kegiatan itu, dan 2 apabila orang merasa yakin mampu menghadapi tantangn maka biasanya orang terdorong melakukan kegiatan tersebut Hamzah, 2007:8.
David Mc Clelland berpendapat bahwa: A motive is the redintegration by acue of a change in an affective situation,
yang berarti motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari redintegration dengan ditandai
suatu perubahan pada situasi afektif. Sumber utama munculnya motif adalah dari rangsangan stimulasi perbedaan situasi sekarang dengan situasi yang sekarang,
sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya perbedaan afektif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan. Motivasi dalam
pengertian tersebut memiliki dua aspek yaitu adanya dorongan dalam dan luar untuk mengadakan perubahan dari suatu keadaan pada keadaan yang diharapkan,
dan usaha untuk mencapai tujuan Hamzah, 2007:9 Atau dapat pula disimpulkan motif adalah dorongan internal dan eksternal
dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang mempunyai indikator sebagai berikut: 1 adanya hasrat dan keinginan untuk
melakukan kegiatan 2 adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan, 3 adanya harapan dan cita-cita, 4 penghargaan dan penghormatan atas diri, 5
adanya lingkungan yang baik, dan 6 adanya kegiatan yang menarik Hamzah, 2007:10
I.5.3 Berita
Informasi yang mengandung nilai berita daan diolah sesuai dengan kaidah- kaidah yang ada pada ilmu jurnalistik dan telah disajikan kepada khalayak melalui
media massa periodik baik media cetak maupun elektronik dapat dikatakan berita.
Universitas Sumatera Utara
Begitu banyak defenisi berita atau “news” yang dapat diketahui dari berbagai literatur, yang satu sama lain berbeda disebabkan sudut pandang yang
berbeda. Dari puluhan bahkan ratusan, defenisi berita yang dapat dibaca dalam
berbagai buku atau berkala, defenisi yang dikemukakan oleh Prof.Mitchel V. Charnley dalam bukunya “Reporting” dapat dinilai sebagai paling kena, yang
berbunyi: “news is the timely report of facts or opinion of either interst ot importance, or both, to a considerable number of people”
berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau
penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk Effendy, 2003:131.
I.5.4 Kepuasan
Kepuasan berasal dari kata “puas”, dalam Kamus Besar Bahasa IndonesiaKBBI puas dapat diartikan sebagai perasaan senang karena hasrat
hatinya sudah terpenuhi. Sedangkan kepuasan merupakan prihal yang bersifat puas. Menurut Supranto 1980 yang mengutip pendapat Oliver mengatakan
kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang dirasakannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan lebih benyak didefenisikan dari perspektif pengalaman khalayak setelah mengkonsumsi atau menggunakan media,
seperti yang dikemukakan Oliver “Kepuasan adalah hasil dari penilaian khalayak bahwa media telah memberikan tingkat kepuasan, kenikmatan dimana tingkat
pemenuhan ini bisa lebih atau kurang”. Kepuasan merupakan persepsi terhadap informasi yang telah memenuhi harapannya. Karena itu khalayak tidak akan puas
Universitas Sumatera Utara
apabila khalayak mempunyai persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi, khalayak akan merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan.
Kepuasan khalayak terhadap suatu media tergantung dari kualitas atau isi dari media tersebut. Khalayak akan merasa puas terhadap media cetak jika dapat
memenuhi kebutuhannya. Kualitas media tersebut baik jika khalayak paham, mengerti akan pesan yang disampaikan. Pemahaman itu dapat muncul dari
penyampaian pesan baik berupa informasi yang jelas dan didukung dengan gambar, serta tata letak yang baik.
Untuk itu kualitas isi media sangat penting peranannya dalam memberikan kepuasan bagi khalayak, sehingga khalayak akan terus membaca media tersebut.
Dalam literatur tentang manfaat dan kepuasan ada beberapa cara mengklasifikasikan kebutuhan dan kepuasan khakayak. Schramm, Lyle, dan
Parker 1961 mengatakan soal gratifikasi langsung dan gratifikasi terabai sedangkan Katz, Gurevitch, dan Haas 1973 memandang media massa sebagai
suatu alat yang digunakan oleh individu-individu untuk berhubungan atau memutuskan hubungan dengan yang lain. Para peneliti tersebut membuat daftar
35 kebutuhan yang diambil “sebagian besar spekulatif dari literatur tentang fungsi-fungsi sosial dan psikologis media massa” kemudian menggolongkannya
kedalam lima kategori Werner, 2005:357: 1. Kebutuhan kognitif
Memperoleh informasi pengetahuan dan pemahaman. 2. Kebutuhan afektif
Emosional, pengalaman menyenangkan, atau estetis.
Universitas Sumatera Utara
3. Kebutuhan integratif personal Memperkuat kredibilitas, rasa percaya diri, stabilitas dan status.
4. Kebutuhan integratif sosial Mempererat hubungan dengan keluarga, teman, dan sebagainya.
5. Kebutuhan pelepasan ketegangan Pelarian dan pengalihan.
I.6 Kerangka Konsep