2.3.3. Diagram Relasi Entitas
Entitas adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Sedangkan diagram entitas menggambarkan relasi dari dua file atau dua
tabel yang dapat digolongkan dalam tiga macam bentuk derajat relasi, yaitu: Satu ke Satu 1-1, Satu ke Banyak 1-N, dan Banyak ke Banyak N-N.
Untuk memodelkan struktur basis data, Diagram E-R lebih mendalami prinsip entity, attribute, primary key, candidate key, relationship. Setiap entity
dalam model menjadi file atau tabel dalam database. Setiap attribute menjadi fields kolom dalam database relational. Setiap relationship dalam model
menjadi Jalan Akses Pathway Access antar tabel dalam database. Beberapa simbol yang digunakan di E-R Diagram :
a. Untuk menunjukkan entity
Gambar 2.6. Entity
b. Untuk menunjukkan Relationship
Gambar 2.7. Relasi
c. Untuk menunjukkan attribute
Gambar 2.8. Atribut
d. Untuk menghubungkan simbol yang ada
Gambar 2.9. Penghubung simbol
e. Untuk menunjukkan keterkaitan
Gambar 2.10. Keterkaitan
Relationship memiliki tiga tipe. Tiap-tiap tipe menunjukkan jumlah record dari setiap tabel yang dapat direlasikan ke record pada tabel lain.
Ketiga tipe tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Derajat hubungan One-to-one 1:1 Yaitu hubungan satu ke satu. Sebagai contoh adalah satu kode mempunyai
satu produk yang spesifik. Relasi one-to-one tidak diwujudkan kedalam bentuk sebuah tabel tersendiri, melainkan atribut-atribut relasi akan
ditambah pada salah satu entitas yang ada
Gambar 2.11. Relasi one-to-one
2. Derajat hubungan One-to-many 1:M
Yaitu hubungan satu ke banyak. Misalnya satu kategori memiliki banyak produk demikian pula sebaliknya, banyaknya produk memiliki satu
kategori.
Gambar 2.12. Relasi one-to-many
3. Derajat hubungan Many-to-Many M:M
Yaitu hubungan banyak ke banyak. Misalnya banyak order mempunyai banyak produk dan banyak produk memiliki banyak order. Relasi many-
to-many dapat diwujudkan dalam bentuk sebuah tabel baru.
Gambar 2.13. Relasi Many-to-Many
2.3.4. Kamus Data
. Kamus data atau aliran data menunjukkan input data ke suatu proses atau
ouput data dari suatu proses. Kamus Data KD atau Data Dictionary DD atau disebut juga dengan
istilah system data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan- kebutuhan informasi dari suatu sistem Jogiyanto,1989. Dengan menggunakan
kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.
Untuk membuat suatu kamus data, maka kamus data harus memuat hal-hal berikut ini:
a. Nama arus data Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD,
maka nama dari arus data juga harus dicatat di kamus data, sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang suatu
arus data tertentu di DAD dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.
b. Alias Alias atau nama lain data dapat ditulis karena data yang sama mempunyai
nama yang berbeda untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misal bagian pembuat faktur dan pelanggan menyebut bukti penjualan sebagai
faktur, sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan persediaan.
c. Bentuk data
Bentuk data yang mengalir dapat berupa : 1 Dokumen dasar atau formulir.
2 Dokumen hasil cetakan komputer. 3 Laporan tercetak
4 Tampilan di layar monitor. 5 Variabel.
6 Parameter. 7 Field.
Bentuk dari data ini perlu di catat di kamus data, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan kamus data ke dalam kegunaanya sewaktu
perancangan sistem. Kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam betuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk merancang bentuk
input sistem. Kamus data yang mencatat data-data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan
untuk merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem. d. Arus data
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di Kamus Data supaya
memudahkan mencari arus data ini di DAD. e. Penjelasan
Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang di catat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan
tentang arus data tersebut. Misal nama dari arus data adalah tembusan
permintaan.persedian, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
f. Periode Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu di catat
di kamus data, karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program harus dilakukan
dan kapan laporan-laporan harus diselesaikan. g. Volume
Volume yang perlu dicatat di Kamus Data atau KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan
banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini digunakan
untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
h. Struktur data Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri dari
item-item data.
2.3.5. Flowchart