2. Secara akademis, penelitian ini dapat disumbangkan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP USU dalam menambah dan memperkaya
bahan penelitian serta referensi bahan bacaan. 3. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan
pikiran dan kontribusi kepada media khususnya pada buletin EAN dalam menyajkan berita yang memenuhi kebutuhan informasi.
I.5. Kerangka Teori
Kerlinger menyatakan teori merupakan himpunan konstruk konsep, defenisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala
dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6. Menurut Singarimbun, teori mempunyai
peranan yang besar dalam riset, karena teori mengandung tiga hal: pertama, teori adalah serangkaian preposisi antar konsep yang saling berhubungan. Kedua, teori
menerangkan secara sistematis suatu fenomena sosial dengan cara menentukan hubungan antar konsep. Ketiga, teori menerangkan hubungan dengan konsep
lainnya dan bagaimana bentuk hubungannya. Kriyantono, 2006:45 Adapun teori-teori yang dianggap relevan untuk digunakan dalam
penelitian ini adalah:
I.5.1 Teori Uses And Gratification
Teori uses and gratification digambarkan sebagai a dramatic break with effect tradition of the past
, suatu loncatan dramatis dari teori jarum hipodermik. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayak, tetapi
Universitas Sumatera Utara
ia tertarik pada apa yang dilakukan khalayak terhadap media. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya Rakhmat, 2004:65.
Studi ini memusatkan perhatian pada penggunaan uses media untuk mendapatkan kepuasan gratification atas kebutuhan seseorang. Sebagian besar
prilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Model ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan
sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses
and gratification memusatkan perhatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan Ardianto, 2004:70.
Menurut teori ini konsumen media memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan media dan bebas memilih media mana yang
mampu memuaskan kebutuhan informasi khalayak, serta bagaimana media itu akan berdampak bagi khalayak itu sendiri. Seleksi terhadap media yang dilakukan
oleh khalayak disesuaikan dengan kebutuhan dan motif. Seleksi media berlaku untuk semua jenis media baik media cetak maupun elektronik.
Katz, Blumler, dan Michael Gurevitch mengemukakan konsep dasar teori ini yaitu meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis sosial, yang
menimbulkan harapan-harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber yang lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan dan
menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain, barangkali juga termasuk yang tidak kita inginkan Kriyantono, 2006:204. Mereka mengutip dua
peneliti Swedia yang pada tahun 1968 mengusulkan suatu “model manfaat dan gratifikasi” yang mencakup unsur-unsur:
Universitas Sumatera Utara
• Audien dipandang bersikap aktif, artinya peranan penting manfaat media massa diasumsikan berorientasi pada sasaran.
• Dalam proses komunikasi massa, banyak inisiatif pengaitan antara gratifikasi kebutuhan dan pilihan media yang terletak pada audien.
• Media bersaing dengan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan yanga lain.
I.5.2 Motif Penggunaan Media