Kesadaran dan Kepedulian Kajian Pustaka

21 pilihannya. Aksi nyata yang dapat dilakukan oleh pembelajar antara lain bersikap untuk merubah hidupkepribadian menjadi lebih baik atau berkarya bagi orang lain. Seluruh proses PPR termasuk dalam proses pendidikan, oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk mengupayakan kebaikan leih bagi pendidik dan pembelajar. Melalui evaluasi, proses PPR yang belum berjalan baik akan diperbaiki dan bila sudah berjalan dengan baik maka akan dikembangkan. Pendekatan PPR diyakini dapat mengembangkan kesadaran dan memotivasi seorang pembelajar untuk berkarya bagi dirinya, bagi orang lain, dan lingkungan di sekitarnya.

2.1.4 Kesadaran dan Kepedulian

Dalam pandangannya mengenai kesadaran, Ginintasasi 2011 mendefinisikan kesadaran pada dasarnya adalah kegiatan berpikir. Seseorang dikatakan sadar jika memiliki kendali penuh atas dirinya terhadap stimulus-stimulus yang membentuk dirinya, baik stimulus internal dan eksternal Solso Maclin, 2008: 240. Bloom dalam Jamanti, 2014: 24 membagi 3 ranah untuk menilai kesadaran seseorang, antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah dari Bloom ini dimodifikasi menjadi pengetahuan, sikap, dan perilaku seiring perkembangannya Notoatmodjo dalam Jamanti, 2014. Pengetahuan merupakan ranah pertama yang dapat digunakan untuk menilai kesadaran seseorang. Pengetahuan didapatkan seseorang ketika orang tersebut telah melakukan pengindraan terhadap objek di sekitar mereka. Dalam ranah ini, terdapat 6 tingkatan aspek untuk menilai kesadaran, yaitu tahu know, memahami comprehension, aplikasi application, analisis analysis, sintesis synthesis, evaluasi evaluation. Sikap merupakan ranah kedua yang dapat digunakan untuk menilai kesadaran seseorang. Bentuk kesiapan dan kesediaan diri untuk bertindak adalah pengertian sederhana dari sikap Newcomb dalam Jamanti, 2014: 25. Dalam ranah ini, terdapat 4 tingkatan aspek untuk menilai kesadaran, aspek pertama yang dapat digunakan adalah menerima receiving. Aspek ini dikatakan tercapai ketika seseorang subjek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 bersedia dan memperhatikan stimulus yang ada dalam dirinya atau pun yang diberikan oleh lingkungan. Merespon responding merupakan aspek kedua yang dapat digunakan. Contoh dari pencapaian atas aspek ini misalnya seseorang menjawab pertanyaan dari orang lain, menerima atau menolak gagasan dari orang lain, mengerjakan dan menyelesaikan tugas tanpa memperhatikan kebenaran dari isi pekerjaannya. Aspek selanjutnya atau aspek ketiga adalah menghargai valuing. Aspek ini dikatakan tercapai ketika seseorang mampu mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah bersama. Bertanggungjawab responsible merupakan aspek terakhir yang dapat digunakan untuk menilai kesadaran. Seseorang yang bersedia untuk melaksanakan konsekuensi atas segala sesuatu yang terjadi dari pilihan yang sudah ditentukan menunjukkan bahwa dirinya sudah mencapai aspek keempat. Ranah ketiga yang digunakan untuk menilai kesadaran adalah perilaku tindakan. Dalam ranah ini terdapat 4 tingkatan aspek untuk menilai kesadaran, aspek pertama yaitu persepsi perception. Seseorang yang mampu untuk mengenal, memilah, dan memilih berbagai objek yang berkaitan dengan keputusan yang akan diambil maka diyakini sudah mencapai aspek pertama. Aspek kedua yaitu respon terbimbing guided response, seseorang diharapkan mampu untuk melakukan kegiatan secara urut dan sesuai dengan contoh. Aspek keempat adalah mekanisme mechanism, seseorang yang mampu untuk melakukan kegiatan dengan benar dengan sendirinya dikarenakan sudah menjadi kebiasaan maka diyakini sudah mencapai aspek keempat. Adopsi adoption merupakan aspek terakhir atau aspek keempat yang dapat digunakan. Seseorang diharapkan mampu untuk mencontoh tindakan baik yang dilihat, didengar, dan dirasakannya serta mengembangkannya menjadi lebih baik. Pendapat dari beberapa ahli pendidikan, Leininger, May, Swanson, Noddings, Bender, Boyatzis dan McKee dalam Sihombing, 2015 mengenai kepedulian, dapat kita maknai bahwa kepedulian merupakan sebuah perasaan yang muncul dalam diri 23 manusia yang kemudian ditunjukkan dengan sikap dan perbuatan untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Kepedulian berawal dari perasaan, namun demikian tidak berarti bahwa hanya berhenti pada perasaan. Kepedulian mendorong adanya perilaku sebagai bentuk dari hadirnya perasaan tersebut. Terdapat 5 poin penting dalam kepedulian yang digagas oleh Swanson Sihombing, 2015: 27. Poin pertama dari kepedulian adalah mengetahui. Pada aspek ini, seseorang berusaha untuk memahami kejadian yang bermakna dalam kehidupan orang lain, menilai lebih dalam dengan melihat isyarat verbal dan non-verbal. Poin edua dari kepedulian adalah turut hadir. Kita menunjukkan kehadiran diri kita dalam kehidupan orang lain dengan memberikan perhatian dan melakukan refleksi apakah kehadiran kita mengganggu orang tersebut atau tidak. Poin selanjutnya yakni poin ketiga yaitu melakukan. Kita diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih seperti menghibur, melindungi, menjadikan pribadi orang lain tersebut sebagai bagian dari kepentingan pribadi kita. Poin keempat dari kepedulian adalah memungkinkan. Kita dimungkinkan untuk bisa menjadi pendengar dan pembicara yang baik, dengan mendengarkan segala keluh kesah dan cerita yang disampaikan, memberikan nasihat, dukungan, dan memberikan solusi kepada orang yang dipedulikan. Poin terakhir atau poin kelima dari kepedulian adalah mempertahankan keyakinan. Kita diharapkan dapat meneguhkan keyakinan dan keputusan yang diambil seseorang yang dipedulikan, agar orang tersebut selalu kuat dan memiliki harapan. Orang yang telah memiliki kepedulian, maka dapat memberikan respon positif terhadap kehadiran orang lain, mampu memahami apa yang dibutuhkan orang di sekitarnya dan kemudian mengekspresikannya dalam sebuah tindakan. Tindakan yang diekspresikan antara lain seperti rela mengorbankan waktu, pikiran, dan tenaga untuk memberikan yang terbaik bagi orang yang dipedulikan, mengutamakan kebutuhan dan perasaan orang lain, menghargai, rela memberi, membantu, dan berbelas kasih baik kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

2.1.5 Lingkungan