A. Prevalensi, Kesadaran dan Terapi Responden Hipertensi di
Padukuhan Kadirojo II
Berdasarkan teori the rule of halves, setengah dari keseluruhan populasi menderita hipertensi, seperempat dari keseluruhan populasi sadar menderita
hipertensi dan seperdelapan dari keseluruhan populasi melakukan terapi hipertensi. Data yang diperoleh peneliti lebih baik apabila dibandingkan dengan
teori the rule of halves. Responden yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 200 orang dan setengah dari keseluruhan responden yaitu 100 orang menderita
hipertensi. Jumlah responden yang sadar hipertensi sebanyak 51 orang dan yang melakukan terapi hipertensi sebanyak 34 orang. Jika data peneliti sesuai dengan
teori the rule of halves, maka data yang seharusnya diperoleh adalah responden hipertensi sebanyak 100 orang, responden sadar menderita hipertensi sebanyak 50
orang serta responden hipertensi yang melakukan terapi antihipertensi adalah sebanyak 25 orang.
Pada data yang diperoleh peneliti, responden yang melakukan terapi antihipertensi sebanyak 34 orang. Enam orang menggunakan obat antihipertensi
golongan CCB yaitu Amlodipin, tujuh orang menggunakan obat antihipertensi golongan ACEI yaitu Captopril dan dua orang menggunakan obat antihipertensi
golongan ARB yaitu Diovan® Valsartan serta 19 orang lainnya tidak menghafal nama obatnya, namun peneliti menanyakan secara langsung kepada keluarga
responden untuk memastikan apakah obat yang digunakan adalah obat antihipertensi.
Pada tabel VI, kelompok usia terbanyak terdapat pada kelompok usia 50- 59 tahun yaitu sebanyak 25 orang dengan proporsi sebesar 25. Teori
menyatakan bahwa hingga usia 55 tahun, laki-laki memiliki risiko hipertensi lebih besar daripada perempuan. Usia 55 tahun berada pada kelompok rentang usia 50-
59 tahun. Selain itu, hasil penelitian ini membuktikan bahwa adanya kesesuaian antara teori dan hasil penelitian yang mengatakan bahwa prevalensi hipertensi
pada usia lanjut lebih tinggi karena adanya perubahan alami pada jantung dan menurunnya elastisitas pembuluh darah arteri.
Responden yang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 200 orang
Responden yang menderita hipertensi
sebanyak 100 orang 50
Responden yang sadar menderita hipertensi
sebanyak 51 orang 25,5
Responden yang melakukan terapi
sebanyak 34 orang 17
Responden yang menggunakan
Amlodipin 6 orang Responden yang
menggunakan Captopril 7 orang
Responden yang menggunakan
Diovan® Valsartan 2 orang
Tidak menghafal nama obat antihipertensi
yang digunakan 19 orang
Responden yang tidak melakukan terapi
sebanyak 17 orang 8,5
Responden yang tidak sadar menderita
hipertensi sebanyak 49 orang 24,5
Responden yang tidak menderita hipertensi
sebanyak 100 orang 50
Gambar 7.
Prevalensi, Kesadaran dan Terapi Responden Hipertensi di Padukuhan Kadirojo II
Tabel VI.
Profil Responden Hipertensi n=100 di Padukuhan Kadirojo II
Variabel Hasil
Jenis Kelamin
Laki-laki 34
Umur tahun
40-49 50-59
60-69 70-79
≥80 24
25 18
24
9
Pendidikan
SMP 76
Pekerjaan
Indoor 62
Penghasilan
UMR 87
Dari data yang diperoleh, terjadi kesesuaian antara teori bahwa orang yang berpendidikan ≤SMP memiliki risiko hipertensi lebih besar dibandingkan dengan
yang memiliki pendidikan SMP. Responden hipertensi yang memiliki pendidikan
≤SMP sebanyak 76 orang. Responden hipertensi yang memiliki pekerjaan di dalam ruangan lebih banyak dibandingkan yang memiliki pekerjaan
di dalam ruangan, hal tersebut sesuai dengan teori bahwa orang yang memiliki penyakit kronis lebih banyak bekerja di dalam ruangan. Responden hipertensi
yang memiliki penghasilan rendah mempunyai proporsi lebih besar dibandingkan dengan responden hipertensi yang memiliki penghasilan tinggi. Hal tersebut
disebabkan kurangnya akses kesehatan yang disebabkan rendahnya kemampuan ekonomi. Pada tabel VI terlihat bahwa responden perempuan yang menderita
hipertensi lebih banyak daripada responden laki-laki yang menderita hipertensi. Hal tersebut tidak sesuai dengan teori yang dikatakan Rahajeng 2009 bahwa pria
lebih banyak menderita hipertensi disebabkan perilaku tidak sehat seperti
merokok. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan karena populasi perempuan di Padukuhan Kadirojo II ini lebih banyak daripada populasi laki-laki.
B. Perbedaan Antara Hipertensi, Kesadaran dan Terapi Hipertensi