Hipertensi Kesadaran Hipertensi PENELAHAAN PUSTAKA

BAB II PENELAHAAN PUSTAKA

A. Hipertensi

Hipertensi tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah abnormal yang tinggi di dalam arteri yang berhubungan secara linear dengan morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular Rahajeng, 2009. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah arteri secara persisten serta merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular Dipiro, 2008. Hipertensi merupakan tingginya nilai tekanan darah sistolik dan diastolik yaitu tekanan sistolik sebesar ≥140mmHg danatau ≥90mmHg untuk tekanan darah diastolik Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et al., 2013. Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk stroke iskemik, infark miokard, gagal jantung, penyakit ginjal kronis, penurunan kognitif, dan kematian dini NICE, 2011. Biasanya, hipertensi akan terdeteksi ketika masyarakat melakukan pemeriksaan dengan keluhan penyakit lain Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Hal tersebut dapat disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gejala-gejala yang ditimbulkan NICE, 2011. Diagnosis hipertensi dapat ditetapkan dengan pengukuran berulang paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda selama empat hingga enam minggu Gray, Dawkins, Morgan, Simpson, 2005. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7 dari total jumlah penduduk dewasa Departemen Kesehatan RI, 2009.

B. Kesadaran Hipertensi

Kesadaran adalah sesuatu yang dirasakan dan dialami oleh seseorang Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Riskesdas menunjukkan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis Riskesdas, 2007. Seseorang yang menderita hipertensi sering tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah kesehatan Soenardi dan Soetardjo, 2001. Dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7 dan hanya 7,2 penduduk yang sudah mengetahui menderita hipertensi Kemenkes, 2012. Hipertensi disebut juga dengan the silent killer karena sering dijumpai tanpa gejala Bustan, 2007.

C. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran dan terapi responden hipertensi di Dukuh Krodan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 86

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 1 81

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor risiko kesehatan di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta.

0 2 87

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Jragung, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 1 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sambisari, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 2 85

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Dukuh Blambangan, Jogotirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta.

0 0 79

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi berdasarkan kajian faktor sosio-ekonomi di Padukuhan Kadirojo II, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

0 0 75

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor sosio-ekonomi.

0 0 84

Prevalensi, kesadaran, dan terapi responden hipertensi di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta kajian faktor sosio ekonomi

0 0 82