pasien untuk mendapat otonomi, menghindari hal-hal yang merugikan pasien dan keuntungan asuhan keperawatan yaitu meningkatkan kesejahteraan pasien.
Kemampuan berpikir kritis perawat dalam melihat fenomena yang ada dalam layanan asuhan keperawatan anak sehari-hari dan menelusuri penelitian
yang telah dilakukan serta menggunakan literatur untuk memvalidasi masalah penelitian yang ditemukan. Pada tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus dapat
melaksanakan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik keperawatan anak.
2. 3. Teori Proses Keperawatan Betty Neuman
2. 3. 1. Paradigma Keperawatan Teori Proses Keperawatan Betty Neuman Paradigma keperawatan teori Neuman disajikan dalam empat model yaitu
perawat, manusia, sehat dan lingkungan. Neuman memandang keperawatan sebagai profesi unik karena berkaitan dengan semua variabel yang
mempengaruhi respon seseorang terhadap stres Neuman, 2002 dalam Tomey Alligood, 2006 .
Neuman meyakini bahwa keperawatan memperhatikan manusia secara utuh. Tujuan keperawatan adalah membantu individu, keluarga dan kelompok
dalam mencapai dan mempertahankan tingkat kesehatan yang optimal. Perawat mengkaji, mengatur dan mengevaluasi sistem klien. Perawatan berfokus pada
variabel-variabel yang mempengaruhi respon klien terhadap stressor. Tindakan keperawatan terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tertier.
Universitas Sumatera Utara
Pencegahan primer berfokus pada peningkatan pertahanan tubuh melalui identifikasi faktor-faktor risiko yang potensial dan aktual yang terjadi akibat
stressor tertentu. Pencegahan sekunder berfokus pada penguatan pertahanan dan sumber internal melalui penetapan prioritas dan rencana pengobatan pada gejala-
gejala yang tampak, sedangkan pencegahan tertier berfokus pada proses adaptasi kembali. Prinsip pencegahan tertier adalah untuk memberikan penguatan
pertahanan tubuh terhadap stressor melalui pendidikan kesehatan dan untuk mencegah terjadinya masalah yang sama Potter Perry, 2005.
Manusia merupakan gabungan dari konsep holistik dan sistem terbuka. Manusia merupakan makhluk dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari
fisiologis, sosio kultural dan variabel perkembangan yang berfungsi sebagai sistem terbuka. Sebagai sistem terbuka, manusia berinteraksi, beradaptasi dengan
dan disesuaikan oleh lingkungan yang digambarkan sebagai stressor Chinn Jacobs, 1995 dalam Potter Perry, 2005.
Sistem klien adalah dinamis selalu keterkaitan antara fisiologikal, psikologis, pengembangan, sosio kultural dan faktor spiritual. Sistem klien
dipandang sebagai perubahan konstan atau gerak dan dipandang sebagai suatu sistem terbuka di interaksi timbal balik dengan lingkungan Neuman, 2002 dalam
Tomey Alligood, 2006. Neuman memandang kesehatan sebagai subjek yang berubah, bersifat
dinamis dan terus-menerus. Kesehatan yang optimal atau stabilitas menunjukkan bahwa seluruh kebutuhan sistem terpenuhi. Lingkungan terdiri dari faktor internal
dan eksternal yang mengelilingi atau berinteraksi dengan orang dan klien.
Universitas Sumatera Utara
Stressors intrapersonal, interpersonal dan ekstrapersonal yang signifikan terhadap konsep kekuatan lingkungan yang berinteraksi dan berpotensi mengubah
stabilitas sistem. Lingkungan internal terdiri dari segala sesuatu yang mempengaruhi
intrapersonal yang berasal dari dalam diri klien. Lingkungan eksternal segala sesuatu pengaruh yang berasal dari luar diri klien interpersonal. Pembentukan
lingkungan merupakan usaha klien untuk menciptakan lingkungan yang aman, yang terbentuk oleh mekanisme yang disadari maupun tidak disadari.
Tiap lingkungan memiliki kemungkinan terganggu oleh stressor yang dapat merusak sistem. Model Neuman mencakup stressor intrapersonal,
interpersonal dan ekstrapersonal Potter Perry, 2005. 2. 3. 2. Model Sistem Neuman
Model Sistem Neuman menyediakan holistik komprehensif dan fleksibel perspektif sistem berbasis keperawatan. Dasar asumsi adalah setiap sistem klien
adalah unik, merupakan gabungan dari faktor dan karakteristik dalam kisaran tertentu dari tanggapan yang terkandung dalam struktur dasar.
Model Sistem Neuman merupakan model konseptual keperawatan Torakis Smigielski, 2000. Asumsi dasar dari model adalah kesehatan dari
sistem klienklien dalam kaitannya dengan stressor lingkungan dan reaksi terhadap stress.
Klien sebagai individu yang terdiri dari keterkaitan holistik variabel fisiologis, psikologis, perkembangan, sosial budaya dan spiritual. Idealnya
Universitas Sumatera Utara
berfungsi secara harmonis dan stabil dalam menanggapi stres lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi klien pada suatu titik waktu tertentu.
Stressors adalah kondisi atau situasi yang menyebabkan perubahan dalam kesehatan normal seseorang. Respon klien terhadap stressor sangat ditentukan
oleh kondisi fisiologis, status perkembangan, pengaruh sosial budaya, kemampuan kognitif dan spiritual. Interaksi dari variabel-variabel dengan
lingkungan dan dengan tekanan yang merupakan inti dari model. Peran perawat sangat berkaitan dengan mendefinisikan intervensi yang
tepat untuk mengurangi atau menghilangkan stres atau stres potensial sehingga klien dapat mempertahankan dan mencapai stabilitas sistem Torakis
Smigielski, 2000. Dalam perkembangan Model Sistem Neuman telah menjadi kongruen
dengan asumsi dan keyakinan yang diusulkan oleh tim model praktik keperawatan professional terhadap penggunaan model ini di institusi pediatrik. Model
konseptual yang digunakan dalam keperawatan untuk membantu memberikan kerangka acuan, dasar pemikiran untuk kegiatan dan struktur yang sistematis.
Model konseptual keperawatan memungkinkan perawat untuk mengumpulkan data secara rinci, mengidentifikasi masalah aktual dan potensial.
Selain itu Fawcett, 1995 dalam Torakis Smigielski, 2000 menggambarkan model koseptual keperawatan sebagai metode bermanfaat untuk
mengenali tujuan dan mendefinisikan ruang lingkup praktek keperawatan. Model konseptual menyediakan kerangka kerja untuk catatan tujuan dari efek asuhan
Universitas Sumatera Utara
keperawatan. Pentingnya model keperawatan terletak pada kenyataan bahwa model tersebut membantu meningkatkan komunikasi dalam profesi.
2. 3. 3. Proses Keperawatan Neuman Format proses keperawatan Neuman terdiri dari tiga langkah: yaitu hasil
penegakan diagnosis keperawatan, menentukan tujuan keperawatan dan mengidentifikasi Neuman, 1995 dalam Torakis Smigielski, 2000.
Diagnosis keperawatan terdiri dari kedua penilaian dan diagnosis kebutuhan, stress dan kekuatan. Tujuan keperawatan adalah pelaksanaan
intervensi keperawatan untuk menstabilkan sistem klien melalui pengurangan atau penghapusan stressor.
Neuman mencirikan intervensi keperawatan sebagai tingkat pencegahan primer, sekunder dan tertier. Salah satu atau semua tingkat pencegahan dapat
memberikan arah secara bersamaan dapat digunakan untuk tindakan keperawatan. Secara keseluruhan, tujuan dari pencegahan primer adalah untuk mencegah stres
yang muncul terhadap dampak klien. Intervensi dapat dimulai segera setelah stressor atau potensial diidentifikasi. Contoh: Membahas keamanan rumah dengan
orang tua, mengajar cardiopulmonary resusitation CPR, atau mengajar orang tua tentang faktor pencetus asma.
Tujuan pencegahan sekunder adalah untuk memberikan perawatan yang tepat dari gejala dan untuk mencapai stabilitas pasien. Contoh: Memberikan
cairan, memberikan obat, memberikan perawatan pernafasan dan memberikan fisioterapi dada.
Universitas Sumatera Utara
Pada tujuan pencegahan tertier adalah untuk membantu pasien dalam discharge planning perencanaan pulang. Contoh: Mengajar orang tua
bagaimana memberikan obat di rumah, memberikan instruksi tentang bagaimana untuk mengelola nebulization untuk anak di rumah dan menjelaskan jadwal
kunjungan selanjutnya. Komponen akhir dalam proses keperawatan Neuman adalah mengevaluasi
efektifitas intervensi. Dengan melakukan evaluasi, perawat dapat menentukan status klien dalam kontinum kesehatan penyakit dan dapat membuat perubahan
yang diperlukan.
2. 4. Action Research AR