Uji Perbedaan Jenis Kelamin

variabel tersebut. Selain itu, nilai r=0,669 juga menunjukkan bahwa nilai r semakin mendekati +1, maka antara kedua varaibel tersebut dapat dikatakan juga memiliki hubungan yang positif dan kuat. Pada tabel 16, diperoleh pula nilai signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, serta terdapat hubungan yang signifikan diantara kedua variabel. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa antara variabel gaya hidup brand minded dan variabel kecenderungan pembelian impulsif produk fashion memiliki hubungan positif yang kuat atau tinggi dan signifikan. Jadi, semakin tinggi gaya hidup brand minded, maka semakin tinggi pula kecenderungan pembelian impulsif terhadap produk fashion. Sebaliknya, semakin rendah gaya hidup brand minded, maka semakin rendah pula kecenderungan kecenderungan pembelian impulsif terhadap produk fashion. Dengan demikian, maka hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan dapat diterima.

E. Analisis Tambahan

1. Uji Perbedaan Jenis Kelamin

Hasil dari penelitian lain menyatakan bahwa kecenderungan pembelian impulsif antara perempuan dan laki-laki berbeda, dikarenakan jenis kelamin sendiri dapat menjadi pengaruh munculnya kecenderungan pembelian impulsif Lin Chuang, 2005; Utami Sumaryono, 2008; Anastasia, et al, 2008. Berdasarkan hasil tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peneliti melakukan uji perbedaan jenis kelamin, agar dapat mengetahui lebih dalam adakah perbedaan jenis kelamin yang signifikan dalam variabel kecenderungan pembelian impulsif produk fashion dan variabel gaya hidup brand minded. Uji perbedaan dilakukan melalui analisis non parametrik karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal. Analisis non parametrik melalui Two Independent Samples dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok data sekaligus Priyanto, 2012. Two Independent Samples sendiri diperoleh dengan Uji Mann- Whitney melalui program SPSS 16 for windows. Tabel. 17. Hasil Uji Perbedaan Kecenderungan Pembelian Impuslif Produk Fashion Berdasarkan Jenis Kelamin Kecenderungan Pembelian Impulsif Produk Fashion Jenis Kelamin N Mean Rank Sig. 2-tailed Perempuan 60 66,29 0,068 Laki-laki 60 54,71 TOTAL 120 Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa nilai mean perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa subjek perempuan pada penelitian ini memiliki kecenderungan pembelian impulsif terhadap produk fashion yang lebih tinggi daripada subjek laki-laki. Namun, perbedaan jenis kelamin terhadap kecenderungan pembelian impulsif produk fashion ini tidak signifikan, karena nilai signifikansi yang dimiliki lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,068. Tabel. 18. Hasil Uji Perbedaan Gaya Hidup Brand Minded Berdasarkan Jenis Kelamin Gaya Hidup Brand Minded Jenis Kelamin N Mean Rank Sig. 2-tailed Perempuan 60 62,44 0,541 Laki-laki 60 58,56 TOTAL 120 Dari tabel 18, dapat dilihat bahwa nilai mean perempuan lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa subjek perempuan pada penelitian ini memiliki gaya hidup brand minded yang lebih tinggi daripada subjek laki-laki. Namun, perbedaan jenis kelamin terhadap gaya hidup brand minded ini tidak signifikan, karena nilai signifikansi yang dimiliki lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,541. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan jenis kelamin dalam kecenderungan pembelian impulsif produk fashion maupun gaya hidup brand minded. Hal ini dikarenakan nilai signifikansi dari kedua variabel 0,05, sehingga dinyatakan tidak ada perbedaan secara signifikan.

2. Uji Perbedaan Usia Tahapan Masa Remaja