Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang konsumtif. Hal itu dapat dilihat dari cara manusia memenuhi kebutuhannya, yang tidak hanya memprioritaskan kebutuhan primer, tetapi juga berusaha memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier. Beberapa barang yang mungkin termasuk kebutuhan tersier pada beberapa tahun lalu, sudah menjadi prioritas primer atau sekunder pada masa kini. Salah satu contohnya adalah handphone. Kebutuhan konsumen yang meningkat dikarenakan pertumbuhan ekonomi, politik maupun budaya dan masih banyak lagi faktor yang mungkin terjadi di lingkungan masyarakat. Dalam budaya masyarakat, banyak orang yang dengan mudah membelanjakan uangnya berdasarkan keinginan atau promosi iklan semata. Hal ini sangat menguntungkan dan membuka peluang bagi para penyedia barang dan jasa untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga mencari keuntungan. Karenanya, banyak perusahaan berlomba menawarkan beragam kebutuhan konsumen dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Keadaan ini memaksa para produsen untuk berfikir keras tentang barang yang harus diproduksi dan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi itu sendiri. Secara umum, produksi didefinisikan sebagai proses kombinasi dan koordinasi faktor-faktor produksi input dalam pembuatan suatu barang atau jasa outputproduk Beattie,dkk;1994. Proses produksi adalah setiap kegiatan manusia untuk membuat atau menciptakan barang dan atau meningkatkan daya guna atau manfaat dari barang tertentu Asri,dkk;1986. Dalam sebuah proses produksi, ada beberapa faktor produksi meliputi biaya bahan mentah, jumlah bahan mentah yang masuk, macam-macam bahan mentah yang dibutuhkan, biaya proses pengerjaan termasuk pembayaran karyawan, jumlah karyawan yang mengerjakan, jumlah alat yang digunakan, jumlah barang yang berhasil diproduksi dan keuntungan yang akhirnya dapat diambil. Fungsi produksi dapat didefinisikan sebagai relasi antara keluaran fisik output dan masukan fisik input atau faktor-faktor produksi. Menurut Beattie dalam bukunya yang berjudul The Economics of Production , fungsi produksi adalah sebuah deskripsi matematis atau kuantitatif dari berbagai macam kemungkinan produksi teknis yang dihadapi oleh suatu perusahaan. Menurut Griffin setidaknya ada 20 macam model fungsi produksi, yang salah satunya adalah fungsi produksi Cobb-Douglas: , Dengan keterangan sebagai berikut:  : Total produksi, atau dapat disimbolkan dengan PL,K,  : Banyaknya karyawan yang mengerjakan,  : Nilai modal yang dikeluarkan,  : Faktor Produksi yang lain,  , dan adalah parameter yang dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau dari perusahaan ke perusahaan. Permasalahan biaya produksi dan besarnya keuntungan merupakan bagian penting dalam sebuah bisnis. Analisa dan optimalisasi bahan baku yang terkait dengan biaya produksi harus dilakukan dengan cermat. Keberhasilan optimalisasi bahan baku dalam sebuah produksi akan menghemat biaya produksi dan meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Dapat disimpulkan bahwa permasalahan jumlah produk yang dihasilkan serta pemaksimalan produksi pada jenis produk yang memberikan keuntungan, sangat berpengaruh pada besarnya keuntungan yang diperoleh. Tujuan utama kegiatan produksi dalam perusahaan adalah memaksimalkan proses penciptaan atau penambahan nilai. Secara sederhana nilai yang berhasil diciptakan atau ditambah melalui proses produksi akan mengalami perubahan nilai antara nilai masukan input dan nilai akhir output. Dalam melakukan kegiatan produksi itu, setidak- tidaknya dalam jangka panjang, perusahaan harus memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, diperlukan fungsi produksi supaya dengan fungsi produksi itu perusahaan dapat merencanakan hasil produksi dengan baik. Dalam dunia ekonomi fungsi produksi Cobb-Douglas mewakili hubungan antara output dan input. Fungsi produksi pertama kali diusulkan oleh Knut Wicksell 1851 - 1926 dan diuji secara statistika oleh Charles Cobb dan Paul Douglas pada tahun 1928. Charles Cobb dan Paul Douglas memodelkan pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun 1899 – 1922 dengan menggunakan pandangan sederhana dari ekonomi di mana hasil produksi ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang terlibat dan besarnya modal yang diinvestasikan. Meskipun ada banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja ekonomi, model mereka terbukti sangat akurat. Menurut Zellner et al, 1966 fungsi produksi Cobb-Douglas dibagi menjadi dua model: a. Model tradisional, dengan menetapkan asumsi dimana berdasarkan pada keuntungan minimum deterministik. b. Model statistika, dengan model Cobb-Douglas tradisional Dengan keterangan sebagai berikut: :Total produksi perusahaan ke-i, dengan f adalah selang waktu tertentu, :Banyaknya karyawan yang mengerjakan, :Nilai modal yang dikeluarkan, : Faktor produksi yang lain, : Galat, yang mewakili faktor-faktor musim, variansi kinerja mesin dan pekerjaan manusia yang tidak dapat diprediksi, dan lain-lain. , dan adalah parameter yang dapat bervariasi dari waktu ke waktu atau dari perusahaan ke perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk menduga parameter , dan dalam fungsi produksi Cobb-Douglas stokastik dengan pendekatan statistika.

B. Perumusan Masalah