Konsep Dasar Hutang Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Hery Harjono M 2007: 54 kadang kala perusahaan membutuhkan cash dalam waktu dekat dengan tidak dapat menunggu selesainya siklus operasi normal. Di lain sisi, mungkin perusahaan tidak menghadapi kesulitan keuangan tapi menginginkan proses penagihannya dipercepat atau mamindahkan risiko kredit risk of kredit dan usaha penagihan kepada pihak lain. Dalam hal ini piutang atas customer dapat digunakan sebagai sumber pembiayaan source of financing. Piutang dapat diubah menjadi cash dalam satu dari cara yaitu : 1. Penggadaian Piutang Usaha assignment of Accounts Receivable. Perjanjian pinjaman dengan menggadaikan piutang sebagai jaminan atas pinjaman. 2. Pemaktoran Piutang Usaha factoring of accounts receivable Sale of receivable tanpa tanggung jawab atas pelunasannya recourse of cash di kemudian hari kepada pihak ketiga yang biasanya adalah bank atas lembaga keungan lainnya. 3. Transfer piutang dengan tetap bertanggung jawab atas pelunasannya transfer of accounts receivable with recourse Merupakan campuran dari bentuk pembiayaan piutang receivable financing

2.5. Konsep Dasar Hutang

Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. saat hutang tersebut jatuh tempo. Menurut riyanto 2001: 227, pengertian hutang adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja dalam perusahaan yang pada saatnya harus dibayar kembali. Jadi hutang adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang diakui dan diukur sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Hutang usaha timbul karena adanya pembelian kredit atas barangjasa yang berkaitan dengan usaha utamanya Slamet Sugiri, 2005: 265. Pencatatanpengakuan hutang usaha, secara teoretis, adalah ketika hak atas barang yang dibeli secara kredit telah berpindah ke tangan pembeli dimana tergantung dari syarat free on board yang telah disepakati Slamet Sugiri, 2005: 265. Menurut Hery Harjono M 2007: 132 pengukuran kewajiban dapat dibagi menjadi 3 kategori, yaitu: 1. Kewajiban yang jumlahnya sudah definitif atau pasti Liabilities That Are Definite In Amount. 2. Kewajiban yang diestimasi Estimated Liabities. 3. Kewajiban kontinjen bersyarat Contingent Liabilities

2.6. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.7. Sistem Informasi Akuntansi

Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah data administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan tersebut sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap mengandung pengertian yang sama. Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa “Accoun-ting information system encompass the process and procedures by which an organization’s financial information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and ultimately disfosed of”. Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi. Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa “The accounting information system can be defined as the set of activities of the organization responsible for preparation of financial information and the information obtained from transaction data for the purpose of :1internal reporting to managers for use in planning and controlling current and future operations, and 2 external reporting to stockholders, government and other outside parties”. Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi mencakup Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan. Maka Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya. Tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah : 1. Mendukung operasi sehari-hari 2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban. Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut : 1. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut. 2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data aktivitas- aktivitas organisasi 3. Data tentang proses-proses bisnis 4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Infrastruktur teknologi informasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Di dalam organisasi, sistem informasi akuntansi berfungsi untuk : 1. Mengumpulkan dan menyimpan aktivitas yang dilaksanakan di suatu organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas-aktivitas tersebut dan para pelaku aktivitas tersebut. 2. Memproses data menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengontrol aktivitas. 3. Menyediakan kontrol yang cukup untuk menjaga aset dari organisasi, termasuk data. kontrol ini memastikan bahwa data akan tersedia ketika dibutuhkan dan data tersebut akurat dan dapat dipercaya. Romney Steinbart, 2000. Subsistem Dasar dalam Sistem Informasi Akuntansi Subsistem dasar dalam sistem informasi akuntansi ada 5 siklus subsistem yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi. Romney Steinbart, 2000, yaitu: a. Expenditure Cycle Siklus Pembelian b. Production CycleConversion Cycle Siklus Produksi c. Revenue Cycle Siklus Penjualan d. Human ResourcePayroll Cycle Siklus Penggajian e. Financing Cycle Siklus Keuangan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kelima siklus di atas memberikan data transaksi pada General Ledger Reporting Systems Siklus Pencatatan untuk pencatatan dan komunikasi informasi. General Ledger Reporting Systems meliputi semua kegiatan yang berhubungan dengan penyiapan laporan keuangan dan laporan manajerial lainnya, termasuk transaksi yang tidak rutin dan jurnal penyesuaian yang beraneka ragam. Romney Steinbart,2000.

2.8. Pengertian Freight Forwarder