Multikolinearitas Asumsi-asumsi dalam Regresi

∑ ∑ ̅ ∑ ∑ ̅ ∑ ̅ ̅ ̂ ∑ ̂ ∑ ̂ ∑ ̂ ̅ Dalam notasi matriks dapat ditulis menjadi ̂ ̅ ̅

F. Asumsi-asumsi dalam Regresi

1. Multikolinearitas

Istilah multikolinearitas mula-mula ditemukan oleh Ragnar Frisch. Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk regresi k-variabel, meliputi variabel yang menjelaskan dengan =1 untuk semua pengamatan untuk memungkinkan adanya unsur intersep, suatu hubungan linear yang pasti dikatakan ada apabila kondisi berikut dipenuhi: 2.33 Dengan adalah konstanta sedemikian rupa sehingga tidak semuanya secara simultan sama dengan nol. Tetapi, untuk saat ini istilah multikolinearitas digunakan dalam pengertian yang lebih luas untuk memasukkan kasus multikolinearitas sempurna, seperti yang ditunjukkan oleh persamaan 2.33 maupun kasus di mana variabel X berkolerasi tetapi tidak secara sempurna, sebagai berikut 2.34 dengan adalah kesalahan unsur stokastik. Perbedaan multikolinearitas sempurna dan kurang sempurna bisa dilihat dalam contoh berikut, asumsikan bahwa , maka persamaan 2.33 dapat ditulis menjadi 2.35 yang menunjukan bagaimana berhubungan linear dengan variabel lain atau bagaimana dapat diperoleh dari kombinasi linear variabel yang lain. Dalam keadaan ini, keefisien korelasi antara variabel dan kombinasi linear di sisi kanan dari persamaan 2.35 akan menjadi sama dengan satu. Serupa dengan persamaan 2.35 , jika , maka persamaan 2.33 dapat ditulis menjadi 2.36 yang menunjukan bahwa tidak merupakan kombinasi linear yang pasti dari lainnya karena juga ditentukan oleh unsur kesalahan stokastik . Sebagai contoh, perhatikan data hipotetis berikut ini: 10 50 52 15 75 75 18 90 97 24 120 129 30 150 152 Jelas bahwa . Ini berarti terdapat kolinearitas sempurna antara dan karena koefisien . Variabel diciptakan dari dengan hanya menambahkan bilangan random 2, 0, 7, 9, 2. Sekarang tidak ada lagi multikolinearitas sempurna antara dan . Model regresi mengasumsikan tidak adanya multikolinearitas diantara variabel X, karena jika multikolinearitas dalam arti persamaan 2.33, koefisien regresi variabel persamaan 2.34 tidak tertentu dan kesalahannya tidak terhingga, dan jika multikolinearitas tidak sempurna seperti dalam persamaan 2.34 , koefisien regresi meskipun dapat ditentukan memiliki kesalahan standar yang besar dibandingkan dengan koefisien itu sendiri, yang berarti koefisien tidak dapat diduga dengan ketepatan yang tinggi. Ada beberapa metode untuk mendeteksi adanya multikolinearitas. Diantaranya: 1. Kolinearitas seringkali diduga ketika tinggi dan ketika korelasi derajat nol juga tinggi, tetapi tidak satu pun atau sangat sedikit koefisien regresi parsial yang secara individual penting secara statistik atas dasar pengujian t yang konvesional. Jika tinggi, ini akan berarti bahwa uji F dari prosedur analisis varians dalam sebagian kasus akan menolak hipotesis nol bahwa nilai koefisien kemiringan parsial secara simultan adalah nol, meskipun uji t sebaliknya. 2. Korelasi derajat nol yang tinggi merupakan kondisi yang cukup tetapi tidak perlu adanya kolinearitas karena hal ini dapat terjadi meskipun melalui korelasi derajat nol atau sederhana relatif rendah. 3. Menghitung Variance Inflation Factor VIF pada model regresi. VIF menunjukan bagaimana varian dari penduga meningkat karena kehadiran multikolinearitas. Berikut langkah-langkahnya: a. Lakukan regresi dengan yang lain dan hitunglah koefisien determinasi . b. Hitung VIF ̂ c. Bila VIF 10, maka ada multikolinearitas. Salah satu cara untuk menanggulangi adanya multikolinearitas adalah dengan menghilangkan salah satu variabel yang berkolerasi. Namun demikian multikolineritas tidak dapat dihilangkan pada kasus- kasus khusus, dalam kasus kali ini multikolinearitas tidak dapat dihilangkan agar tidak bertentangan dengan hukum ekonomi. Namun demikian, tetap harus disertai keterangan seberapa besar multikolinearitas yang terjadi dalam data. Jika ada variabel dengan VIF 10 maka variabel dapat dihilangkan dari model regresi.

2. Heterokedastisitas