sebagai tindakan seorang perawat dan mampu memberikan lebih banyak waktu dalam melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien. Manfaat format
dokumentasi asuhan keperawatan anak ini sesuai dengan pernyataan partisipan seperti pada kutipan berikut ini:
“Menambah pengetahuan, dari yang gak tau menjadi tau kami, kami yang yang baru di ruang perawatan ini, kan masih banyak
yang belum tau, dengan adanya ini, kami jadi tau diagnosa, diagnosa…. keperawatan anak”P3, L115.
5. Kendala format dokumentasi asuhan keperawatan anak
Partisipan mengungkapkan dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan menggunakan format dokumentasi asuhan keperawatan anak,
perawat mempunyai beberapa kendala yaitu perawat ruang perawatan anak sudah terbiasa melakukan pengisian pengkajian data pasien pada bagian depan dari
status pasien sehingga membutuhkan waktu untuk dapat melakukan pengisian ganda pendokumentasian data pengkajian pasien yaitu pada halaman depan dan
pada format pengkajian pasien dalam rangkaian format dokumentasi asuhan keperawatan anak. Perawat merasakan overlapping pengisian data pengkajian.
Kendala format dokumentasi asuhan keperawatan anak sesuai dengan pernyataan partisipan seperti pada kutipan berikut ini:
“…… kami sudah terbiasa menulis data pengkajian tentang pasien di bagian halaman depan status pasien” P6, L144 .
Universitas Sumatera Utara
6. Harapan perawat terkait penggunaan format dokumentasi asuhan keperawatan anak
Partisipan mengungkapkan beberapa harapan yaitu format dokumentasi asuhan keperawatan yang lama jangan dicantumkan lagi dalam status pasien,
sehingga dalam mendokumentasikan asuhan keperawatan, perawat ruang perawatan anak selalu menggunakan format dokumentasi asuhan keperawatan
anak. Harapan lain yang disampaikan partisipan adalah meningkatkan mutu
pelayanan kepada pasien di ruang perawatan anak karena dengan menggunakan format dokumentasi asuhan keperawatan anakini perawat dapat melaksanakan
pendokumentasian asuhan keperawatan dalam waktu relatif singkat. Harapan perawat terkait penggunaan format dokumentasi asuhan
keperawatan anak ini sesuai dengan pernyataan partisipan seperti pada kutipan berikut ini:
“Maksudnya kalau sudah enak dengan format metode checklist, ya tetap checklist aja….. jangan balek ke format lama yang pakek
nulis nulis lagi.” P5, L156. Satu siklus action research yang terdiri dari tahapan planning, action
observation dan reflection telah selesai dilakukan dalam mengembangkan dokumentasi asuhan keperawatan anak di Ruang Perawatan Anak Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa. Secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 4. 3.
Universitas Sumatera Utara
4. 4. Outcome Action Research