Perlakuan Pph Atas Transaksi Reimbursment

S-768PJ.532004, dan S-917PJ.532003, sementara diketahui bahwa dokumen penegasan dalam bentuk surat, bersifat intern atau khusus tidak berlaku umum dan tidak berlaku sebagai dasar hukum yang sah secara umum. Oleh karena itu, untuk lebih memberikan Kepastian Hukum, diusulkan agar Direktorat Jenderal Pajak dapat menerbitkan suatu Keputusan atau Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak yang mengatur perlakuan PPN atas Reimbursment ini.

2.9.2. Perlakuan Pph Atas Transaksi Reimbursment

Ketentuan yang mengatur tentang pengakuan pendapatan dan biaya dalam hal terdapat transaksi reimbursment, belum diatur secara khusus. Namun sesuai dengan penjelasan Pasal 28 ayat 7 UU KUP menyatakan bahwa pembukuan harus diselenggarakan dengan cara atau sistem yang lazim dipakai di Indonesia misalnya berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan menentukan lain. Dengan demikian, sepanjang peraturan perundang-undangan perpajakan tidak menentukan secara khusus, maka pengakuan pendapatan dan biaya dalam hal terdapat transaksi reimbursment harus menggunakan cara atau sistem yang lazim dipakai di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Di atas telah disampaikan bahwa dalam transaksi reimbursment dokumen invoice tagihan oleh Pihak Ketiga dibuat langsung atas nama Penerima Jasa. Menurut kelaziman akuntansi di Indonesia, dokumeninvoice tagihan yang akan diakui sebagai pendapatan Pemberi Jasa adalah dokumen Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tagihaninvoice yang dibuat atas nama Pemberi Jasa yang bersangkutan. Dengan demikian, atas pembayaran Reimbursment yang diterima dari Penerima Jasa atas tagihan invoice dimaksud tidak akan diakui sebagai penghasilanpendapatan oleh Pemberi Jasa. Demikian pula pembayaran oleh Pemberi Jasa kepada Pihak Ketiga tidak boleh diakui dicatat sebagai biaya pengurang penghasilan bruto. Pengakuan Pendapatan dan Biaya ini juga telah selaras dengan penghitungan peredaran usaha Dasar Pengenaan Pajak menurut ketentuan PPN. Seperti telah diuraikan di atas, dalam ketentuan PPN diatur bahwa reimbursment dikurangkan dari Dasar Pengenaan Pajak PPN, sehingga penerimaan pembayaran reimbursment dari Penerima Jasa juga seharusnya tidak dicatatdiakui sebagai pendapatan. Dengan demikian, peredaran usaha menurut PPN akan sama equal dengan peredaran usaha menurut PPh.

2.10. Faktur-faktor yang Mempengaruhi Freight Cost