Lokasi Perusahaan Struktur Organisasi

‐ Ramah : sikap yang pasti disukai oleh setiap orang ‐ Andal : mampu menyelesaikan setiap tugas yang diemban dengan baik ‐ Niat : niat bermakna tulus dan spiritual ‐ Solusi : selalu memberikan jalan keluar dari permasalahan kemelut

4.1.2 Lokasi Perusahaan

Kebijakan pemilihan lokasi perusahaan merupakan suatu investasi yang besar yang diharapkan kelak memberikan keuntungan atas aktivitasnya. Pemilihan lokasi yang kurang tepat dan kurang strategis akan merugikan perusahaan yaitu menimbulkan biaya yang cukup tinggi, dalam hal ini akan berpengaruh terhadap aktivitas usaha. Setiap jenis usaha atau badan usaha menentukan lokasi dimana badan usaha ini harus didirikan. PT Katrins Logitics mempunyai 4 lokasi sebagai pusat untuk menjalan usaha yang terletak di Jakarta, Surabaya, Menado, Makasar sedangkan kantor pusat berada di Jl. Kalianget Tanjung Perak, Surabaya 60165 - Indonesia Adapun pemilihan lokasi kantor pusat terletak di surabaya karena pertimbangan atas perkembangan usaha logistics lebih mudah dan cepat berkembang dibandingkan jakarta, Makasar dan Menado sesuai kutipan wawancara yang telah peniliti lakukan dengan direktur PT Katrins mengatakan bahwa “Jakarta, makasar dan menado merupakan pelabuhan- pelabuhan besar di indonesia, tapi apabila dibandingkan skala barang masuk dan keluarnya, Surabaya lebih sangat besar dibandingkan kota-kota yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. lain Jakarta, Makasar dan Menado, karena Surabaya merupakan kota metropolitas terbesar ke 2 se indonesia yang notabene perkembangan investasi lebih mudah berkembang untuk menjalankan sebuah usaha yang memiliki skala internasional”.

4.1.3 Struktur Organisasi

Suatu organisasi baik itu organisasi yang bergerak dalam bidang industri maupun dalam bidang jasa dan perdagangan, struktur organisasi mempunyai peranan penting. Tetapi tidak berarti bahwa struktur organisasi yang cocok bagi perusahaan akan cocok bagi perusahaan lain. Perbedaan struktur organisasi ini diantaranya disebabkan oleh beberapa hal, misalnya jenis perusahaan, besar kecilnya perusahaan, banyaknya cabang yang dimiliki oleh perusahaan dan lain-lain. Tanpa adanya struktur organisasi yang diorganisir dengan baik, yang memisahkan tugas atau tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing bagian, jangan harap dapat mencegah timbulnya kecurangan-kecurangan dalam perusahaan. Agar sesuatu organisasi dapat berjalan dengan baik, diperlukan tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu, sebagai pedoman dari sesuatu yang hendak dicapai. Tujuan tersebut harus bisa dipahami dan diterima oleh setiap orang yang mau ikut berkerja sama agar dalam mencapai tujuan tersebut dapat ditempuh dengan cara yang mengetahui secara jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing. Ada banyak tipe organisasi. Tetapi tidak dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dikatakan bahwa salah satunya merupakan tipe organisasi yang terbaik untuk diterapkan dalam suatu organisasi tertentu. Oleh sebab itu masih banyak hal- hal lain yang harus dipertimbangkan, misalnya situasi dan kondisi dari masing-masing perusahaan dan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan penelitian yang peneliti laksanakan, PT Katrins Logistics mempunyai struktur organisasi sebagai berikut : Gambar 4 : Struktur Organisasi PT. Katrins DIREKTUR Manager Konsultan Kabag Operasional Kabag Customer Service Kabag Pembelian Kabag Akuntansi Kepala Gudang Staff EDP Staff CS Lokal Staff CS Insternasional Staff CS Umum Staff CS Project Staff Trucking Staff Dooring Staff IT Kepala IT Staff Kas Bank Staff Hutang Staff Piutang Staff Penjualan Staff Pembalian Staff Lap Keuangan Staff Akuntansi Pajak Staff Packaging Staff Penerimaan Staff Pengiriman Staff CS LCL Staff CS FCL Staff Adm Lokal Staff Adm Internasional Staff Adm Umum Kabag HRD Staff HRD Staff Shipping Staff Pengembangan Sistem Informasi Sumber : HRD PT Katrins, Struktur Organisasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan Struktur Organisasi Berdasarkan informasi yang peniliti dapat dari HRD PT Katrins, pembagian tugas masing-masing dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut: 1. Direktur Jabatan ini hanya ada di perusahaan pusat, yaitu surabaya, adapun tugas serta tanggung jawabnya sbb : a. Mengkoordinir semua aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan jalannya perusahaan. c. Mewakili perusahaan keluar dan bertindak untuk jalannya perusahaan. d. Mengendalikan mengawasi perkembangan perusahaan. 2. Manager Bertanggung jawab atas segala kegiatan perusahaan serta mengendalikan sistem proses kerja perusahaan, sesuai cabang dimana dia ditempatkan. 3. Konsultan PT Katrins berkerja sama dengan pihak luar untuk dapat menilai bahkan memberikan fasilitas pembenahan di PT Katrins agar dapat mencapai tujuan PT Katrins untuk dapat menjadi perusahaan yang memiliki intensitas usaha forwarding terbaik di indonesia. 4. Kepala Bagian CS Customer Service Posisi ini minimal berjumlah 5 orang, termasuk kepala bagian, secara umum bagian ini bertanggung jawab untuk me-maintenence serta memfasilitasi setiap customer agar customer selalu mendapat kepuasan atas jasa yang telah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dipercayakan kepada PT Katrins, khususnya customer baru. Tentunya semua itu tidak lepas dari inovasi dari kepala bagian, maka itu agar fokus atas jasa yang diberikan bisa tercapai, tentu harus disesuaikan dengan ruang lingkup kapasitas jasa yang diberikan, dimana pembagian staff terdiri dari lokal yang bertanggung jawab atas customer yang hanya menggunakan jasa sebatas ruang lingkup nasional, internasional yang bertanggung jawab atas customer yang menggunakan jasa dengan ruang lingkup internasional luar negeri, project sama halnya dengan lokal dan internasional tetapi didalamnya mengandung unsur paduan dari lokal terlebih dahulu baru kemudian internasional atau bahkan sebaliknya, sedangkan umum sendiri lebih menangani customer yang benar-benar belum pernah menggunakan jasa forwarding sama sekali. 5. Kepala Bagian Operasional Bagian ini minimal berjumlah 10 orang, dimana staff EDP Entry Data Procesing sendiri membutuhkan sumber daya yang cukup banyak untuk dapat melakukan entry data untuk dapat di proses dengan cepat, mengingat banyaknya informasi dokumentasi yang dibutuhkan. Secara umum bagian ini bertangung jawab atas jalannya proses jasa atas customer agar dapat berjalan lancar sesuai procedure yang ditetapkan oleh pemerintah pihak ke 3 rekanan, karena jasa forwarding banyak berhubungan dengan banyak instansi luar, maka dari itu, dokumentasi atas jasa ersebut haruslah jelas dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. Sedangkan pembagian staff yang ada tidak jauh beda dengan karakter ruang lingkup yang ada pada pembagian Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. staff pada bagian CS Customer Service kecuali untuk project di bagian ini dibagi 2, yaitu FCL Full Container loaded dan LCL Less Than Container Loaded dimana disini dibagi berdasarkan daya penggunaan secara luas. Perbedaan antara CS Customer Service dengan bagian operasional ini sendiri terletak pada customer yang ditangani, kalo di Bagian CS khusus pada customer baru, maka di Bagian Operasional kebalikannya, yaitu customer yang memang sering dan hampir setiap kegiatan usahanya sering membutuhkan jasa forwarder. 6. Kepala Bagian Pembelian Bagian ini minimal membutuhkan 3 orang, dimana pada bagian ini bertangung jawab atas kebutuhan informasi baik secara dokumentasi serta harga atas biaya yang harus dikeluarkan apabila jasa forwarding tersebut melibatkan pihak ke 3 7. Kepala Bagian Akuntansi Sama seperti bagian akuntansi pada perusahaan-perusahaan umumnya, tugas dan tanggung jawab bagian ini adalah : a. Bertanggung jawab atas kondisi keuangan perusahaan. b. Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran. c. Merencakan dan menjadwalkan pembayaran dengan skala prioritas berkoordinasi dengan bagian operasional serta pembelian. d. Menganalisa dan memprediksi Cash Flow. e. Membuat laporan keuangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 8. Kepala Gudang Bagian ini minimal membutuhkan 20 orang, karena banyaknya jenis barang yang harus diperhatikan, serta penataan barang yang juga harus benar-benar di tata dengan baik, lagi pula barang-barang yang ada sangat bervariasi dan bisa jadi antar barang satu dengan barang yang lainnya tidak bisa di tempatkan dalam 1 tempat, maka itu harus ada perhatian lebih untuk menangani itu. Pada dasarnya bagian ini bertanggung jawab atas masuk dan keluarnya barang serta packaging yang benar pada saat akan dikirmkan. 9. Kepala IT Bagian ini minimal membutuhkan 3 orang untuk dapat mengani banyak unsur teknologi yang harus digunakan demi kelancaran usaha. Bagian ini bertanggung jawab atas kualitas teknologi yang digunakan agar dapat berjalan dengan benar untuk dapat digunakan oleh tiap bagian yang membutuhkan teknologi tersebut. 10. Kepala Bagian HRD Human Resource Development Bagian ini minimal membutuhkan 3 orang dimana 1 orang sebagai kepala bagian dan 2 asisten yaitu asisten administrasi dan rekruitmen. Adapun tanggung jawab HRD adalah : a. Merekrut dan menyeleksi sesuai dengan standart dan kebutuhan pada perusahaan. b. Mengadakan trainee untuk calon dan schedule kerja karyawan baru. c. Menyiapkan transportasi dan mengatur fasilitas karyawan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. d. Menampung keluhan-keluhan karyawan dan memotivasi kerja, serta menilai kerja karyawan. e. Mengawasi dan mendata absensi karyawan. f. Membayar dan pendistribusian gaji karyawan. 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1 Bentuk Transaksi Berdasarkan Ukuran