Pengembangan Materi Kajian Pustaka

15 pembelajaran. Garis besar pembelajaran sebaiknya disusun dan dipertimbangkan dengan silabus, kebutuhan siswa, dan prinsip-prinsip pengembangan materi. Langkah ketiga yang perlu dilakukan adalah implementasi Implementation. Garis-garis besar pembelajaran yang sudah disusun oleh guru, kemudian dilaksanakandiimplementasikan kepada siswa dalam suasana belajar mengajar yang nyata. Hasil implementasi materi dalam suasana belajar mengajar yang nyata perlu untuk di analisis kelemahan dan kelebihannya. Proses analisis kelemahan dan kelebihan materi yang dilakukan merupakan bentuk langkah kegiatan keempat yakni evaluasi Evaluation. Langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan revisi Revision. Hasil dari evaluasi terhadap implementasi materi yang dikembangkan, dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan referensi untuk memperbaiki atau mengubah dan merevisi suatu materi. Kegiatan ini memungkinkan terbentuk dan berkembangnya suatu materi yang semakin berkualitas.

2.1.2 Pengembangan Materi

Tomlinson 2005 menyampaikan bahwa yang dimaksud dengan pengembangan materi adalah pengembangan terhadap bahan-bahan apapun yang dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan pembelajaran. Materi tersebut dapat berbentuk seperti buku teks, buku kerja LKS, kaset, CD-ROM, DVD, video, handout, dan dari internet. Pengembangan material pembelajaran perlu memenuhi setidaknya 16 prinsip sesuai dengan apa yang diringkas oleh Tomlinson. Prinsip- prinsip yang disampaikan oleh Tomlinson tersebut lebih dikhususkan kepada pengembangan material pembelajaran bahasa. Peneliti kemudian menentukan sepuluh 10 prinsip dari enam belas 16 prinsip yang diyakini relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini mengupayakan tercapainya ke sepuluh prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson 2005: 1-24. Prinsip yang pertama yaitu memiliki pengaruh bagi pembelajar. Materi yang disusun diharapkan dapat memancing rasa keingintahuan, ketertarikan, dan perhatian pembelajar. Pengaruh dapat tercapai ketika suatu materi itu dipegang dan kemudian dibaca oleh pembelajar. Pembelajar pun akan 16 memperoleh kesempatan untuk menerima informasi-informasi yang dihadirkan dalam suatu materi yang nantinya akan diproses sebagai bentuk kegiatan berpikir. Materi yang disusun juga perlu mengupayakan prinsip kedua yakni diharapkan dapat membuat pembelajar merasa nyaman, senang, dan bahagia. Materi diharapkan dapat menumbuhkan rasa nyaman dan kemerdekaan hati sehingga nantinya akan muncul perasaan senang dan bahagia dalam diri pembelajar. Materi dapat membantu pembelajar untuk merasakan kenyamanan dan kebahagiaan jika memenuhi setidaknya beberapa kriteria antara lain berisikan teks dan ilustrasigambar, bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh pembelajar, dan berisikan contoh-contoh atau petunjuk. Prinsip ketiga yang sebaiknya dipenuhi adalah dapat mengembangkan kepercayaan diri pembelajar. Dulay, Burt, dan Krashen dalam Harsono, 2015: 171 menyampaikan bahwa kenyamanan dan kepercayaan diri berkembang lebih cepat. Pembelajar dapat dengan lebih mudah mengembangkan kepercayaan diri mereka jika materi yang diterima tidak terlalu rumit akan tetapi berpotensi untuk mengembangkan kemampuan mereka. Materi juga diharapkan relevan untuk pembelajar sehingga dapat memenuhi prinsip keempat. Materi yang diberikan sebaiknya disesuaikan dan memperhatikan latar belakang tingkat kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik, sosial, dan ekonomi pembelajar. Materi tersebut juga diharapkan dapat berguna bagi kehidupan pembelajar sehari-hari. Prinsip kelima yang sebaiknya dipenuhi yaitu dapat membuat pembelajar tertarik. Pembelajar akan tertarik untuk mempelajari materi dengan diri mereka sendiri. Ketertarikan dari pembelajar terhadap materi dapat terjadi jika materi dapat memberikan penjelasan atau dengan kata lain dapat memenuhi prinsip keenam. Materi sebaiknya memberikan pencerahan bagi pembelajar dengan menghadirkan petunjuk atau nasihat kegiatan sehingga memudahkan pembelajar untuk memahaminya. Prinsip selanjutnya yang perlu dipenuhi adalah prinsip ketujuh yakni memperhatikan gaya belajar yang berbeda dalam diri masing-masing pembelajar. Tidak semua pembelajar memiliki gaya belajar yang sama. Materi sebaiknya 17 mengupayakan untuk menyediakan bentuk-bentuk kegiatan yang mengupayakan perkembangan seluruh kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan memanfaatkan sarana berpikir seperti panca indera pembelajar. Materi juga diharapkan dapat memenuhi prinsip kedelapan yakni memperhatikan sikap afektif yang berbeda dalam diri masing-masing pembelajar. Materi perlu memperhatikan sikap afektif yang dimiliki oleh beragam pembelajar, oleh karena itu sebaiknya suatu materi dapat menyediakan bentuk kegiatan secara individual atau pun kelompok. Prinsip kesembilan yang sebaiknya dipenuhi adalah dapat memberdayakan kemampuan intelektual, estetika, emosional, dan menstimulasi otak kanan dan kiri. Materi dapat membantu pembelajar mengembangkan kemampuan berpikir, pengolahan emosi, estetika seni, dan menyediakan kegiatan yang melatih otak kanan dan kiri pembelajar. Prinsip terakhir atau prinsip kesepuluh yang sebaiknya dipenuhi adalah terwujudnya feedback. Materi mendorong siswa untuk memberikan respon positif atas informasikegiatan yang sudah diterima oleh pembelajar. Suatu materi yang dikembangkan berdasarkan 10 prinsip pengembangan materi menurut Tomlinson, diharapkan dapat membantu pelaksanaan pembelajaran sehingga memungkinkan terwujudnya proses pendidikan yang efektif dan bermakna.

2.1.3 Pendidikan