Pendugaan Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas

B. Pendugaan Model Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Pendugaan fungsi produksi Cobb Douglas dibutuhkan oleh suatu perusahaan agar dapat merencanakan hasil produksi dengan baik. Pendugaan fungsi produksi Cobb Douglas bertujuan untuk menduga banyaknya output fisik yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan tertentu dalam selang waktu tertentu, dengan input banyaknya karyawan yang bekerja dan modal yang di investasikan dalam proses produksi. Fungsi produksi Cobb Douglas bersifat nonlinear terhadap parameter dan dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut model tersebut adalah model linear intrinsik. Fungsi produksi Cobb Douglas tersebut dapat diubah dalam bentuk linear terhadap parameter, yang dapat dinyatakan dalam persamaan berikut dengan , , dan dapat diduga parameter dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil. Tujuan Metode Kuadrat Terkecil adalah menentukan penduga dari yaitu ̂ ̂ ̂ sehingga meminimumkan jumlah kuadrat galat yang diduga dengan ̂ . ̂ dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut ̂ ̂ Model tersebut dapat ditulis dengan notasi matriks [ ] [ ] [ ] + [ ] Atau dapat ditulis Sehingga diperoleh Tujuan Metode kuadrat terkecil adalah meminimumkan jumlah kuadrat galat ̂ . Sehingga ditemukan persamaan untuk mencari . ̂ Sifat-sifat penduga Metode Kuadrat Terkecil untuk Regresi Linear Berganda 1. E ̂ = , i = 1, 2, ..., k. 2. Var ̂ = , adalah elemen diagonal dari matriks . 3. Cov ̂ = , adalah elemen di baris i dan kolom j dari matriks . 4. Penduga tak bias dari adalah dengan ̂ . n adalah ukuran sample dan k adalah banyaknya variabel. Contoh 3.1 Diberikan tabel data pertanian Taiwan tahun 1958-1972 yang diambil dari buku Basic Econometrics tabel 7.3, akan diduga dengan model Dengan menggunakan transformasi linear didapatkan model baru , , , dan . Dengan rumus yang telah didapatkan dari persamaan 2.16 maka ̂ . No Tahun Hasil Produksi Tenaga Kerja Modal Y L K 1 1958 16607.7 275.5 17803.7 2 1959 17511.3 274.4 18096.8 3 1960 20171.2 269.7 18271.8 4 1961 20932.9 267 19167.3 5 1962 20406 267.8 19647.6 6 1963 20831.6 275 20803.5 7 1964 24806.3 283 22076.6 8 1965 26465.8 300.7 23445.2 9 1966 27403 307.5 24939 10 1967 28628.7 303.7 26713.7 11 1968 29904.5 304.7 29957.8 12 1969 27508.2 298.6 31585.9 13 1970 29035.5 295.5 33474.5 14 1971 29281.5 299 34821.8 15 1972 31535.8 288.1 41794.3 [ ] [ ] [ ] [ ] Dengan demikian didapatkan [ ] Sehingga didapatkan ̂ [ ] [ ] [ ] Dengan ̂ ̂ ̂ dan model regresinya adalah ̂ Atau dapat ditulis menjadi Dengan koefisien determinasi ̂ ̅ ̅ Uji Asumsi: 1. Multikolinearitas a. Regresikan model dan hitung ̂ ̂ ̂ ̅̅̅ ̅̅̅ Hitung VIF ̂ Tidak terdapat multikolinear dalam data karena nilai VIF 10 b. Regresikan model dan hitung ̂ ̂ ̂ ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ Hitung VIF ̂ Tidak terdapat multikolinear dalam data karena nilai VIF 10 2. Heterokedastisitas a. Hitung nilai ̂ dengan rumus ̂ ̂ b. Hitung nilai ̂ dan ̂ kemudian regresikan dengan model ̂ ̂ ̂ [ ] ̂ [ ] [ ] Dengan rumus ̂ ̂ akan didapatkan nilai ̂ ̂ ̂ c. Uji Koenker–Bassett KB 1. Hipotesis : tidak ada masalah heterokedastisitas : ada masalah heterokedastisitas 2. Tingkat signifikansi =0.05 3. Kriteria pengujian diterima bila ditolak bila atau 4. Menghitung t , Sebelumnya terlebih dahulu akan dihitung ̂ √ ∑ ̂ ̂ √ ∑ ̂ ̂ √ ̂ ̂ √∑ ̂ √ diterima karena ini berarti tidak ada heterokedastisitas dalam data. 3. Autokorelasi ∑ ̂ ̂ ∑ ̂ 0.8918 Dapat disimpulkan bahwa data mengandung autokorelasi. Dapat ditarik kesimpulan bahwa data terhadap hasil produksi Y, tenaga kerja dan modal , dengan model ̂ Atau dapat ditulis menjadi ̂ terdapat autokorelasi pada data. Konsekuensi dari keberadaan Autokorelasi adalah metode kuadrat terkecil akan menghasilkan penduga yang terlalu rendah untuk nilai variasi dan karenanya menghasilkan penduga yang terlalu tinggi untuk . 2,4568 3,0545 1,5432 0,9455

BAB IV APLIKASI