliran limbah cair yang dihasilkan. Kualitas limbah cair diukur terhadap kadar
fisik, kimiawi dan biologis. Parameter yg diukur antara lain sebagai berikut: 1.
Parameter fisik berupa padatan partikel padat yg ada dalam air padatan total, padatan tersuspensi dan padatan terlarut , warna, bau dan temperatur
2. Parameter kimia selain berupa kadar BOD
5
, COD, dan TOC yang menggambarkan kadar bahan organik dalam limbah, juga senyawa yg terkait
dengan amonia bebas, nitrogen organik, nitrit, nitrat, fosfor organik dan fosfor anorganik, sulfat, klorida, belerang, logam berat Fe, Al, Mn dan Pb, dan gas
H
2
O, CO
2
, O
2
, dan CH
4
. 3.
Parameter biologis juga merupakan hal penting karena ada beribu-ribu bakteri per millimeter dalam air limbah yg belum diolah. Jenis bakteri yg diukur
adalah bakteri golongan Coli.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Dampak Pencemaran Air Terhadap Kesehatan Manusia
Pencemaran lingkungan berakibat terhadap kesehatan manusia, tata kehidupan, pertumbuhan flora dan fauna yang berada dalam jangkauan pencemaran. Gejala
pencemaran dapat terlihat pada jangka waktu singkat maupun panjang, yaitu pada tingkah laku dan pertumbuhan. Pencemaran dalam waktu relatif singkat, terjadi
seminggu sampai dengan setahun sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi setelah masa 20 tahun atau lebih. Gejala pencemaran yang terjadi dalam waktu singkat
dapat diatasi dengan melihat sumber pencemaran lalu mengendalikannya Totok Sutrisno,2004.
Limbah cair berdampak pada kesehatan manusia baik pengaruh langsung terhadap kesehatan, umpamanya, tergantung sekali pada kualitas air yang
terkontaminasi dalam hal ini berfungsi sebagai media penyalur ataupun penyebar penyakit. Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam :
1. Air sebagai media untuk hidup mikroba patogen
2. Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit
3. Jumlah air bersih yang tersedia tak cukup
4. Air sebagai media untuk hidup vektor penyebar penyakit
2.3.3 Pengelolaan Limbah Cair Untuk Pengendalian Pencemaran Air
Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin agar sesuai dengan baku
mutu air. Tujuan pengelolaan limbah cair adalah untuk mengendalikan agar tidak terjadi pencemaran air. Pendekatan yang dilakukan dalam pengelolaan pencemaran air
mencakup pendekatan non teknis dan pendekatan teknis.
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan non teknis yang dimaksud adalah penerbitan peraturan sekaligus
sosialisasi peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air maupun penghasil limbah dalam mengendalikan limbah maupun
mengelola limbahnya. 2.
Pendekatan teknis berupa penyediaan pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah serta monitoring dan evaluasi.
Tanda-tanda pencemaran ini gampang terlihat pada komponen-komponen lingkungan yang terkena pencemaran. Berbeda halnya dengan pencemaran yang
terjadi dalam waktu yang cukup lama. Bahan pencemar sedikit demi sedikit berakumulasi. Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun, setelah
menjalani waktu yang relatif panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang ditimbulkan. Unsur-unsur lingkungan mengalami perubahan
kehidupan habitat. Tanaman-tanaman yang semula hidup cukup subur menjadi gersang dan digantikan dengan tanaman lain. Jenis binatang tertentu yang semula
berkembang secara wajar beberapa tahun kemudia menjadi langka, karena mati atau mencari tempat lain. Kondisi kesehatan manusia juga menunjukkan perubahan,
misalnya timbul penyakit baru yang sebelumnya tidak ada. Kondisi air, mikroorganisme, unsur hara dan nilai estetika mengalami
perubahan yang cukup menyedihkan. Bahan pencemar yang terdapat dalam limbah ternyata telah dampak serius mengancam satu atau lebih unsur lingkungan. Jangkauan
pencemar dalam jangka pendek maupun panjang tergantung pada sifat limbah, jenis limbah, frekuensinya dan lamanya limbah berperan. Bahan pencemar yang terkandung
dalam limbah terdiri dari bahan beracun atau berbahaya. Beracun artinya dapat membunuh manusia atau makhluk lain bila takarannya melebihi ukuran yang
disyaratkan. Sedangkan berbahaya masuk tubuh belum tentu beracun tetapi juga dapat merusak tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu : limbah cair, limbah gasasap, dan limbah padat. Menurut sifat dan bawaan limbah
mempunyai karakteristik baik fisika, kimia, dan biologi. Limbah air memiliki ketiga karakteristik ini, sedangkan limbah gas yang sering dinilai berdasarkan satu
karakteristik saja seperti halnya limbah padat. Berbeda dengan limbah padat yang menjadi penilaian adalah karakteristik fisikanya, sedangkan karakteristik kimia dan
biologi mendapat penilaian dari sudut akibat. Limbah padat dilihat dari akibat kualitatif, sedangkan limbah gas dan limbah air dilihat dari sudut kuantitatif dan
kualitatif. Sifat setiap jenis limbah tergantung dari sumber limbah. Semakin besar volume limbah, pada umumnya, bahan pencemarnya semakin
banyak. Hubungan ini biasanya terjadi secara linier. Oleh sebab itu dalam pengendalian limbah sering juga diupayakan pengurangan limbah. Kaitan antara
volume limbah dengan volume badan penerima juga sering digunakan sebagai indikasi pencemaran. Perbandingan yang mencolok jumlahnya antara volume limbah
dan volume badan penerima juga menjadi ukuran tingkat pencemaran yang ditimbulkan terhadap lingkungan Darmono, 2001.
2.4 Air Bersih